Jumat, 17 Maret 2017

Terima kasih untuk aku yang tak pernah menyerah

Namamu adalah akunya aku…
Aku adalah kamunya kamu….
Nama ku adalah aku. Dan aku terkadang suka berandai-andai nggak jelas. Tapi memang Tuhan sudah mengatur semuanya dan sangat adil. Beberapa orang yang punya banyak uang, masih merasa kesepian, entah nggak punya teman baik ataupun nggak punya teman yang bisa mengerti. Sedangkan orang yang hidupnya pas-pasan, mereka justru sangat bahagia dengan apa yang dimiliki, walaupun tak banyak dan sangat pas-pasan, setidaknya masih bisa mencukupi. Ya memang, hidup memang hanya “sawang sinawang” yang artinya, yang orang lihat menyenangkan belum tentu menyenangkan, begitu pula yang menyedihkan, belum tentu demikian.
Andai aaaaaaaaaku jadi orang kaya…
Andai aaaaaaaaa nggak usah pakai kerja.
Lagu yang aneh namun, beberapa orang juga menginginkan hal itu terjadi padanya, termasuk saya. *jiah. Tapi setidaknya aku berterima kasih pada diriku sendiri. Yang tak pernah sedikitpun menyerah. Bangkit memang rasanya tidak mudah. Apalagi setelah “terpeleset”. Tapi kenapa aku waktu itu kuat banget? Kenapa aku nggak menyerah? Wah…kalau dipikir-pikir aku kok kuat banget. Yah…karena Tuhan selalu ada. Karena Aku selalu minta segalanya dipermudah. Mengingat perjuangan memang rasanya menyenangkan. Ini kadang membuat kita merasa malu, iya malu banget. Berjuang dan mengeluh seolah-olah adalah orang yang paling menderita. Tapi lihat setelahnya, tentunya malu banget kan? Karena Tuhan memang tau, jalan mana yang diberikan agar kita tidak menyerah. Jangan khawatir ketika kamu merasa jatuh, tetep kalem aja. Disatu sisi, Tuhan sedang mencari cara untuk mendewasakanmu.
Menyenangkan sekali bisa bertahan sejauh ini. Jika bukan aku, pastinya udah putus asa. Bukannya membanggakan diri, tapi hanya sekedar mengingat kembali bahwa apapun yang terjadi pada kita memang sudah ada yang mengatur. Percayalah, rasa kecewa, benci dan putus asa hanyalah cara Tuhan mendewasakan kita, melihat kita bagaimana cara kita menghadapainya, melihat apakah kita benar-benar mampu bersikap sesuia keadaan yang kita alami.
Kapan kita mendapatkan “Hadiah”?
Hadiah memang pantas untuk orang-orang yang menang. Adakalanya Tuhan melihatmu lelah dan kecewa. Tapi, sabar aja dulu, karena disisi lain Tuhan sedang menyiapkan “Hadiah” yang indah untuk kamu yang sudah lama berjuang. Tuhan adil kok. Walau kadang tidak menunjukkan apa yang paling kita inginkan, tapi selalu memberi apa yang kita butuhkan. Semua memang akan Indah pada waktuNYA. Kalau Tuhan sudah menghendaki, maka dalam sekejab akan sangat mudah. Tetap berdoa dan Yakin. Intinya cuma. Mengharap pada Tuhan, walau tak terlihat tapi selalu tau apa yang kita rasakan dan mencari cara untuk menunjukkan kebenaran. Yah…memang gampang untuk ngomong panjang lebar gini, tapi menjalaninya tak semudah yang diomongkan.
Untuk “kamunya aku”,,,,,
Aku nggak nyangka kamu sudah berjuang sejauh ini, walaupun tak mudah, setidaknya kamu selalu sabar tak pernak menyerah. Kamu memang selalu disalahkan, dikhianati, bahkan dilupakan kemudian diingat kembali, tapi setidaknya kamu bisa mengatasinya dengan baik. Hal itu justru membuatmu tak mudah untuk percaya dengan orang lain. Kamu pernah ditinggalkan teman baikmu, bahkan sering dilupakan saat jatuh dan diingat kembali ketika mencoba berdiri, but It’s okay. Aku tetap baik-baik saja kok. Karena manusia memang begitu, memiliki sifat yang mudah berubah walaupun belum tau kebenaran yang sesungguhnya. But….It’s okay. It’s okay. Terima kasih telah berjuang dan berjuang. Aku mohon, jangan mudah putus asa. Apapun yang terjadi, pasti akan baik-baik saja kok. Jangan terlalu lemah dan terus berjuang. Tuhan nggak akan cuek sama orang-oarng yang udah jempalitan nyari rejeki kok. It’s okay dan Thank you so much, Me.

