Gimana puasanya? Lancer kan? Nggak papa ya, saat ini nggak
usah bukber-bukberan dulu. Nggak usah ngabuburit dulu. Tau kan semua gara-gara
siapa? Iya gara-gara mbak Nona (Corona). Btw Corona sebenarnya mbak-mbak atau
mas-mas sih? Auh ah lah ya…..yang jelas sangat-sangat menganggu.
“Dear mbak Nona, tolonglah segera pergi dari Bumi.
Udahkan ya jalan-jalannya”
Mungkin bulan Ramadhan kali ini memang beda banget. Bagiku
sangat beda. Aku menjalaninya tanpa Ibuku lagi. Sahur juga sendirian. Nyiapin
sendirian. Buka puasa juga sendirian. Cari menu yang sehat agar badan tetap
sehat. Yap, aku harus cari tahu gimana caranya agar badan tetap sehat dan
selalu berfikir positif. Gimana pun caranya aku harus bisa.
Mau gimana? Aku mau merengek terus-terusan juga tak bisa
mengembalikan Ibuku kan? Semua sudah diatur. Harus menerimanya. Aku nggak tahu
Alloh mau ngasih kejutan apa sama kehidupanku. Yang jelas, keputusannya adalah
yang terbaik.
Sudah memasuki hari ke sekian kalinya untuk sahur dan nyari
buka puasa. Beda sama saat masih ada Ibu. Ada yang nanyain, “Nanti mau masak
apa buat buka?”, “Nanti mau dimasakin apa buat sahur?”. Nggak nyangka banget
ternyata Ramadhan tahun 2019 itu terakhir kalinya aku ditemani Ibuku.
Baiklah. Life must go on.
Kali ini mending kita bahas tentang bagaimana caranya
memaksimalkan Ibadah puasa saat Ramadhan di tengah pandemic seperti ini.
Mungkin suasananya bakalan beda banget. Nggak ada lagi tarawih berjamaah. Dan yang
lebih sedih lagi, pas lebaran nggak ada lagi yang Namanya kumpul keluarga.
Kenapa? YA GARA-GARA MBAk NONA INI LHO…….
Astaga…..jangan terlalu mendramatisir keadaan deh. Mungkin
ada hikmah dibalik pandemi ini. Mungkin Alloh punya rencana lain di balik kejadian
ini. Saba raja. Yang penting jaga Kesehatan dan banyak berdoa.
Kalau dipikir-pikir sih, Ramadhan di saat situasi seperti
ini tidak boleh dijadikan alas an buat malas-malasan dan mengeluh,
“Uh….gara-gara mbak Nona jadi nggak bisa bukber”, “gara-gara mbak Nona jadi
nggak bisa tarawih dan sholat subuh berjamaah”.
Sudahlah…semua orang juga kecewa dengan situasi seperti ini.
Nggak nyangka banget kalua Ramadhan tahun ini bakalan ada wabah seperti ini.
Kalau dipikir-pikir memang bikin pusing dah.
Hmmm….daripada pusing mikirin orang-orang yang masih ngeyel
untuk nggak keluar rumah. Mending kita focus ibadah aja. Mungkin dibalik adanya
seruan untuk nggak ke mana-mana kalua nggak penting-penting banget, kita
disuruh lebih mendekatkan diri kepada Alloh.
Lalu, gimana cara untuk memaksimalkan bulan penuh berkah
ini?
1.Perbanyak zikir pagi dan malam
Wuidih…..mantab banget aku nyuruh-nyuruh orang kayak udah
paling bener raja. Nggak kok. Aku juga masih banyak belajar. Cuma sekedar
sharing aja sih. Sharing is caring, kan?
Kalau dari yang aku baca-baca, manfaat zikir itu sangat luar
biasa. Saat-saat seperti ini emang paling cocok buat nyari ketenangan, salah
satunya dengan zikir tadi. Coba deh, kalau malam setelah tarawih sendiri atau
sebelum tidur, luangkan waktu buat zikir. Paginya juga demikian, setelah subuh jangan tidur dulu. Zikir sebentar aja.
Nggak lama kok. Nggak ada satu jam.
2.Maksimalkan baca al-qur’an
Kalau aku pribadi memang jarang baca al-qur’an. Tapi ada
beberapa surah yang sering aku baca. Meski belum lama untuk mengamalkannya,
tapi insyaa Alloh akan aku maksimalkan. Nggak ada kata terlambat buat terus
belajar. Karna menuntut ilmu itu wajib. Apalagi ilmu agama. Mumpung momentnya
lagi kayak gini, jadi maksimalkan diri untuk selalu belajar.
3.Ikut kajian online
Nggak perlu dateng langsung buat dengerin ceramah seputar
agama, cukup belajar lewat youtube dulu aja. Banyak channel yang membahas seputar pendalaman agama gitu. Aku juga
sering nonton kok. Sambil baca-baca referensi aja. Jangan sampai salah sumber
lho. Pokoknya banyak baca aja, sesekali baca-baca buku islami juga. Jangan hanya
novel dan self-development terus. *TamparanBangetBuatDiriSendiri
4.Terus memperbaiki diri
Setiap manusia memang punya banyak salah. Ada yang ingin
memperbaiki diri dan ada yang terus menambah kesalahan. Nah…. yang kedua ini
jangan sampai ya. Mana ada manusia yang malah jadi orang yang lebih buruk,
padahal juga udah buruk. Hadeeh…ancur dah….
Setiap hari adalah kesempatan untuk memperbaiki diri. Saat
kamu kekah dengan berbagai kebusukan dunia, maka di saat itulah kamu harus
memperbaiki diri. Terus memaksimalkan diri agar selalu menjadi lebih baik dan
dengan Alloh. Dengan begitu, hati lebih tenang.
5.Jangan lupa buat sholat sunnah
Bulan Ramadhan hanya 30 hari dan setahun sekali. Di bulan
ini juga penuh dengan ampunan dan penuh berkah. Jadi, jangan lupakan sholat
sunnah seperti dhuha dan tahajud. Minta apa aja. Insyaa Alloh dikabulkan. Mau
minta sama siapa lagi kalau bukan sama Alloh. Karna Alloh adalah sebaik-baiknya
penolong.
6.Make it balance
Kehidupan yang kekal adalah di akhirat. Di dunia ini kita
hanya “mampir ngombe”. “Urip iku mung mampir ngombe”. Hidup di dunia ini hanya
sementara. Jadi buatlah seimbang. Ada kalanya kita sibuk nyari duit. Trapi juga
jangan lupakan “bekal” menuju akhirat.
Nggak munafik sih kalau hidup di dunia itu butuh banyak
uang. Tapi kita juga perlu bekal yang dibawa ke alam kekal nantinya. Hiduplah
dengan seimbang, yang mana urusan antara dunia dan akhirat harus seimbang.
Haha….tumben aku bikin konten begini. Sok alim, sok iye
banget padahal juga masih banyak belajar. Nggak papa donk. Sharing is caring.
Saling mengingatkan saja kalau hidup di dunia hanya sementara.
~MissAnt~