Jumat, 24 Juli 2020

Kesehatan Adalah Kekayaan Yang Paling Mahal




Semakin ke sini, rasanya semakin mikir kalau kesehatan memang benar-benar penting. Kalau dulu, belum mau istirahat cukup kalau belum beneran drop. Sekarang mau kayak gitu?

Kebanyakan orang mungkin terlalu mengejar sesuatu hingga membuatnya lelah namun tidak memikirkan betapa pentingnya kesehatan. Nggak munafik sih, semua orang pasti kepingin kaya raya, kepingin mendapatkan apa yang mereka inginkan. Tapi kadang mereka lupa kalau tanpa tubuh yang sehat, mereka akan kesulitan mengejar apa yang mereka inginkan.


Kesehatan memang mahal harganya, namun menjaga tubuh untuk tetap sehat tentunya tidak sulit. Semua tergantung kemauan diri sendiri. Aku mendadak kepingin nulis kayak gini karena habis mendengarkan Youtube dari pakar psikologis. Entah istilahnya pakar psikologi atau pakar psikologis lah ya. Yang jelas memang ngena banget kenapa kita kudu pinter-pinter jaga kesehatan.

Yang aku dengar tadi, penyakit jantung disebabkan karena memendam kemarahan. Sedangkan sistem imun yang bermasalah adalah karena stress.

Kalau menurutku sih, kesehatan juga berasal dari mental yang sehat. Jadi, mental yang sehat itu juga sangat penting. Misalnya begini, ketika kamu tidak cocok dengan pendapat seseorang, ada baiknya ya langsung disampaikan saja. Jangan hanya dipendam yang kemudian justru akan menimbun penyakit.

Selain itu, sebagai manusia kita tidak harus menyenangkan semua orang. Jika orang tidak suka dengan kamu, bukan berarti kamu buruk di mata orang lain. Percayalah…..hal utama yang paling penting demi kesehatan mental adalah bagaimana cara kamu menghargai diri sendiri. Misalnya, kamu berhak bilang TIDAK kalau memang benar-benar tidak setuju. 

Jangan berusaha menyenangkan orang lain padahal kamu sendiri NYESEK.
Itu bukan berarti kamu egois kok. Pada kenyataannya memang kita tidak bisa menyenangkan semua orang. Semakin memiliki keinginan untuk menyenangkan banyak orang, maka kamu akan semakin menderita. 

Cukup apa adanya saja. Yang penting mental kita sehat. Toh….itu yang paling penting. Mental yang sehat tentu akan selalu membuat kita berfikir positif yang berdampak bagus untuk kesehatan.

Berdasarkan sebuah survey (aku lupa sumbernya tapi pernah baca), kebanyakan penyakit yang diderita adalah karena stress dan banyak pikiran. Oke lah. Yang namanya manusia memang tak luput dari masalah. Ada yang terlalu memikirkannya dan ada yang cuek dengan masalahnya.

Banyak cara agar kita tidak terlalu fokus terhadap masalah yang dihadapi, salah satunya adalah mendekatkan diri pada Allah. Mungkin banyak yang bilang aku sok-sokan ngasih petuah karna bilang begini. Nyatanya, saat banyak masalah dan deket sama Allah, maka yang terjadi adalah hati menjadi lebih tenang. Lebih legowo karena memang semua sudah diatur.

Menerapkan pola hidup sehat tentunya tidak sulit. Semua kembali ke diri kita saja. Kalau kamu memang sayang sama tubuh kamu dan sadar betapa mahalnya kesehatan, pasti kamu akan menerapakan hidup sehat mulai dari sekarang.

Mulailah untuk mencintai diri sendiri dan banyak mendekatkan diri kepada Allah agar hidup menjadi lebih tenang. Jika kita mampu mengatur bagaimana cara menjalani hidup yang sehat, maka mental kita juga lebih sehat.

Hindari banyak mengeluh, terlalu membanding-bandingkan dengan orang lain, tidak bersyukur dengan apa yang sudah kita miliki. Tanpa disadari, hal itu justru menjadi sebab kita sakit MENTAL.


~MissAnt~

Kamis, 23 Juli 2020

Definisi Bahagia Yang Sebenarnya




Ada yang udah jalan-jalan aja hepi banget
Ada yang udah beli es teh di Mall aja hepi banget
Bahkan ada yang Cuma dapet balasan cepet dari gebetan aja udah bahagia

Jadi, menurut kalian. Bahagia itu standarnya seperti apa sih?

Setiap orang memang memiliki cara tersendiri untuk bahagia. Asal tidak terkesan memaksa, mereka pasti akan bahagia. Namun, sayangnya masih banyak orang yang terlihat memaksakan hepi-hepi agar orang lain terkesan. Dan yang paling parah, mereka selalu membandingkan dengan apa yang sudah diposting di sosial media, terutama Instagram.