Makna tersembunyi di balik “Salah ketik atau Typo”




“Tka aad mansuia ynag smepruna …
Seitpa ornga psati prena melkaukan ksealahna”

Walaupun typo atau salah ketik, setidaknya masih bisa dibaca bukan? Dunia ini memang tidak selamanya dipenuhi dengan orang yang selalu benar. Seperti halnay dalam mengetik. 
Jangankan mengetik, bahkan menulis menggunakan tangan saja masih membutuhkan penghapus agar bisa menghasilkan tulisan tangan dengan baik. Ketika mengetik, beberapa orang cenderung melakukan kesalahan atau yang biasa disebut dengan typo atau salah ketik. 
Mungkin salah satu penyebab seseorang melakukan salah ketik adalah terlalu terburu-buru.
Typo yang seringkali kita lakukan terkadang menganggu orang lain yang membacanya. Typo terkadang tidak hanya salah dalam meletakkan satu kata saja, tetapi juga tanpa sengaja menambahkan satu karakter. 
Terkadang ini sangat mengganggu dan berbahaya. Beberapa orang menganggap Typo merupakan hal yang wajar, namun beberapa justru mempermasalahkannya karena dianggap bikin jelek suatu artikel. 
Typo memang kesalahan membuat fatal sehingga dampaknya sangat buruk. Tapi dari sini kita bisa melihat “Typo” sebagai suatu pelajaran dalam hidup.
Ketika kita memperhatikan, ternyata typo bisa dijadikan pelajaran dalam hidup. Dari typo yang kita lakukan sehari-hari, kita bisa mengambil hikmah dari apa yang sudah kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari. 
Beberapa hikmah yang dapat kita ambil dari typo untuk kehiduoan sehari-hari antara lain,
Lebih teliti dalam memutuskan sesuatu.
Typo yang berlebihan memang seringkali membuat orang lain enggan membaca apa yang kita tulis. Walaupun mereka membacanya, namun mereka akan merasa terganggu karena satu kesalahan saja. 
Begitu juga dengan hidup, saat kkta salah dalam mengambil keputusan, maka tidak akan bisa terualng lagi. Yang ada, kita hanya bisa mencari alternatif lain yang harus kita lakukan dengan lebih hati-hati.
Seseorang yang sering melalukan kesalahan atau typo tidak selalu salah dalam hal lainnya. Typo memang disebabkan karena terlalu terburu-buru sehingga kita menjadi tidak fokus dengan apa yang kita tulis. 
Dalam hidup, kita memang harus fokus dengan apa yang ingin kita raih. Dengan begitu, kita tiak akan sering melakukan hak yang membaut kita menyesal. Ada dua tipe orang dalam menjalani hidup, yang pertama sangat berhati-hati sehingga memungkinkan seseorang untuk tidak melakukan kesalahan sama sekali, dan yang kedua adalah tipe orang yang lebih suka belajar dari kesalahan. 
Tipe yang kedua sangatlah banyak sehingga mereka lebih mendapatkan pengalaman berharga setelah melakukan kesalahan yang fatal.
Melakukan kesalahan tidak selamanya buruk.
Ketika salah ketik, bukan berarti semua tulisan yang kita ketik sangatlah buruk. Ini hanya beberapa saja. Hal ini karena kita terlalu terburu-buru dalam mengetik. Begitu juga dalam hidup. 
Ketika kita terlalu buru-buru dalam mengambil keputusan, maka lebih besar kemungkinan bahwa kita akan mengalami kecewa. Typo bisa dijadikan sebagai pelajaran penting dari hidup agar lebih berhati-hati dalam memilih dan mempertahankan sesuatu. 
Jangan sampai salah memilih dan salah mempertahankan seseorang. Dalam hidup, melakukan kesalahan itu wajar. Setelah kesalahan yang kita sesalkan, kemudian jadikan sebagai pelajaran dan ambil hikmahnya.
Typo sama saja dengan suatu kesalahan yang kita alami dalam hidup karena ini juga bisa diperbaiki akan menjadi sempurna. Dan untuk kedepannya, pastikan lebih berhati-hati dalam menulis agar tidak lagi melakukan kesalahan ketika mengetik. Sama halnya dengan hidup. 
Kita tak perlu merasa “down” saat melalukan kesalahan dan jadikan hal itu sebagai upaya untuk memperbaiki diri agar nantinya tidak mengulangi kesalahan yang sama. Cieh…jadi kayak judul lagu nih.
~MissAnt~

