Menampilkan postingan yang diurutkan menurut relevansi untuk kueri pernikahan. Urutkan menurut tanggal Tampilkan semua postingan
Menampilkan postingan yang diurutkan menurut relevansi untuk kueri pernikahan. Urutkan menurut tanggal Tampilkan semua postingan

Selasa, 01 Desember 2015

Kapan Nikah ? Kok belum Nikah? Pasti pilih pilih ya? What kind of (fuck) question that I dont want to heard.

Sudah lama ngga nulis Blog. Bukan karena ngga ada waktu, tapi ya emang belum ada waktu buat nge-post-in. hahaha....sama aja kali Ta. oke baiklah. Mumpung lagi selo banget. Ni pingin corat coret aja sih. Tentang apa ? banyak banget sebenere. tapi ya liat tar deh, sampai mana nulisnya. hahaha...suka tiba tiba keputus dijalan nulisnya.

Pingin nulis tentang "kepo berlebih". eh...tapi bukan yang beneran lho. Cuma nyinggung nyinggung dikit. Sebenarnya apa sih yang ada diotak orang orang yang selalu kepingin tau urusan orang? Dalam hidup memang kita harus saling tolong menolong. Saling menghagai satu sama lain. Tapi kadang heran deh. kadang orang cenderung berlebihan dalah "peduli". Udah dikasih tanda petik berarti ada yang aneh. Iyaaaa aneh pakai banget. 

kenapa ya orang kalau udah menikah itu kok kayaknya wah banget? hihihi...iya emang iya sih, Hidup nantinya akan berpasang pasangan. cuma waktunya saja belum tepat, jadi masih belum ada pasangan. Tapi selalu ada kata nyinyir yang bikin tepinga jadi ngga enak. Misalnya begini, Dalam pernikahan seorang teman, kadang kita upload di sosial media. Ya...Zaman sekarang kan dikit dikit upload lah ya, biar eksis. hahaha...Lucu!! 

Tapi kadang ada aja orang yang pakai  mikir (padahal juga punya otak) asal komen, "kamu kapan nikah" pernyataan seperti itu kadang bisa bikin kedekatan seorang teman menjadi jauh hanya karena pertanyaan sepele. Kadang aku jadi mikir, yang nanya kayak gitu trus efeknya apa di kamu ? langsung merasa bangga gitu ya? wah...sayang banget ya, Intensitas kadar bangganya cuma segitu aja ya? bangga cuma bisa mngejatuhin temen dengan pertanyaan memojokkan. hihihi...kadang lucu aja. 

Sudah berapa kali aku ngalamin hal macam gitu. Dengan adanya semacam ini kan yang dulu temen jadinya malah renggang. kalau hanya memojokkan dengn pertanyaan semacam itu sih, aku juga bisa, tapi....jangan deh, kasian, bukannya ngga mau bales, tapi cuma mikir aja lah nanti perasaan dia bakal kayak gimana. 

kalau aku aja dipojokin dengan pertanyaan semacam itu rasanya udah ngga karuan, Nah...apalagi kalau aku mojokin perasaan seseorang dengan pertanyaan yang hampir mirip. hahahaaaa......munafik itu namanya. Cukup didiemin aja lah ya, kalau perlu senyumin ajah. Anggap aja orang itu punya banyak waktu buat care sama kita. #Aseeekkk.

Namanya jodoh nggak ada yang tau kapan datengnya. Kalau teman se-Gank kamu udah pada merit dan kamu masih sendiri, Mungkin kamu akan galau. Iya kan ? ngaku!! Secara ya, yang dulu main sama kita, yang jalan bareng sama kita, tiba tiba sudah berpasangan dan kita masih sendiri. Tapi ya sabar aja deh, tunggu aja, mungkin Tuhan sedang menyiapkan seseorang yang terbaik buat kamu, yang menurut Tuhan cocok buat mendampingi orang rempong kayak kamu. hahahahah. 

Sebenarnya seiring berjalannya waktu, kita kadang bisa lah ya, melupakan sejenak kenapa kita masih sendiri. Tapi kadang apes aja, ketemu teman lama di sosmed kemudian nanya, "eh udah nikah belum?, kok belum nikah? pasti pilih pilih ya" hahahaha...what the fuck kind of question that I dont want to heard. 

Kalau sekedar bertanya mah, anak kecil aja juga bisa, bahkan orang gila saja juga bisa lho bertanya, walaupun dengan pertanyaan yang ngga masuk akal sekalipun, Tapi yang membedakan pertanyaan adalah pikiran dan bagaimana efeknya buat orang tersebut. orang gila mah kalau tanya ngga mikirin dong apakah pertanyaan itu efeknya enak buat perasaan orang. 

Gimana perasaannya setelah ditanya. kalau orang berakal pasti tau, gimana kalau mau tanya ke seseorang dan apa dampaknya. Ya memang ORANG BERAKAL sama NGGA BERAKAL memang beda, tapi hanya sedikit yang bisa membedakannya. Jadi gitu...Nah kok ini jadi nulis serius sih. hahahaha...kadang hidup memang harus sedikit serius. 

Tapi dikit aja seriusnya, jangan banyak serius. Itu aja sih yang pingin aku tulis sejak dulu banget. Pertanyaan harus disertai dengan logika. kalau ngga pakai logika, siap siap aja kalau nanti suatu saat kamu bakal ditanyain hal yang bikin kamu tambah nyesek. hahahahhahaha...






Senin, 25 Maret 2024

5 Alasan Mengapa Jilbab Segiempat Masih Jadi Favorit Para Hijabers

 

Hijab Segiempat by Nada Puspita


Meskipun saat ini jenis kerudung sudah semakin bervariasi seiring dengan perkembangan mode fashion, namun jilbab segi empat masih menjadi favorit di kalangan hijabers.


Hijab Segiempat koleksi Nada Puspita

Dari dulu sampai sekarang, hijab square dinilai nggak pernah ketinggalan zaman.

Apalagi kerudung segi empat saat ini hadir dengan berbagai macam desain, serta dapat dibentuk menjadi berbagai model supaya penampilan nggak membosankan.