Bukan mau menyalahkan sosial media. Tapi kebanyakan orang hanya melihat kebahagiaan orang lain dari apa yang diposting di sosial media. Yang tak pernah posting di media sosial dianggap hidupnya “kurang piknik” atau bahkan tidak menarik.

Hey…….tidak semua kebahagiaan harus diposting di media sosial. Beberapa orang mungkin suka posting apa saja di sosial media karena merupakan kesenangan tersendiri. Dengan posting di sosial media mungkin akan membuat moodnya lebih bagus. Sebenarnya sesimple itu.

Namun banyak orang yang ketika ingin posting di sosial media saja merasa beban. Harus mikir,

“eh tar kalau gue posting banyak yang like nggak ya?”
“tar kalau gue posting banyak yang suka sama konten-konten gue nggak ya?”
“tar gue dihujat nggak ya”
“apa ya…yang bikin orang lain suka sama postingan kita?”

Kalau kamu terus memikirkan hal-hal semacam itu, kamu tidak akan pernah bisa bahagia. IYA. KAMU TIDAK AKAN PERNAH BAHAGIA JIKA BERUSAHA MEMBUAT ORANG LAIN BAHAGIA. Kalau kamu punya standar kebagagiaan yang mana harus membuat orang lain bahagia, percayalah….kamu nggak akan mendapatkan kebahagiaan.

Kalau aku pribadi, semakin ke sini sudah males dengan membuat orang lain bahagia. Toh….kita punya kebahagiaan tersendiri. Hanya karena kita punya sudut pandang yang beda, bukan berarti kita tidak bahagia.

Semakin ke sini juga semakin heran sama orang yang hingga saat ini masih bertahan untuk menyenangkan orang lain. Semenjak cuek dengan beberapa hal seperti selalu membuat orang lain senang, mental menjadi lebih sehat. Percaya nggak?

Kadang Cuma diri kita sendiri yang bisa manage apa saja yang bikin kita bahagia. Orang lain sama sekali tidak punya kendali atas kebahagiaan kita. Asal kita hepi, mental menjadi lebih sehat dan tentunya akan berpengaruh ke tubuh sehingga lebih kuat dan sehat.

Hidup Cuma punya dua pilihan, kamu bahagia dengan caramu sendiri atau kamu akan bahagia jika membuat orang lain suka terhadapmu.

Pilih salah satu saja dan I choosed number one. Everything has changed since you choose to be happy by yourself, NOT ABOUT MAKES SOMEONE HAPPY.

~MissAnt~


Minggu, 19 Juli 2020

Sudah Lupa Caranya Mengeluh




Hey….kalian yang terlalu banyak mengeluhkan hal-hal kecil, tolong ajari aku bagaimana caranya mengeluh donk? Maaf ya…..saking terlalu banyak bersyukur, aku jadi lupa caranya mengeluh. *Eciyee….

Awalnya sih memang banyak mengeluhkan ini itu. Tapi semakin ke sini semakin sadar kalau mengeluh memang tidak ada gunanya. Selain itu, denger orang ngeluh atau posting status yang isinya keluhan aja aku udah ilfeel. Males banget sama orang model begitu. Terutama yang mengeluhkan hal-hal kecil yang sebenarnya tak perlu dikeluhkan.




Bukannya munafik. Mengeluh itu wajar. Tapi kalau yang terus-terusan mengeluh hanya akan membuat orang lain males. Begini, jadi kalau kamu sudah alhamdulillah diberi kesehatan, tapi kok ngeluhnya selalu,

“nggak punya duit akutu….elo mah enak bisa cari duit….elo mah punya duit…lha gue kagak”

Dari keluhan tersebut sebenarnya yang kurang beryukur siapa? Sudah dikasih kesehatan, sudah dikasih akal (yaa…kalau punya akal) seharusnya bisa cari cara gimana mendapatkan rejeki. Kalau kebanyakan mengeluh, bagaimana kamu bisa dapat rejeki yang lebih.

Intinya, berapapun rejeki yang diberi harus disyukuri. Semakin kamu bisa mensyukuri sedikit rejeki, maka Allah akan memberikan jalan keluar lain. Ketika kamu sedang berada di titik paling rendah dan kamu masih diberi kesehatan, artinya kamu TAK PANTAS untuk mengeluh.

Di luar sana masih banyak orang yang tidak seberuntung kita. Percayalah, rejeki bukan soal uang yang banyak. Kesehatan saat ini menjadi rejeki yang tak ternilai. Selama kita sehat, maka kita bisa mencari uang. Rejeki memang tidak langsung banyak. Asal kita bisa makan, sudah alhamdulillah banget.

Mensyukuri apa yang kecil akan memudahkan Allah memberikan jalan keluar bagi kita. Percayalah.

“Jangan lupa bersyukur agar kamu lupa bagaimana caranya mengeluh”


~MissAnt~

Popular Posts