Rabu, 29 Juli 2020

Self Care Is Not Egoist


 

Siapa bilang kalau terlalu peduli terhadap diri sendiri malah dianggap egois? Mungkin beberapa orang masih berpendapat seperti itu. Nyatanya, demi kesehatan mental, kita harus lebih banyak CARE sama diri kita sendiri.


Semakin ke sini, maka semakin sadar kalau hanya diri kita sendiri yang bisa membahagiakan diri sendiri. Kedengaranya memang egois sih, tapi ini realistis. Buat apa punya banyak teman kalau akhirnya hanya akan menjadi beban karena banyak mengeluhkan hal-hal yang tidak pantas untuk dikeluhkan.

Nggak munafik sih, kalau yang namanya mengeluh memang manusiawi asal tidak berlebihan. Saat kita sedang berusaha untuk bersyukur, tentunya akan sangat mengganggu jika banyak orang yang berkeluh kesah dengan hal-hal sepele. Mengeluh boleh saja, asal langsung sama Allah saja. Banyakin berdoa dan mendekatkan diri sama sang pencipta, dijamin hidupmu aman dari keluh kesah yang nggak penting.

Pada akhirnya kita sadar, semakin kita mendekatkan diri sama Allah, maka hati akan semakin tenang. Rasanya mengeluh saja juga sia-sia. Semakin mengeluh maka apa yang kamu keluhkan akan semakin menguasai pikiranmu. Dan akhirnya mendorongmu untuk terus-terusan mengeluh.

Pentingnya CARE sama diri sendiri juga akan berpengaruh terhadap kesehatan. Kalau kita terlalu membanding-bandingkan hidup kita sama orang lain, maka hanya akan membuat diri sendiri semakin terpuruk. Lihat saja, orang yang terlalu membanding-bandingkan dengan kehidupan orang lain, apa mereka bahagia?

Realistis saja lah. Kalau bukan diri kita sendiri, siapa lagi yang bakal peduli sama kita. Toh….hidup akan jauh lebih menyenangkan jika kita tidak berusaha membuat orang lain suka sama kita. Kalau memang suka ya ayo berteman, kalau tidak. Ya tidak masalah.

Hidup bukan soal bagaimana pandangan orang lain terhadap kita, tetapi bagaimana kita memandang dunia dari sisi yang berbeda. Pastikan cara pandang kita adalah yang mampu memberikan dampak-dampak positif terhadap diri kita dan orang-orang yang kita sayangi.

Ingat ya, jangan terbalik. Jangan membahagiakan orang lain dulu baru memikirkan kebahagiaan kita. Tapi CARE sama diri sendiri dulu, maka kamu akan jauh lebih bahagia. Selanjutnya kamu bisa menebarkan kebahagiaan tanpa mengurangi sedikitpun tentang kebahagiaanmu.

So…..first…..Care To YOURSELF. This is not EGOIST, but the way to survive.

 

~MissAnt~

 


Tidak Ada Doa Yang Tak Dikabulkan




Pernah nggak? Kayaknya doa udah maksimal tapi ternyata belum dikabulkan?

Dulu sih, sempet kecewa. Kenapa udah maksimal banget tapi belum ada yang dikabulkan. Manusia hanya bisa meminta, sementara jawabannya ya terserah Allah. Tapi yakinlah bahwa jawaban Allah selalu yang terbaik. Jika belum dikabulkan sekarang, mungkin besok atau lusa.

Pernah denger begini,

“Kalau doa belum dikabulkan, maka Allah menganggap kamu belum siap untuk itu”
Misalnya saja, kamu pingin bekerja di perusahaan A. Kamu yakin banget kalau kamu mampu kerja di sana. Tapi di mata Allah, mungkin kamu belum pantas berada di sana. Nanti Allah bakal kasih yang pantas.

Sama halnya kalau seseorang merasa sudah siap menikah namun ternyata belum diizinkan sama Allah. Bisa jadi kamu belum siap menjalani rumah tangga. Mungkin kurang instospeksi diri dulu. Perbaiki diri dulu. Memantaskan diri dulu. Jika sudah waktunya, maka Allah akan memudahkan.

Kesel nggak sih kalau doa tak kunjung terkabul? Ya pasti kesel donk. Secara yang namanya manusia pastinya selalu menginginkan sesuatu yang instan. Yang cepet banget terkabulnya. WOOOOOIIII……sadar diri donk.

Kita sebagai manusia hanyalah meminta yang terbaik. Mau terkabul kapan, itu urusan Allah. Yakin saja kalau keputusanNYA adalah yang terbaik. Yang baik bagi kita, belum tentu baik bagi Allah. Yang terbaik bagi Allah sudah pasti yang terbaik untuk kita.


~MissAnt~


Popular Posts