Ngehitz Zaman Sekarang

Eh bentar gue check-in di path dolooo
Eh bentar kita wefie, trus masukin IG deeeeh
Kalau mau dibilang kekinian jaman sekarang harus dikit-dikit cekrek kemudian upload di IG ataupun Path. Dan ini ternyata membuat seseorang bingung ketika memutuskan ingin makan dimana. Disatu sisi, ingin makanan yang enak dipoto dan di sisi lain, pingin nyari yang sekalian ngehitz buat tempat foto-foto. Nah…kalau kamu pilih yang mana? Mau tempatnya enak dan instagramable tapi makanannya ngga enak. Atau pilih makanan yang enak dan bikin kenyang tapi nggak instagramable? Nah..pilih yang mana coba? Kebanyakan pastinya memilih tempat yang instagramable ataupun upload-able walaupun makanananya ngga mengenyangkan bukan? Karena yang paling penting adalah upload nya, bukan kenyang dan tidaknya. *ManggutManggut *TepokJidat
Satu love dari follower sangat berarti. Benarkah demikian?
Kalau pas facebook lagi ngehitz dulu, pastinya pernah kan di SMS-in temen kemudian suruh like atau klik tanda jempol setelah mereka bikin status ataupun upload status ke facebook. Sebegitu berartinya satu like ataupun love dalam dunia maya? Ada dua tipe orang di dunia maya, khususnya di Instagram. Yang pertama asal upload dan ngga peduli berapa like yang akan didapat dan yang kedua adalah para “penunggu like”. Asal upload karena ada sesuatu yang ingin disampaikan dan upload karena menunggu like itu beda jauh lho.
Kalau aku pribadi sih Cuma pingin share aja dan nggak “ngebet” banget pingin di like. Kalaupun ada yang like yang syukur deh. Tapi memang banyaknya follower yang kita miliki nggak bakalan ngaruh. Walaupun memiliki banyak follower, belum tentu merek menyukai apa yang kita posting. Lain halnya jika apa yang kita posting ditandai dengan hastag yang menarik, tentunya yang menyulai kita adalah orang yang justru tidak follow kita. Tapi hal ini memang natural, berarti apa yang kita posting memang menarik orang yang bahkan tidak kita kenal. Kecuali, kalau postingan kita yang like temen kita sendiri, ini pastinya perlu dipertanyakan bukan? Apakah postingan kita benar-benar bagus atau hanya karena ada rasa ngga enak sama temen. #Uhuk
Mainan di Dunia maya itu aturannya mudah kok. Share apa saja yang ingin kamu share, jangan pakai acara “ngga enakan” sama teman kamu. Jangan merasa minder dengan postingan kamu sendiri karena ngga ada satupun yang like. Kadang memang kita harus lebih percaya diri dengan apa yang kita posting. Hanya karena apa yang kamu upload nggak ada yang like, trus kamu merasa apa yang kamu posting out jelek. Ingat ini sosial media dimana orang bebas menyukai apa yang mereka inginkan. Pokoknya semangat deh. Posting apa yang kamu mau, bukan apa yang mereka inginkan. Karena ini hanyalah sosial media, bukan dinas sosial, right?

