Sabtu, 07 Oktober 2017

Mau Piknik Murah dan Liat yang Ijo-ijo? Ke Karang Lo Klaten Aja





Piknik murah sekarang ini sangatlah banyak. Kemunculan tempat wisata murah memiliki tujuan tersendiri, salah satunya untuk memenuhi kenarsisan kids jaman now, khususnya yang suka  posting di sosial media. Termasuk Aku....Hahahaha....

Tapi ada untungnya juga lho. Intinya, kalau kita posting tempat  bagus dan murah meriah di sosial media, berarti kita telah membantu mempromosikan. Kids zaman now selalu saja punya banyak cara buat nge-hitz di sosial media, seperti Instagram. Karna dari instagram, orang bisa tau dimana tempat wisata menarik. Tapi tergantung juga sih, dikasih tagar atau enggak. Kalau ada tagar kita tinggal tanya sama mbahgugel. And then...cuss kesana.

Oke kembali ke Los Mbako Karang Lo. Anak Klaten dan sekitarnya pasti nggak asing dengan tempat ini. Tempatnya mudah dicari. Cuma dipinggir sawah kok. Jadi kalau piknik kesini bisa dapet bonus, yaitu pemandangan sawah yang ijo. Nggak percaya? Begini nih penampakannya.


Jalan menuju kesini juga mudah banget kok. Kalau dari arah Jogja, pasti melewati Rumah Sakit Suradji Tirtinegoro. Nah, setelah itu ada lampu merah ke arah kiri. Lurus aja lewat situ. Nanti ada pertigaan kekanan. Lurus terus sampai nemu perempatan, ambil kiri. Tinggal lurus aja, pokoknya ngikutin jalan aspal. Atau pakai gugel maps aja lah. Nah....Los Mbako ini letaknya disebelah kanan dan kiri sepanjang jalan terus. Bisa milih nih, soalnya ada dua spot. Yang satu seperti diatas, dan yang satunya seperti ini.



Kalau kesini pas cuacanya cerah bagus banget. Awan biru dan rumput hijau akan mambuat hasil foto lebih bagus. Gimana? Tertarik kesini? Sok atuh. Nggak ada parkir dan nggak ada tiket masuk. Gratis-tis. Kalian bisa parkir dipinggir jalan. Udah deh, bisa foto sepuasnya. Foto-foto disini bisa kapan aja sih, mau pagi, siang atau sore. Asal jangan malam-malam aja, soalnya nggak keliatan. Hahaha...

Oke, selamat berpikinik murah dan kekinian banget buat dimasukin di Instagram.



#MissAntPikinikMurah #LosMbako #Karanglo #Klaten

Jumat, 06 Oktober 2017

Tanyakan Saja Pada Mbah Gugel, Beres Kan?


*Hadirnya teknologi yang semakin berkembang nyatanya tak selalu membawa dampak positif. Beberapa orang jadi cenderung egois. Why*

*Okay, Let me tell you something*


Mbah gugel  (Read : Google) memang sangat membantu. Iya, tak perlu tanya orang lagi. Kamu cukup tanya apa saja sama mbah gugel. Kecuali kalau mantan yang hilang,  sepertinya mbah gugel nggak tau soal ini. Eh...tapi siapa tau lho, mbah gugel bisa bantu. Kalian pernah coba tanya nggak? *Belum. Nah..berarti perlu dicoba tuh.

Seiring dengan kemunculan mbah gugel, tentu ini sangat memudahkan orang dalam menggali informasi. Aku juga heran, mbah gugel kenapa bisa secepat itu dalam mengumpulkan data-data yang kita cari. Entah apa yang bikin Aku pingin nulis tentang mbah gugel. Hal ini semua dari percakapan singkat dengan orang-orang. Kira-kira seperti ini,

“eh....Kamu tau nggak, ini maksudnya apaan sih? Trus cara mengaturnya gimana?”

“Lah....kan bisa gugling. Gampang kan”

Ada lagi kayak gini,

“Oiya, Kamu tau cara mengubah file ini nggak”

“Yaelah, cari aja di gugel. Kan banyak tuh.

