“Mah...anaknya Tante
Tanti kok pucet banget sih. Nggak pernah dandan ya”
“Kok Kamu kucel
banget. Nggak pakai bedak ya. Pantes nggak cantik”
“Itu kok kerjanya
kayak gitu sih. Emang ada profesi kayak gitu”
“Kalau Cuma kerja di
rumah itu namanya bukan profesi”
“Yang namanya kerja
itu ya di Kantor atau di Bank”
Saya miris kalau denger kata-kata seperti itu. Bisa-bisanya
nggak punya rem dalam berbicara. Tapi yah...namanya orang, wataknya emang
beda-beda. Ada yang punya sopan santun tinggi. Ada yang bahkan nggak punya otak
kalau ngomong. Keren pokoknya. Dan yang paling bikin kesel adalah debat sama
orang yang “nggak tau apa-apa”. Lagipula, nggak ada habisnya kalau diladenin.
Kalau kita diem, dikira kita bodoh . Giliran dijelasin panjang lebar,
eee...susah nangkep. Yaelah.....Trus Kudu How?
Nggak semua orang butuh pengakuan. Misalnya, orang cantik
nggak pernah butuh pujian kalau dirinya cantik. Nggak perlu posting close-up
wajah biar dibilang cantik. Nggak perlu ngatain orang lain jelek biar dibilang
cantik. Karna orang cantik itu apa adanya, dia tampil senatural mungkin tanpa
“ngemis” orang lain biar dikatain cantik.
Beda sama orang yang Sok cantik. Mereka ingin dipuji cantik
dengan ngatain orang lain jelek. Mereka suka mengkritik penampilan seseorang
hanya karena ingin orang lain menganggapnya sempurna.Yah...namanya juga Sok
cantik. Jadi ya masih butuh pengakuan. Beda sama orang cantik, mereka justru
nggak butuh pengakuan.
Kenapa Saya bahas hal
beginian? Soalnya kemarin sempet denger obrolan. Awalnya obrolan biasa. Tapi
lama-lama jadi nguping. Jadi mereka
bilang gini,
“Lo tau kan, di Yuyun,
kok dia mukanya jerawatan gitu. Nggak pernah dirawat apa ya? Secara dia banyak
duit? Kok nggak perawatan?”
“Iya ya. Mukanya
keliatan jelek gitu. Kalau Gue udah nggak pede deh jadi dia. Jerawat satu aja
udah males keluar rumah. Apalagi kek dia. Penuh gitu jerawatnya”
“Ho o bener. Kok dia
bisa se-PD itu”
Yap. Bagaimana bisa mulutnya pedes gitu. Apa nggak ngaca
dulu pas ngomong. Ya nggak salah sih kalau menilai seseorang dari face
nya. Saya akui kalau yang bilang begitu
emang cantik. Wajahnya mulus. Tapi mendadak jadi terlihat jelek dimata Saya.
Kenapa? Karna omongannya tadi, ngerasa sok cantik dengan merendahkan orang
lain. Gimana penilaian cowok kalau ngeliat cewek ngomongin cewek lain dan
ngrendahin kayak gitu?
Ayo yang cowok-cowok jawab donk?
Begini, Saya punya temen orangnya cantik. Yah...sebagai
ukuran cewek, dia perfect banget. Tapi dia sama sekali ngga pernah ngrendahin
fisik orang lain yang kurang sempurna. Dari sini Saya menilai kalau orang
cantik memang tak butuh banyak pengakuan. Karna sudah banyak yang mengakui.
Kelebihan lain yang nggak butuh diakui adalah kemampuan.
Kamu nggak perlu gembar-gembor ”Saya bisa
ini Saya bisa itu Saya bisa segalanya”. Karna semua itu nggak butuh omongan
belaka. Yang dibutuhkan adalah bukti. Percuma kalau komentar, “Ah...Saya juga bisa kalau Cuma kayak gitu”
, “Ah...gitu aja bangga” tapi nggak
ada bukti apa-apa. Kalau bisa ngomong kayak gitu seharusnya bisa membuktikan
donk. Ya nggak?
Ketulusan juga seringkali tak butuh pengakuan. Kamu nggak
perlu bilang. “Itu tadi yang nolongin
Saya loh”, karna kalau sudah keluar semacam itu namanya nggak tulus. Kalau
emang tulus nolongin ya tolong aja. Simple kan? Karna ketulusan yang nyata tak
perlu butuh pengakuan.
Biasanya orang yang “real” emang nggak banyak gaya. Mereka
selalu tampil apa adannya. Karna dengan kesederhanaan dan apa adanya itulah
banyak orang yang sudah mengakui, sehingga tak perlu repot-repot nyari
pengakuan. Iya nggak?
#ByMissAnt