Minggu, 19 Juli 2020

Sudah Lupa Caranya Mengeluh




Hey….kalian yang terlalu banyak mengeluhkan hal-hal kecil, tolong ajari aku bagaimana caranya mengeluh donk? Maaf ya…..saking terlalu banyak bersyukur, aku jadi lupa caranya mengeluh. *Eciyee….

Awalnya sih memang banyak mengeluhkan ini itu. Tapi semakin ke sini semakin sadar kalau mengeluh memang tidak ada gunanya. Selain itu, denger orang ngeluh atau posting status yang isinya keluhan aja aku udah ilfeel. Males banget sama orang model begitu. Terutama yang mengeluhkan hal-hal kecil yang sebenarnya tak perlu dikeluhkan.




Bukannya munafik. Mengeluh itu wajar. Tapi kalau yang terus-terusan mengeluh hanya akan membuat orang lain males. Begini, jadi kalau kamu sudah alhamdulillah diberi kesehatan, tapi kok ngeluhnya selalu,

“nggak punya duit akutu….elo mah enak bisa cari duit….elo mah punya duit…lha gue kagak”

Dari keluhan tersebut sebenarnya yang kurang beryukur siapa? Sudah dikasih kesehatan, sudah dikasih akal (yaa…kalau punya akal) seharusnya bisa cari cara gimana mendapatkan rejeki. Kalau kebanyakan mengeluh, bagaimana kamu bisa dapat rejeki yang lebih.

Intinya, berapapun rejeki yang diberi harus disyukuri. Semakin kamu bisa mensyukuri sedikit rejeki, maka Allah akan memberikan jalan keluar lain. Ketika kamu sedang berada di titik paling rendah dan kamu masih diberi kesehatan, artinya kamu TAK PANTAS untuk mengeluh.

Di luar sana masih banyak orang yang tidak seberuntung kita. Percayalah, rejeki bukan soal uang yang banyak. Kesehatan saat ini menjadi rejeki yang tak ternilai. Selama kita sehat, maka kita bisa mencari uang. Rejeki memang tidak langsung banyak. Asal kita bisa makan, sudah alhamdulillah banget.

Mensyukuri apa yang kecil akan memudahkan Allah memberikan jalan keluar bagi kita. Percayalah.

“Jangan lupa bersyukur agar kamu lupa bagaimana caranya mengeluh”


~MissAnt~

Senin, 13 Juli 2020

Piknik Di Era Pandemi? Begini Tips Agar Tetap Aman




Siapa di sini yang udah kangen banget pingin piknik. Jangankan ke luar kota. Ke luar rumah aja udah hepi banget. Apalagi setelah karantina berapa bulan. Pastinya udah gatel banget pingin jalan-jalan, ngopi-ngopi dan kegiatan di luar rumah lainnya. Sekarang ini memang beberapa daerah sudah menerapkan new normal. Iya bener, new normal, bener-bener new pokoknya. Harus serba higienis.



Setelah beberapa bulan Cuma di dalem rumah aja. Dan hanya ke luar rumah kalau mau cari sesuatu yang penting, akhirnya kemarin aku piknik ke pantai. HAHAHA…..iya akhirnya main ke pantai dan seneng banget. Rasanya kek dapet duit tapi malah keluar duit buat jalan-jalan. Hehe….nggak papa lah, yang penting happy.



Meski piknik ke pantai, tapi tempat wisata yang aku kunjungi kemarin, yaitu di pantai Wati Kodok Gunung Kidul sudah menerapkan protokol kesehatan. Sebenarnya pas dulu sebelum pandemi juga pernah ke sana, tapi kemarin ke sana lagi karena pantainya emang bagus banget dan kayaknya yang sudah buka Cuma Pantai Watu Kodok deh.


Buat kamu yang masih maju mundur mau piknik apa enggak? Itu terserah kalian aja. Yang jelas, kalau mau piknik juga harus memperhatikan beberapa hal agar tetap aman. Setiap orang tentunya punya standar kesehatan yang berbeda-beda. Kalau bukan kita sendiri yang peduli terhadap kesehatam kita, siapa lagi donk?

Berikut beberapa tips di era pandemi yang aku lakukan pas ke pantai kemarin;

1.Selalu pakai masker dan hand sanitizer

Nah…ini nih yang paling penting. Sebenarnya sih, sebelum era pandemi aku rajin pakai masker soalnya emang alergi debu. Tapi sayangnya pas musim pandemi masih banyak orang yang nggak mau pakai masker dengan alasan ribet. Demi menjaga kesehatan, sebaiknya selalu gunakan masker ketika berada di tempat umum.

Dan yang jangan dilupakan selanjutnya adalah hand sanitizer. Kalau mau yang lebih lengkap, kamu bisa bawa sabun cair yang ditaruh di wadah kecil. Hal ini buat antisipasi aja kalau kebetulan ke tempat yang ada airnya tapi nggak ada sabun.

2.Bawa minum dan tempat makan sendiri

Sadar nggak sih kalau piknik sekarang justru balik lagi ke piknik zaman dulu yang bawa makanan dan minuman dari rumah. Jadi nggak perlu ngeluarin uang buat jajan. Kalau misal kamu hanya mau bawa cemilan doang juga nggak papa sih. Jangan lupa bawa minum  supaya nggak kekurangan cairan.

Jika harus jajan di luar pun harus hati-hati banget. Pilih tempat makan yang nggak terlalu ramai. Usahakan agar mengelap meja dan kursi yang akan ditempati dengan tisu basah. Nggak papa dikatain sok higienis. Hehe…toh kesehatan kita adalah tanggung jawab kita sendiri.