Di balik trend hijab segi empat tersebut, berikut beberapa alasan kenapa kerudung ini menjadi sangat populer.

Alasan Hijab Segi Empat Populer

1. Praktis dan Mudah Dibentuk


Jilbab Segiempat Praktis dan Mudah dibentuk

Sudah bukan rahasia lagi jika masyarakat suka dengan hal-hal yang berbau praktis. Itulah sebabnya hijab segi empat pun menjadi populer dan banyak digunakan.

Sebab hijab square ini memang terbilang sangat praktis, mudah dibentuk menjadi berbagai macam model sesuai keinginan.

Jika ingin tampilan yang simpel, hijab segi empat adalah jawabannya. Cukup dengan satu jarum saja kamu bisa menggunakan kerudung tersebut untuk beraktivitas sehari-hari dengan nyaman.

Jika sudah terbiasa menggunakannya, kamu bahkan bisa menciptakan gaya hijab segi empat yang lebih stylish.

2. Cocok Dipakai Semua Orang


Jilbab Segiempat Cocok dipakai Semua Orang


Memilih hijab sesuai dengan bentuk wajah sangat penting untuk mengoptimalkan penampilan.

Namun kamu nggak perlu repot saat memilih jilbab segi empat. Pasalnya jenis kerudung ini cenderung cocok dipakai oleh semua orang.

Jilbab segiempat nggak seperti pashmina yang mungkin sedikit tricky bagi para pemilik wajah bulat, justru segi empat lebih fleksibel.

Jika kamu ingin menyamarkan pipi chubby dan memberikan efek lebih tirus pada wajah, kamu hanya perlu mengatur lipatan sisinya sesuai keinginan.

Jadi, para hijabers dianjurkan memiliki setidaknya satu hijab segi empat basic. Ini akan membantu kalau kamu memiliki masalah dalam mencari model hijab yang pas digunakan sesuai dengan bentuk wajah.

3. Tersedia Berbagai Macam Motif dan Bahan yang Nyaman


Jilbab Segiempat Punya Banyak Motif dan Bahan Nyaman

Siapa bilang kerudung segi empat monoton? Sekarang, hijab square hadir dalam berbagai macam motif dan bahan yang sangat nyaman.

Kerudung ini bahkan telah mengalami banyak perubahan dan tren dari segi bahan yang dipilih, sehingga kamu bisa menemukan berbagai jenis hijab segi empat di pasaran untuk disesuaikan dengan kebutuhan.

Jika ingin tampilan yang simpel dan sederhana, cari hijab segi empat polos dengan warna netral seperti hitam, cokelat, atau abu-abu.

Nah..kalau kamu ingin tampil lebih enerjik, kamu bisa mencari hijab segi empat dengan motif cantik, seperti motif floral, monogram, garis-garis, etnik, dan masih banyak lagi.

4. Bisa Digunakan ke Berbagai Acara


Jilbab Segiempat Bisa digunakan ke Berbagai Acara

Karena hadir dalam berbagai macam motif dan tekstur, jilbab segi empat menjadi lebih fleksibel digunakan ke berbagai acara.

Entah itu acara non-formal, semi-formal, maupun formal, semua bisa. Kamu hanya perlu menyesuaikan bahan dan motifnya saja.

Misal, hijab square berbahan satin atau silk yang mengkilap cocok dipakai ke acara resepsi pernikahan.

Begitu pula dengan hijab yang memiliki motif etnik, ini juga bagus digunakan menghadiri pesta yang temanya lebih tradisional. Sementara hijab paris atau voal cocok dipakai sehari-hari.

5. Melindungi Kesehatan Rambut


Jilbab Segiempat Melindungi Kesehatan Rambut

Manfaat satu ini sebenarnya tidak hanya ditawarkan oleh hijab segi empat saja, tapi semua kerudung.

Meski ada anggapan bahwa hijab membuat rambut menjadi lepek, nyatanya pemakaian kerudung punya dampak yang positif bagi kesehatan rambut.

Hal ini karena kerudung dapat melindungi rambut dari polusi udara dan sinar UV yang mengancam kesehatannya, sehingga kamu dapat menjaga kilau rambut selama menggunakan hijab.

Selain itu juga tetap diperlukan perawatan lain seperti rajin keramas, pemakaian vitamin rambut, dan lain-lain untuk mendukung hal tersebut.

Itulah alasan mengapa jilbab segiempat selalu menjadi favorit para hijabers.

Yuk..tambah koleksi hijab square mu dengan jilbab Nada Puspita yang merupakan salah satu brand fashion muslimah yang berkualitas dan juga memiliki banyak koleksi terbaik dengan bahan berkualitas.

Kamu juga bisa menemukan hijab segi empat dengan berbagai macam bahan dan motif di sini yaa..

Selengkapnya bisa kamu cek langsung di website Nada Puspita, ya!










~MissAnt~

Sabtu, 21 Oktober 2017

Pentingnya Mendidik Anak Sejak Dini

“Kenapa mendadak nulis kayak gini? Emangnya udah nikah? Emangnya udah mau punya anak? “


Bentar-bentar, apa semua yang kita tulis harus pengalaman dari diri sendiri ya? Padahal berapa waktu yang lalu Saya sempet dapet Job nulis soal Pre-wedding, pokoknya seputar pernikahan. Jadi apakah Saya harus mendadak melakukan sesi poto nikah, trus kemudian nikah gitu ya? Eh...kalau yang ini, iya juga nggak papa sih. *Ngarep


Karna tidak semua yang kita tulis ada hubungannya dengan diri kita. Kalau Saya pribadi, nulis ya asal nulis aja. Asal ada dibenak ya langsung ditumpahin aja. Semua tergantung bagaimana  cara kita mengembangkan (Ciyeehhh). Misalnya saja seperti yang pernah Saya dengar ini. Serius Saya pernah denger dengan Kedua telinga Saya sendiri.