Perkara Pernikahan

Kapan nikah?
Pertanyaan yang udah umum banget…
Pertanyaan yang terkadang membuat mood mendadak hancur. Kenapa orang-orang kadang dengan mudah bertanya “Kapan nikah” tanpa memikirkan perasaan orang yang ditanya. Terkadang memang sedikit aneh. Pertanyaan seperti itu bisa merusak silaturahmi. Eh tapi lain cerita jika yang ditanya “kapan nikah” adalah orang yang sudah punya calon dan sudah ada pemikiran untuk rencana kedepannya. Tapi akan menjadi lain jika pertanyaan tersebut ditanyakan pada orang yang masih sendiri atau single atau jomblo.
Bagi sebagian orang, pertanyaan tersebut tergolong pertanyaan yang amat sangat menyebalkan. Kenapa? Ya itu tadi. Orang bisa saja bertanya tanpa harus memikirkan perasaan yang ditanya. Hmm…memang rumit kalau sudah membicarakan pernikahan. Berasa bijak banget kalau ngomongin soal pernikahan. Nah…berhubung udah banyak banget yang nanya “kapan nikah”, secara otomatis aku jadi bertanya-tanya pada diri sendiri. Sebenarnya calon pendampingku seperti apa sih? Selain itu, aku juga jadi sotoy banget soal pernikahan.
Beberapa waktu sempet curcol sama salah seorang temen. Jadi kita ngobrol tentang pernikahan dan kita berlagak udah tau banget gimana masalah yang akan dihadapi dalam rumah tangga. Katanya menikah bukan soal saling mencintai saja. Tapi ada beberapa hal yang harus lebuh dipahami banget-banget sebelum memutuskan untuk menikah. Nikah bukan soal suka sama suka saja. Tapi juga bisa soal kedewasaan. Banyak orang yang sudah berumur, tapi mereka belum tentu dewasa. Karena banyaknya umur belum tentu bisa bersikap dewasa. Terkadang banyak orang yang sudah “rempong” ketika usia sudah semakin bertambah. Dan kebanyakan pertanyaan yang muncul adalah “kapan kamu nikah?” “Udah waktunya menikah lho?” *Sigh
Begini, jadi setiap orang pastinya akan hidup dalam rumah tangga. Suatu saat nanti pasti setiap orang akan berumah tangga. Tapi karena usia sudah matang dan belum juga terlihat akan mengakhiri masa lajang, kabanyakan orang justru akan lebih “rempong” mengurusi kita dengan terus menerus memunculkan pertanyaan “kapan nikah” Nah..hal inilah yang terkadang membuat kita semakin tertekan. Bukankah Tuhan akan memberikan yang terbaik buat kita? Kalau sekarang belum, jadi ya tinggal tunggu saja. Karena Tuhan tak pernah terburu-buru, juga tak pernah terlambat ketika memberikan sesuatu. Terkadang orang memang terlalu “ribet” mengurusi urusan kita sehingga mereka lupa dengan urusan pribadinya.
Buat kamu yang semakin bertambah usia tapi belum menemukan pasangan hidup, jangan khawatir dan jangan down dengan berbagai omongan orang yang menyinggung soal pernikahan. Karena pernikahan bukanlah soal saling cinta dan saling percaya saja, melainkan harus saling mendukung, saling mengingatkan agar dapat mengarungi “kapal” dengan jalan yang benar. Banyak orang menikah lantaran sudah merasa cocok dan saling memahami. Namun, saling mendukung dan tidak mudah goyah. Haseeekkk…kenapa mendadak jadi bijak gini sih?

Jangan Memikat jika tak berniat mengikat….

Caption dari salah satu temen di Instagram yang bikin baper abis. Walaupun sebenarnya biasa aja. Tapi kata-kata singkat seringnkal bikin pikira kemana-mana. Lagian siapa sih yang nggak kepingin ada ikatan yang serius. Kalau urusan jodoh memang hanya Tuhan yang tau. Tapi terkadang memang wajar jika kita menanti seseorang untuk “mengikat” kita. Secara udah waktunya hodup bersama, wajar jika mendambakan ikatan dari seseorang sangat penting.
Kapan kita ketemu….??
Sebelum meutuskan untuk pingin diiket, sebaiknya aku bertanya padamu dulu. “kapan kamu mau nemuin aku”. “Sekarang kamu lagi dimana sih”. Itu dia pertanyaannya. Aku kalau disuruh ngejawab juga belum tau. Pinginnya bisa dateng secepatnya. Sebenernya udah capek sama pertanyaan yang memojokkan, you know lah ya. Daripada banyak orang tanya seperti itu, mendingan “kamu” cepetan muncul dan mengikatku deh. Aku juga penasaran banget, seperti apa kamu? Tempat tinggalmu dimana? Trus warna kesukaanmu apa? Hmm…terus saja bertanya dalam hati.
Sejauh ini kadang aku lupa berapa usiaku. Selalu terlintas bahwa aku ini masih berumur 25 atau 26 an. Entah, rasanya aku masih saja berlagak seperti ABG, padahal udah ngga pantas banget. Tapi ngga papa lah, umur hanyalah sebuah angka. Dewasanya seseorang juga tidak bisa diukur dengan banyaknya umur. Banyak orang berumur yang masih kekanak-kanakan dan banyak anak kecil yang berlagak dewasa. Tapi jika banyak pertanyaan “kapan kawin”, tentu saja membuat down. Kenapa? Jawabannya panjaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaang.
Yang paling penting sekarang ini adalah menemukan orang yang tepat. Orang yang tepat bukan berarti “muluk-muluk”. Kadang banyak orang yang berpendapat bahwa orang yang belum memiliki pasangan selalu memiiki kriteria ynag tinggi. Heran banget sama orang yang selalu beranggapan seperti itu. Tapi sudahlah, karakter manusia memang tidak sama. Tapi hidup akan terus berjalan. Jadi kalau banyak orang suka ngomong yang aneh-aneh tentangmu, biarin saja. Mereka bebas bicara apapun dan kamu juga bebas untuk tidak peduli.

Popular Posts