3.Bawa alat ibadah sendiri

Semenjak adanya kasus covid-19 ini banyak tempat-tempat ibadah yang menyarankan untuk membawa alat ibadah sendiri-sendiri. Bahkan juga tidak disediakan tikar atau karpet jadi kita harus bawa alas sendiri-sendiri. Meski jalan-jalan juga jangan lupa ibadahnya yak…….#SelfReminder

4.Hindari kerumunan

Kalau selama ada pandemi ini, aku baru piknik ke pantai doang. Dan pantainya juga nggak ramai banget. Hanya ada beberapa. Untuk tetap jaga jarak, maka hindari kerumunan. Kalau mau poto-poto nyari angle yang bagus, mending nunggu agak sepi aja dulu.

5.Langsung ganti baju dan mandi setelah pulang dari piknik

Kalau aku memang semenjak adanya virus yang hilangnya entah kapan ini, tiap pulang dari luar selalu ganti baju dan bersih-bersih biar lebih seger aja. Untuk tetap menjaga kesehatan juga sebaiknya lakukan hal ini agar badan terasa lebih segar.

Kadang memang masih banyak orang yang abai tentang protokol kesehatan. Tugas kita adalah menjaga agar diri kita terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan salah satunya seperti tetap jaga jarak di kerumunan dan selalu gunakan masker. Jangan lupa cuci tangan dan gunakan hand sanitizer.

Salam sehat. Salam piknik.



~MissAnt~

Review Safi Age Defy Gold Water Essence (REVIEW JUJUR Untuk Kulit Sensitif)




Sebagai pemilik jenis kulit sensitif, tentunya aku pilih-pilih banget ketika memutuskan untuk membeli skincare. Mengapa pilih-pilih banget gitu? Ya kalau skincarenya cocok sih, nggak masalah. Yang jadi masalah adalah ketika beli mahal dan nggak cocok di muka. Kalau udah begini kan jadi bete. Udah gitu ngeluarin uang juga sia-sia. Hahaha…….*HematCuy


Tapi semenjak ada salah satu temen yang pakai Safi Age Defy Gold Water Essence, aku jadi tertarik membelinya. Bagiku, memutuskan buat membeli produk skincare nggak Cuma mikir sehari doang. Butun berhari-hari buat memastikan apakan aku jadi beli atau tidak. Serempong itu akutu. Haha…..


Apa yang bikin aku memutuskan untuk memakai produk ini?

Yang jelas. Aku banget sama packagingnya. Warnanya juga gold purple yang menurutku memang memiliki kesan glamour. Btw, entah kenapa aku kalau milih produk juga suka mempertimbangkan warna. Oiya, di sini aku suka jenis skincare ini karena merupakan salah satu rangkaian produk anti aging dari Safi.





Semenjak berhasil lepas dari krim dokter, aku langsung fokus nyari skincare yang anti aging. Bukan menolak tua tapi agar wajah tetep kiyud meski sudah “berumur”. Haha….
Safi water essence dengan double efek, yaitu kombinasi antara Gold Extrac dan Silk Protein. Dan ini akan sangat membantu memelihara struktur kulit tidak hanya bagian luar tetapi juga bagian dalam kulit. Nah…kebanyang kan kayak apa hasilnya. Ini juga membantu meremajakan kulit dengan optimal sehingga garis-garis pada wajah akibat penuaan dini dapat tersamarkan.


Selain itu, Safi gold water essence juga diperkaya dengan  BIO HYALURONIC yang mampu mempertahankan dan memelihara kelembaban sepanjang hari. Aku memang baru pertama kali memakai water essence kayak gini dan enak banget. Setelah diaplikasikan juga langsung menyerap di wajah. Tidak lengket dan mampu melembabkan. Jujur aku jatuh cinta banget sama produk ini.

Harganya berapa sih?

Kalau jenis kulitku sih memang cenderung lebih ke sensitif kering. Jadi setelah pakai ini, muka jadi lebih halus dan lembab. Ringan banget pokoknya. Nggak nyesel beli deh. Btw, aku beli yang kecil dulu yang ukurannya 30 ml. Aku beli dengan harga Rp50.000 cuy. Cukup murah untuk ukuran skincare anti aging. Dan ternyata cocok, jadinya makin seneng deh.


Awalnya aku pikir harganya mahal soalnya kan kemasannya bagus banget. Keliatan kalau skincare mewah. Tapi ternyata masih tergolong standar sih. Kalau mau yang 100 ml harganya Rp150.000. Jadi terserah kalian mau pilih yang harga berapa. Kualitasnya sama kok.

Aku pribadi yang memiliki jenis kulit sensitif ke kering, cocok banget memakai ini. Aku baca dari review kebanyakan orang juga bagus. Jadi recommended banget buat yang kulitnya cenderung kering dan memerlukan kelembaban.

Cara pakainya gimana sih?

Untuk cara pakainya, tinggal tuangin langsung ke telapak tangan dua tetes aja. Kebutuhan orang memang beda-beda sih, tapi kalau pakai 2 tetes aja udah pas. Langsung meresap ke wajah dan lembab tapi nggak bikin oily. Cucok banget. Aku suka produknya.

Kelebihan

  • Kemasannya bagus banget
  • Mudah meresap di kulit
  • Bikin wajah kenyal dan lembut


Kekurangan

Kalau menurutku, kekurangan dari Safi water gold essence ini Cuma 1. Botolnya susah banget dipencet pas mau ngeluarin. Jadi kita kudu ngeluarin ditotol-totol gitu. Udah itu aja sih kelemahannya. Yang lain udah oke.

Jadi……kalau di kalian produk ini cocok nggak?

~MissAnt~

Popular Posts