Jadi begini,


Waktu itu Saya denger percakapan dua Ibu-Ibu masa kini. Mereka pakai baju ijo lumut, entah seragam atau gimana. Pokoknya udah kayak dua lemper. Sebut saja namanya Ibu Mangkok dan Ibu Wajan.  Percakapan itu terjadi di sebuah ruang tunggu yang Saya sendiri juga bete nunggu antrian.



Bu Wajan                             :Bu, Saya kesel sama adik ipar Saya. Capek hati pokoknya.

Bu Mangkok                          :Lha kenapa to Bu? Mbok yang rukun sama sodara.

Bu Wajan                             :Orangnya pelit banget. Kalau sama Anak Saya pelit banget. Padahal kan keponakannya sendiri.

Bu Mangkok                          :Kok gitu sih Bu. Kalau kayak gitu ya keterlaluan. Emang pelitnya bagaimana Bu?

Bu Wajan                             :Mbok ya Kalau Anak Saya kesana itu dikasih duit. Kan Anak Saya masih kecil. Masa nggak ada peka-peka nya dikit sama anak kecil.

Bu Mangkok                         :Ya mungkin sedang nggak ada uang kali Bu. Mikir positif aja deh.

Bu Wajan                            :Masa tiap kesana nggak ada uang terus sih.

Bu Mangkok                         : Ya,,,,gimana ya Bu,,,*MulaiGarukGarukBingungMauJawabApa



Percakapan dua lemper eh Ibu-Ibu tersebut semakin panas. Saya semakin nguping mendengarkan dengan seksama.


Bu Wajan                             : Saking jengkelnya Saya nyuruh Anak Saya minta langsung Bu. Lagian Sama Ponakan sendiri pelitnya minta ampun.

Bu Mangkok                         :Nyuruh minta gimana Bu, Maksudnya.

Bu Wajan                             :Iya, jadi pas anak Saya ke rumahnya. Saya bilangin begini, “Nak, nanti Kamu minta duit sama Tantemu. Bilang aja mau ke Bali nggak ada sangu. Trus kalau diajak pergi, Kamu minta dijajanin. Kalau perlu minta dibeliin baju.

Bu Mangkok                         : Oh,,,Emang si Cenil (Anaknya Bu Wajan) mau piknik ke Bali ya Bu. Udah kelas berapa sih? Udah lama ya nggak ketemu Cenil.

Bu Wajan                             :Kelas 2 SD Bu. Namanya juga Anak kecil, ya wajar kan ya minta Tantenya. Habis Tantenya pelit sih.

Bu Mangkok                         :Wah...tapi nggak baik lho Bu. Anak kecil kok diajarin minta-minta.

Bu Wajan                             :Loh...minta-minta gimana? Kan minta sama Tantenya sendiri. Lha wong orangnya pelit juga. Apa salah kalau Saya ngajarin anak saya. Wajar kan ya. Namanya juga anak kecil. Musti diajarin Bu. Iya nggak?

Bu Mangkok                       : ........... *GarukGarukMauJawabApa


Mendengar percakapan itu, Saya yang tadinya haus jadi bisa nelen ludah sendiri. Bisa-bisanya anak sekecil itu udah diajarin ngarep. Kalau menurut Saya pribadi, itu ngggak bener. Apakah itu termasuk ajaran mendidik anak yang baik?


Bayangin aja, anak kelas 2 SD lho ini. Itu masih nggak ngerti apa-apa dan diajari minta-minta. Yah...meski minta-minta sama Tantenya sendiri. Hal itu sama aja ngajarin anak buat ngarep. Iyalah, nanti semakin lama akan tumbuh jadi anak yang Cuma ngarepin orang lain. Kemana-mana Cuma ngarepin pemberian orang. Nanti lama-lama juga bisa nekat minta maksa.


Bukannya Saya berpikiran negatif sih, Cuma mikir jangka panjang aja.Kalau sejak kecil udah diajarin yang buruk, gimana nanti kalau besar? Namanya anak kecil, kalau udah diajari hal buruk dari kecil, nanti bakalan ngaruh saat dewasa.


Ah...kenapa Saya bisa ngomong kayak gini yak? Udah kayak Emak-emak punya anak aja nih. Sekali-sekali mikir soal nanti juga nggak ada salahnya kok. Ada kalanya Kamu mikir, gimana nanti kalau udah jadi orang tua yang punya anak kecil. Apa saja yang akan Kamu ajarkan supaya Anak tumbuh menjadi anak yang “benar”. 


Kenapa harus pakai tanda kutip. Ya mungikin saja masih banyak orang tua yang mendidik anak dengan cara yang tidak benar. Seperti contoh diatas tadi. Seharusnya nggak mengajarkan anak menjadi orang suka ngarep. Hal tersebut hanya akan membuat anak tumbuh dengan manja dan tak mau berusaha sendiri.


Dari situ Saya juga mikir, nantinya bakal gimana mendidik anak supaya jadi anak bener. Kita bisa saja punya anak yang patuh asal cara didiknya bener. Dan semua itu sebaiknya dimulai sejak kecil. Bahkan sebelum SD. Mendidik anak sebaiknya dimulai sejak kita mengandung. Karna dari kebiasaan kita saat mengandung, sangat erat hubungannya dengan karakter anak nantinya. Begitu kata orang-orang yang sudah berpengalaman.


*BacaUlangApaYangSayaTulisIni
*KetawaNgakak
*Geleng-Geleng


Bisa-bisanya nulis ginian. Eh tapi ini penting lho. Nanti kita-kita yang masih muda ini (((((MASIH MUDA))))) bakalan jadi orang tua yang harus bertanggung jawab dengan tumbuh kembang anak. Kalau anak kita nantinya jadi anak yang bener, ini akan jadi kebanggaan kita sebagai orang tua yang berhasil mendidik anak dengan baik. Semoga nantinya kita menjadi orangtua yang berhasil mendidik anak.


*KatakanAamiin
*SemogaMenjadiRenunganYangBermanfaat



#ByMissAnt

Selasa, 08 Desember 2020

4 Tanda Kalau Laki-laki Belum Siap Komitmen

 

Sumber Gambar : Google


Pernah penasaran nggak? Kenapa cowo masih saja belum siap buat komitmen meskipun sudah berumur. Iya, udah berumur maksudnya sudah waktunya mengarungi bahtera rumah tangga. Terkadang kita menjalin hubungan dengannya, tapi pernah nggak sih, kayak nggak ada arah menuju ke pelaminan.

Berdasarkan  berbagai sumber, ternyata ada beberapa alasan mengapa cowo belum berani buat komitmen alis belum siap memintamu jadi teman hidupnya.

1.Tidak ada pembicaraan menuju ke sana

Ke mana emang? Ya ke pelaminan lah? Ketika kalian bertemu dan ngobrol ngalor ngidul, pernah nggak si dia bahas pernikahan gitu. Ya rencana kalian ke depannya mau gimana? Mau dibawa ke mana hubungan kitaaaaa. Malah nyanyi.

Tapi serius  ya. Kalau kalian udah sama-sama berumur dan menjalin hubungan udah cukup lama tapi nggak ada rencana ke hubungan yang lebih serius. Mending tanyain aja, “Mas, sebenarnya kita ini mau ke mana sih?”. Kalau dia jawabnya, “Kita jalanin dulu aja ya adek”. Oke bye.

2.Masih fokus dengan dirinya sendiri

Kerja keras biar dapet duit banyak sih, wajar-wajar aja. Tapi ingat ya, cowok yang udah berani komitmen pasti punya rencana buat masa depan kalian. Dia nggak hanya mikirin diri sendiri. Kalau sampai sekarang yang dipikirin Cuma beli baju banyak, jalan-jalan sendiri, nggak ada waktu buat rencana kalian. Itu tandanya dia belum siap. Bisa jadi masih nyari buat main-main doang.

3.Lari dari masalah

Namanya hubungan pastinya tak jauh  dari masalah sepele. Biasa lah, menyatukan dua hati memang tidak mudah. Kadang dia keinginannya A, kita malah pinginnya B. Wajar sih. Tapi biasanya laki-laki yang bisa diajak komitmen akan menyelesaikan masalah. Kalau dia dikit-dikit ghosting, udah deh jangan ngarep banyak.

4.Kurangnya rasa peduli

Yang namanya cewek, ya wajar kalau minta diperhatiin. Bukannya lebay sih. Hanya dengan ditanyain, “Gimana tadi nyampe rumah jam brapa?”, gitu aja udah seneng. Tapi ya namanya kurang peduli. Jadi kalau ceweknya kenapa-napa di jalan ya dia bakalan bodo amat.

Itulah beberapa tanda kalau sebenarnya laki-laki belum siap komitmen. Kira-kira ada tambahan lagi nggak?

 

~MissAnt~

Jumat, 14 Februari 2020

Apa Makna Melihat Angka Kembar Pada Jam?

Sumber Gambar : Google



Pernah nggak sih kalian melihat angka kembar dalam jam? Misalnya tanpa sengaja pas ngeliat jam ternyata pas banget kayak 10:10, 21:21, 11:11, 12:12 dan lainnya. Ini bisa kamu lihat dari jam Hp atau jam digital. Kira-kira pernah nggak melihat kayak gitu? Trus pernah nggak bertanya-tanya kenapa kita sering banget diperlihatkan angka tersebut?

Beberapa orang bilang kalau kebetulan kita melihat jam kembar, berarti ada yang kangen sama kita. Ah...masa sih? Lalu siapa yang kangen sama kita? Katanya sih orang  yang selama ini kita pikirkan. Wow....berarti selama ini dia juga kangen sama aku donk. 
Hahahaha.....nah....kan jadi berasumsi yang enggak-enggak.

Oke daripada penasaran, akhirnya aku googling dan kayaknya mending aku tulis aja deh. Kan lumayan bisa cek kalau misal nemuin jam kembar lagi. Mitos atau nyata  sih nggak ada yang tahu.

Berikut makna jam kembar atau angka kombinasi yang tanpa sengaja sering kita lihat

00:00

Kalau kamu pernah melihat angka kembar tersebut maka harapanmu akan terpenuhi dalam waktu singkat. 

Tapi ada syaratnya nih, syaratnya kamu tidak boleh mengejar tujuan untuk kepentingan diri sendiri dan tidak bertindak untuk merugikan orang lain. 


Pokoknya lakukan yang terbaik aja yak. Ini adalah kesempatan karena angka ini bertanggung jawab atas keinginan.

01:01

Unit dalam angka kombinasi dengan angka nol berarti berita menyenangkan dari lawan jenis yang akrab sama kamu. Nah...loh siapa tuh....

01:10

Pekerjaan atau tugas yang kamu mulai tidak berhasil. Dibutuhkan revisi atau penolakan. Jika tidak, kamu akan gagal. Jadi kamu harus hati-hati.

02:02

Akan ada undangan untuk hiburan seperti makan-makan di restoran atau bahkan kencan di kafe. Hmm...bener nggak nih?

02:20

Kombinasi ini sebagai pengingat bahwa kamu harus mempertimbangkan kembali sikap kamu terhadap orang-orang terdekat, berkompromi, dan menjadi lebih lembut dalam kritik dan penilaianmu.

03:03

Tiga menjanjikan hubungan baru, koneksi romantis, dan petualangan dengan lawan jenis. Benar atau tidaknya hanya kamu sendiri yang tahu.

04:04

Angka empat berarti butuh pertimbangan atas masalah dari sudut yang berbeda. Solusi yang sukses tentunya butuh pendekatan luar biasa.

04:40

Angka ini memperingatkanmu bahwa kamu hanya perlu mengandalkan diri sendiri. Keberuntungan mungkin tidak ada di pihakmu.

05:05

Angka lima dengan kombinasi merupakan pengingat ada orang-orang yang tak suka dengan keberhasilanmu  dan menunggu kegagalanmu.

05:50

Kombinasi ini menjadi pengingat akan peristiwa yang berhubungan dengan api. Berhati-hatilah untuk menghindari luka bakar.

06:06

Kombinasi angka enam menjanjikan hari yang indah dan keberuntungan dalam cinta.

07:07

Kombinasi angka tujuh memperingatkan kemungkinan masalah dengan lembaga penegak hukum.

08:08

Kombinasi ini menjanjikan peningkatan cepat, pekerjaan pada posisi yang diinginkan dan pengakuanmu  sebagai spesialis yang unggul.

09:09

Awasi keuanganmu dengan cermat. Ada kemungkinan besar kamu akan kehilangan sejumlah uang yang besar. Hati-hati dalam mengelola uang yak.

10:10

Banyak perubahan berarti dalam hidup. Baik atau tidak, itu tergantung pada Anda dan strategi yang Anda persiapkan.

11:11

Kombinasi anggka ini menunjukkan kecanduan yang harus kamu singkirkan sebelum masalah dan komplikasi dimulai.

12:12

Angka-angka ini menjanjikan hubungan yang harmonis, perkembangan peristiwa yang cepat, dan kejutan yang menyenangkan dari babak kedua.

13:13

Ini tergolong angka mistik dan memperingatkanmu bahwa akan datang kesulitan. Berhati-hatilah dalam segala hal. Tapi yakinlah bahwa segala sesuatunya akan baik-baik saja.

14:14

Jika tidak sengaja melihat angka ini maka kami diharapkan memiliki cinta yang kuat. Uwuwuw.....

15:15

Angka ini memperingatkanmu bahwa kamu harus meminta bantuan dari orang-orang terdekat. 

Mereka dapat membantu menyelesaikan masalahmu dan menyarankan jalan keluar.

16:16

Angka ini mengingatkanmu tentang bahaya dari kendaraan. Pokoknya tetap hati-hati dalam berkendara yak.

17:17

Angka 17 yang sering dilihat berulang-ulang menandakan adanya kemungkinan pencurian.

18:18

Angka ini menunjukkan kecelakaan, masalah kendaraan atau bahkan kerusakan kendaraan yang mungkin terjadi. 

Sebaiknya selalu cek kendaraan dengan melakukan service jika sudah pada waktunya dan selalu hati-hati di jalan.

19:19

Angka ini merupakan kombinasi yang menjanjikan kesuksesan atas hal yang sedang Anda lakukan.

20:20

Pernah melihat angka ini secara tidak sengaja? konon jika kamu melihat ini, maka akan ada pertengkaran dengan kerabat dekat.

21:21

Melihat Angka 21 yang berulang menunjukkan akan ada pertemuan dengan seseorangg yang akan mengajakmu dalam berhubungan yang serius seperti pernikahan.

22:22

Angka ini menunjukkan kalau kamu akan memiliki pertemuan yang menyenangkan dan komunikasi yang santai dengan teman-teman.

23:23

Kombinasi angka ini memperingatkan kamu tentang orang-orang yang iri dan menganggu hidupmu

Nah,,,,kira-kira gimana menurut kamu? Sekedar mitos atau memang benar adanya? semua tergantung dari apa yang kamu rasakan karena Angka hanya sebuah angka.

Tapi di artikel lain ternyata beda, beda lho. Kalau yang aku tulis di atas berdasarkan gugling dari sini.

Artikel lainnya bisa kamu baca di bawah ini;




~MissAnt~

Rabu, 04 September 2019

Kasih Yang Tak Pernah Tergantikan, Kini Kau Telah Berpulang, IBU.




Seperti udara
Kasih yang engkau berikan
Tak mampu ku membalas
Ibu.....

Bahkan sampai saat aku menulis ini, aku masih nggak percaya kalau Ibu sudah tidak ada. Sebenarnya udah lama banget pingin nulis ini. Tapi susah banget. Banyak sekali yang ingin aku tulis. Sampai bingung mau mulai dari mana. Rasanya masih seperti mimpi.

Oke, ini nggak lebay. Di sini aku mau nulis apa yang aku mau. You know lah, it’s not easy to be me RIGHT NOW. Mungkin banyak orang yang bilang, “Udah jangan sedih lagi. Semuanya sudah takdir. Ibumu sudah tenang di sana”. Tapi kata-kata itu nggak bisa mengembalikan Ibuku lagi kan? Iya mungkin aku masih belum percaya kalau memang seperti ini takdirnya. Tapi semakin ke sini, aku sadar. Kalau aku terus-terusan kayak gini, nanti di alam sana Ibu juga bakalan sedih.

Tidak mudah untuk bangkit setelah kehilangan orang yang sudah mempertaruhkan nyawanya demi aku ada di dunia ini. Ibu memang wanita yang kuat, baik hati, suka mengalah sama orang (khususnya yang jahat sama Ibu), tidak pendendam. Iya Ibuku memang baik. Selalu mengajarkan kalau jadi orang tidak boleh dendam pada siapa yang menyakiti karena nanti ada balasannya sendiri.

“Tugas kita kepada sesama adalah harus selalu berprasangka baik. Meski ada yang menyakiti kita, usahakan jangan jadi pendendam. Jadilah orang baik, nanti kebaikan akan menyelimuti kita. Jangan jadi jahat karena hanya akan menyulitkan hidupmu. Yang penting baik saja sama orang, kalau orang itu memang nggak suka sama kita, biarkan saja, itu urusannya sama Alloh”. Inilah kata-kata yang sering Ibu lontaran padaku. Singkat tapi penuh makna. Iya, baru terasa banget ketika ibu sudah tidak ada lagi.

12 Juli 2019

Pagi itu memang tidak ada yang beda. Seperti biasa, Ibu selalu menggoreng kentang untukku. Untuk bekal makan siangku. Aku makan kentang di jam makan siang agar Ibu paginya nggak repot masak ini itu. Seperti biasa. Aku berangkat kerja. Kebetulan aku nggak kost. Laju dari Jatinom – Jogja.

“Wes ya buk, aku mangkat”
“Iya, ati-ati ya. Bismillah”.

Hampir setiap aku pamitan selalu kata-kata itu yang muncul. Sebelumnya memang ada yang aneh. Kalau pagi aku pas berangkat, Ibu selalu mengantarku sampai depan rumah. Tapi pagi itu tidak. Ibu hanya di dalam, tepatnya di sisi sebelah timur. Ini adalah tempat aku ngeluarin motor. Biasanya ibu langsung nyusul sampai depan dan ngliatin aku sampai  berangkat. Akan tetapi, Jumat pagi tanggal 12 Juli 2019 itu ibu memang tidak sampai keluar mengantarkanku. 

Dan yang bikin aku kaget emang pas pulang nyampai rumah, keadaan rumah masih gelap gulita. Biasanya Ibu tidak mengunci pintu sebelah timur. Bahkan pintu rumah bagian tengah juga dikunci. Kemudian aku telponlah, sayanya pulsa tidak mencukupi karena ternyata pulsa telponku habis. Lalu aku keluar dan cari pulsa. Pikiranku mulai nggak enak. Udah mikir macem-macem. Kalau Ibu pergi kok nggak ada sms atau telpon? Biasanya kalau mau ke mana Ibu selalu sms. Mau pengajian dan pulang kemaleman saja sms, takutnya aku ndak nyampe rumah kaget nggak ada orang.

Setelah aku beli pulsa, ternya ada Mas depan rumah yang tadi naruh Syukuran (ulang tahun anaknya, namanya Wijang. Wijang kalau sama Ibu udah deket banget. Ibu gemes banget sama Wijang.  Kalau main ke rumah suka diuyel-uyel sama Ibu) dan bilang kalau pintu barat ternyata nggak dikunci. Lalu aku buru-buru masuk ke dalam dan nyari Ibu. Lampunya gelap semua. Salah satu lampu aku nyalakan dan aku menuju ke dalam. Sesampainya di tengah, aku sudah melihat Ibu tergeletak jatuh di depan kamar mandi dengan muntahan yang sudah kering.

Aku langsung Speechless. Teriak nggak jelas. Aku bingung mau gimana? Pikiranku udah kacau banget. Pingin telpon ambulanlah inilah itulah. Sumpah. Nggak bisa dibayangkan. Aku nggak nyangka bakalan melihat Ibu untuk terakhir kalinya dalam keadaan jatuh. Yang aku sesalkan adalah, Kenapa aku nggak ada di samping Ibu di saat saat terakhirnya. Lalu Ibu bagaimana pas jatuh? Yang aku lihat Ibu sudah tidak sadar. Aku mau teriak-teriak juga nggak bakal bikin Ibu kembali. Sampai pada akhirnya ada Bu Dokter yang bilang kalau Ibu sudah meninggal. “Mbak, Ibu sudah nggak ada, yang sabar, yang Ikhlas ya”. Seketika aku nggak tau aku ngapain. Rasanya aku nggak terima. Aku marah juga sama siapa.

Untuk aku sendiri yang sudah melihat kejadian tersebut, terima kasih karena sudah mencoba tegar, mencoba tabah dan mencoba Ikhlas. Meski sulit banget. Tapi aku harus menerima, aku harus Ikhlas kalau semua memang milik Alloh dan bisa memanggilnya kapan saja. Termasuk saat itu yang aku sendiri nggak nyangka bakalan kehilangan sosok Ibu. Aku nyangka kalau ibu meninggal secepat itu. Banyak hal yang belum aku lakukan untuk membahagiakan Ibu. Tapi setidaknya aku selalu mengajak Ibu makan di luar kalau aku habis gajian. Meskipun hanya makanan sederhana, tapi Ibu udah seneng banget.

Hal yang menjadi pengingat

Katanya, setiap orang punya firasat kalau akan ditinggal orang terdekatnya. Kalau aku lebih ke hal-hal tertentu. Soalnya aku setiap hari memang selalu bersama Ibu, jadi aku lebih mengingat kembali apa saja saat-saat terakhir bersama Ibu yang seolah menunjukkan kalau Ibu sudah ingin berpulang.
Aku inget banget, Kamis malam Ibu bikinin aku teh manis banget. Pokoknya tehnya rasanya beda. Entah Cuma perasaanku atau memang Itu teh terakhir Ibu untukku. Rasanya enak banget. Setiap malam Jumat, Masjid samping rumah selalu ada pengajian dari Magrib sampai Isya’. Kebetulan hari itu Ibu ada jatah buat menyediakan teh manis untuk semuanya. Sepulang kerja, Ibu bilang sama aku,

“Nyoh...teh e ndang dimimik, mumpung iseh anget”. Kata Ibu sambil ngasih segelas teh untukku yang baru saja masuk rumah. Aku masih pakai helm. Lalu aku buka helmku dan menyeruput tehnya,

“Uenakke reeek.....enak tenan e buk teh e. Legine manteb banget”. kataku seperti biasa yang selalu bilang begitu sama Ibu. Lalu kami ngobrol ngalur ngidul seperti biasa.

“Aku bar iki arep pengajian yo”. Kata Ibu.

“Nggak usah aja Bu, nanti kalau jalan jauh ndak kakinya sakit lagi lho”. Pintaku yang kasian kalau nanti Ibu ngleluh kakinya pegel-pegel lagi.

“Halah ora lah. Cuma di situ kok Nggak jauh. Aku ya pingin kumpul konco”. Pinta Ibu yang pingin banget berangkat.

Akhirnya Ibu berangkat pengajian. Biasanya memang Ibu agak mikir dua kali kalau aku udah bilang, jangan. Tapi aku bukannya nggak ngebolehin Ibu buat pengajian lho. Aku Cuma nggak mau lihat Ibu ngeluh kakinya pegel-pegel  tiap pulang pengajian. Tapi entah malam itu aku membolehkannya. Dan tau nggak? Malam itu ibu memakai Tas yang aku beliin. 

Aku baru ngeh kalau pas pulang pengajian, Ibu bilang, “Tasnya aku pakai buat pengajian. Buat tempat Al-quran, ternyata muat ya” Kata Ibu sepulang pengajian. 

Isi tas sepulang pen gajian adalah arem-arem dan sosis yang biasa Ibu bawa pulang untukku. Kalau inget rasanya pingin  nangis. Iya. Rela pengajian nggak makan snack hanya untuk diberikan padaku. Sedih ya Alloh.

Mungkin malam itu memang malam terakhir Ibu ikut pengajian dan memakai tas item pemberianku yang belum pernah dipakai sama sekali. Ibu orangnya begitu, selalu nggak enakan kalau udah dibeliin sesuatu. Kalau ditanya, kenapa nggak dipakai, jawabnya, “Nggak enak sama orang-orang, nanti ndak diliatin”. Terlalu rendah hati banget. Itulah Ibuku. Tak akan pernah terganti. Nggak ada yang sebaik Ibu.

Yang aku ingat-ingat lagi, pas aku pulang kerja sebelum hari kepergiannya, Ibu Sms kalau suruh beliin Soto karena males masak. Dan alhamdulillah kesampaian beli soto. Yang  nggak kesampaian adalah ketika minta jagung rebus. Hari yang biasanya banyak orang jualan jagung rebus, entah mengapa pas hari itu nggak ada orang jualan satupun. Lalu aku bilang ke Ibu;

“Buk, aku dah muter-muter ternyata nggak ada yang jual jagung. Depan Alfamart nggak ada. Depannya Dokter Hari juga nggak ada Buk”. Kataku sambil masukin motor.

“Yowes rapopo”. Kata Ibu.

Dan yang papling aku ingat adalah, hari Jumat pagi itu aku memakai baju dan celana yang paling Ibu sukai. Ibu sempat bilang, “Baju itu sama celana itu cocok kok. Kamu bagus pakai itu”. Ternyata itu pujian terakhir. Pujian terakhir sekaligus aku menyaksikan kepergian Ibu. Baju dan celanannya udah nggak aku pakai lagi. Aku nggak mau keinget kejadian paling menyedihkan dalam hidupku ini. Sebenarnya sayang, tapi aku kalau pakai baju itu selalu inget Ibu.

Bukannya aku lebay. Tapi ini memang berat. Tak mudah menjadi aku yang mendadak kehilangan Ibu di waktu yang aku sendiri nggak bakalan nyangka. Tapi sudahlah. Semenyesal apapun tidak akan membuat Ibu kembali. Semarah apapun juga aku malah jadinya dosa. Iya. Semuanya milik Alloh. Ibu juga milik Alloh. Jadi, Alloh juga berhak mengambil Ibu kapan saja. Akhirnya aku hanya bisa Istigfar. Mohon ampun karena kurang Ikhlas menerima semua ini. Harus bisa tegar. Harus bisa sabar. Yakin kalau aku bisa tanpa Ibu. Insya Alloh bisa. Hanya saja butuh waktu buat bangkit.

Akhirnya perlahan bisa dan aku mulai menguatkan hati buat nulis ini. Kalau aku tidak menulisnya, aku tidak bisa fokus dengan apa yang ada di depan. Siapa tahu dengan menumpahkan segalanya di sini, bisa meringankan unek-unek yang ingin aku sampaikan.

Pada akhirnya, aku harus melangkah ke depan tanpa omelan Ibu lagi. Tanpa teh manis buatan Ibu. Tanpa kentang goreng buatan Ibu. Pulang ke rumah tanpa sambutan dan senyuman hangat seorang Ibu. Pergi tanpa diantar Ibu dengan kata-katanya, “Hati-hati ya, jangan lupa baca Bismillah”. Tidak ada lagi yang ngingetin, udah makan belum? Jangan tidur kemaleman, jangan mainan hape terus, ndang bobok sesuk kan kerja tangi isuk.

Sekecil apapun omelan Ibu akan sangat terasa ketika Ibu sudah tidak ada. Kadang aku dulu suka kesel kalau Ibu bilang, “Mbok jangan hapenan terus, mending bobok biar besok bisa bangun pagi. Biat seger gitu. Daripada maian hape mbok bobok aja to yo”. Tapi sekarang rasanya kangen banget. Nggak ada lagi yang ngomelin kayak gitu. Kerasa banget. Sedih? You never know what I feel.

Tanpa seorang Ibu

Kira-kira bagaimana keseharian aku tanpa Ibu? Bahkan aku nggak bisa menjelaskan seperti apa. Ada yang beda. Banyak sekali. Yang biasanya Ibu selalu rempong ini itu, mendadak sudah tidak ada sama sekali. Awalnya aku masih mikir kalau Ibu nggak ada di rumah karena pergi ke pasar. Anggap saja begitu. Sebagai penenang hati, nyatanya nggak bertahan lama. Memang sudah tidak ada. Iya, Ibu sudah meninggal. Tolong sadarkan saya. Kadang aku masih nggak percaya.

Lebay??? Iya aku lebay banget. Belum terbiasa. Tapi semakin ke sini semakin sadar kalau memang Ibu milik Alloh. Suatu saat jika Alloh menghendaki, Ibu akan dipanggil. Ternyata waktunya terlalu cepat. Sejauh ini aku nggak pernah nyangka kalau Ibu akan meninggalkan aku secepat ini. Mungkin aku terlalu EGOIS untuk tidak terima. Tapi akau akan sangat sangat sangat berdosa kalau aku terus-terusan larus dalam rasa kehilangan yang tak mungkin kembali lagi.
Bagian yang tersulit dari kehilangan adalah kenangan setiap harinya. INI HANYA BISA DIRASAKAN OLEH ORANG YANG SUDAH KEHILANGAN IBU, terlebih aku sama Ibu sangat dekat. Ke sana ke sini selalu aku yang nganter. Gimana kalau jadi aku? Nggak bakal pernah merasakan apa yang aku rasakan.

Sudahlah, menangis boleh-boleh saja. Merasa kehilangan juga boleh-boleh saja. Teringat-ingat juga wajar. Tapi satu hal yang harus aku lakukan, yaitu Bangkit dari keterpurukan. Bangkit setelah jatuh. Iya rasanya nggak mudah. Apalagi aku harus mencuci baju ibu yang terakhir di pakai. Tau nggak rasanya gimana? 

HANCUR.

Semakin hari aku harus bangkit. Aku harus mengurus ini itu. Harus ngurus surat-suratnya Ibu dan mau nggak mau harus bongkar-bongkar lemari Ibu, harus melihat kenyataan baju-baju Ibu yang biasa dipakai dan aku nggak tahu lagi ini nantinya harus dibagaimanakan? Harus pelan-pelan menata hati.

Kalau aku cerita panjang lebar juga nggak bakalan selesai. Yang jelas aku harus pelan-pelan menata hati. Butuh waktu untuk membiasakan diri tanpa seorang Ibu karna sosoknya tak pernah tergantikan. Tak perlu disesali. Kalau aku sedih terus juga Ibu nggak tenang di alam sana. Memang tak mudah. Tapi harus bisa.

Di akhir kepergian Ibu, tenyata waktu memang tak mengizinkaku untuk menemaninya. Aku sudah terlambat untuk melihat Ibu di hembusan nafasnya. Tapi di satu sisi aku masih bisa memandikan Ibu untuk yang terakhir kalinya. Aku gosok tubuh Ibu dan ini sebagai pertanda bakti sama Ibu. Aku menyaksikan Ibu dibungkus kain kafan untuk pulang ke Alloh. Aku melihatnya seakan nggak percaya kalau hari itu aku melihat Ibu untuk terakhir kalinya.

Ibu dimakamkan keesokan harinya karena menunggu Adikku pulang dari Bandung. Malam itu aku hanya bisa bersimpuh di bawah jenazah Ibu. Aku menemaninya sebelum akhirnya dikebumikan. Mungkin malam Itu aku hanya bisa menemani Ibu dengan membacakan Surat Yasin. Hanya itu yang bisa aku lakukan. Sudah pasrah dengan semuanya. Semua sudah jalan Alloh. Harus Ikhlas.

Yang aku penasaran sampai sekarang, bagaimana Ibu melihat aku yang nangis teriak-teriak saat aku sampai rumah menyaksikan Ibu sudah nggak ada untuk selamanya. Bagaimana Ibu melihatku hancur seperti itu?

Semua memang sudah digariskan. Apa yang akan terjadi di dunia ini memang sudah digariskan. Semua  sudah tertulis. Berat jika harus berpisah selama-lamanya dengan orang yang memberikan separuh jiwanya untuk kita, orang yang mati-matian berjuang demi kita terlahir di dunia.

Ini adalah baju terakhir yang dipakai Ibu, yang akhirnya digunting pas dimandikan. Sehari setelah pemakaman, aku cuci semuanya. Dan yang bikin aku nyesek adalah ketika selimut yang aku pakaikan terakhir kali adalah selimut hadiah pernikahan yang sering disebut ibu. 

Tiap pake selimut ini, Ibu selalu bilang, Ini hadiah pernikahan lho. Umurnya lebih tua dari kamu. Sedih emang. Ternyata semua memang sudah digariskan sebegitunya. Aku baru ngeh pas nulis ini. 


Ini selimutnya. Dulu sering diselimutkan ke aku. Trus dipakai Ibu lagi hingga saat terakhirnya.


Ini baju yang dipakai Ibu pas terkahir kali. Ini juga aku belikan pas Ibu minta, "Aku mbok titip daster satu aja". sedih aku nek inget. Nggak nyangka ini jadi baju terakhirnya.




Ini baju rangkepan Ibu. kalau lagi dingin, biasanya ibu pake dua baju. Katanya, biar lebih anget. Soalnya kalau pakai jaket sumuk"





Ini yang dateng nyolatin Ibu pagi-pagi setelah jamaah sholat subuh. Aku dapet ini dari status WA kakakku trus tak skrinsut. 






Masih banyak sandal Ibu yang sering banget dipakai. Aku simpan ke dalam kardus. Tadinya mau aku biarkan di rak sepatu aja. Tapi aku kok inget-inget terus. Aku nek inget masih suka nyesek. Jadi aku masukin ke kardus aja. 






Ibu,

Rasa terima kasih saja kiranya tidak cukup

Aku bersyukur masih bisa membelikan barang-barang untuk Ibu dari hasil kerjaku

Tapi semua nggak akan cukup buat membalas perjuangan Ibu selama ini







Ibu,

Hatimu sangat baik dan bersih

Siapapun yang nggak suka sama Ibu selalu Ibu balas dengan kebaikan

Siapapun yang menyepelekan Ibu selalu ibu balas dengan senyuman

Aku tahu, Alloh pasti memberikan tempat yang paling Indah untuk Ibu






Ibu,

Kini bila aku kangen, aku sudah tidak bisa pulang melihat senyummu

Yang bisa aku lakukan hanya berdoa semoga Ibu selalu berada di tempat paling mulia

Terima kasih Ibu, sebagai anak mungkin aku belum sepenuhnya membuat Ibu bahagia

Masih banyak yang belum bisa aku lakukan untuk Ibu

Tapi semua sudah kehendak Alloh







Ibu,

Semoga Ibu mendapatkan tempat paling Indah di sisi Alloh

Aku hanya bisa berdoa dan terus memperbaiki diri menjadi lebih baik dan lebih baik

Karna yang menjadi penyelamat bagi seorang Ibu yang sudah tiada hanyalah doa anak yang sholeh dan sholehah






Sudah lama aku pingin nulis ini dan baru bisa sekarang. Bukannya tidak sempet tapi aku kudu menyiapkan hati lagi agar tidak jatuh karena sedang dalam proses menata hati menjadi seseorang yang lahir kembali, kali ini TANPA IBU.

Dari anak perempuan yang belum sepenuhnya bisa membahayakan Ibu
Semoga mampu mewakilim perasaab soorang anak yang kehilangan Ibunya, karna pada akhirnya semua akan kembali ke Alloh, sang pemilik jagad raya.

~MissAnt~

Popular Posts