Dan masih banyak pertanyaan yang jawabannya dilempar ke mbah gugel. Kan kasian si embah, udah tua dan lelah, masih aja ditanyain ini itu. Tapi salut sama mbah gugel,  dia selalu memberikan informasi yang akurat seperti apa yang kita inginkan. Ya pantas saja kalau apa-apa mengandalkan mbah gugel. Sehat terus ya mbah..... *PelukMbahGugel

Nggak ada salahnya sih, kita cari informasi yang kita inginkan dari gugel. Toh dia ada untuk memudahkan. Tapi sayangnya, beberapa orang terlalu lebay dalam memanfaatkannya. Contohnya kayak gimana? Ya seperti pernyataan diatas. Kalau sekiranya bisa menjelaskan kenapa harus dilempar ke Eyang gugel. Kan kasian Eyang. Biarkan dia istirahat sejenak lah.

Dan tanpa disadari, ini membawa dampak buruk, yaitu orang jadi kurang berinteraksi. Coba bayangkan, kalau kita tanya sesuatu ke orang, trus mereka jawabnya, “Tanya aja ke mbah gugel, beres kan”,  Kan mereka jadi enggan buat nanya-nanya. Yang ada langsung klik google.com dan menemukan apa yang mereka ingin ketahui.

Dengan adanya teknologi yang semakin canggih, jangan sampai salah memanfaatkan. Bukan  salah mbah gugel kok, hanya saja salah orang yang malas berinteraksi. Tapi bisa jadi, saat ditanya, mereka emang justru nggak tau. Tapi kalau pertanyaan sepele saja mereka tidak tau, jadi apakah mereka sudah memanfaatkan teknologi dengan benar?

Kita seharusnya bersyukur, hidup diera yang sangat “memudahkan” dalam mencari sesuatu.  Nggak tau deh, gimana orang-orang zaman dulu kalau mau nyari info. Apa mereka harus bertanya pada sang ahli? Yah...setidaknya sekarang ini kita lebih dipermudah.

Tapi, ada tapinya nih. Jangan asal menjawab dengan menyuruh kita tanya ke mbah gugel. Karna interaksi sesama orang juga penting. Mbah gugel mungkin bisa memberikan informasi  tentang apa yang kita inginkan, tapi apa bisa kita ngajak “ngobrol” mbah gugel.  Eh siapa tau bisa ding, coba deh, pas gugling Kamunya ngajak ngobrol, “Sehat mbah? Udah ngopi belum pagi ini”.


#MissAnt #TalkingAboutSomething




Ketika Following Lebih Banyak dari Follower



“Followers mu dikit amat sih?”
“Kamu nggak populer ya? Pantes follower nya dikit”
“Lah kamu kebanyakan follow, tapi sayang followernya Cuma dikit. Nggak banget deh”

 Dunia per-sosmed-an selalu memiliki sudut pandang tersendiri yang kadang bikin geleng-geleng. Loh kok bisa? Gimana enggak? Pernyataan diatas tentu saja sukses bikin pemilik followers sedikit naik daun, eh naik darah. Beberapa orang beranggapan bahwa yang follower nya dikit berarti “kasian amat”. Apalagi kalau ada yang berkomentar seperti diatas. *Sigh

Kalau kita kebanyakan follow dan followernya Cuma dikit, emangnya ada yang salah? Ada, artinya Kamu nggak gaul. Jadi kalau follower  nya udah banyak berarti gaul banget ya. Bagi sebagian orang, mungkin follower dikit sering bikin susah tidur. Followers dikit aja panik, ah....kids jaman now mah gitu.

Kalau Aku pribadi nggak masalah sih. Meski pandangan tiap orang berbeda-beda, tapi bagiku, semakin kamu follow akun-akun yang bermanfaat, maka semakin banyak hal yang akan kamu tau. Contoh nih, Kamu pingin tau banget tentang  satu hal. Nah...pastinya Kamu bakalan ngikutin akun-akun yang berkaitan dengan satu hal tersebut. Bukan begitu?

Dan, kalau Kamu butuh informasi, pastinya nggak ngarep di Folbek kan? Kasaran nya begini, “Aku butuh info tentang  hal itu, jadi kalau dia nggak folbek, Aku sih nggak masalah, karna Aku yang butuh”.  See? Jadi, nggak masalah kalau follower mu sedikit dan lebih banyak mengkuti akun-akun yang informatif.

Buat apa banyak follower dan minim following. Ini sosial media. Kalau kamu bisa memanfaatkan dengan baik, maka segalanya menjadi lebih mudah. Tapi kalau diperhatikan, biasanya follower selalu lebih banyak dari following. Khususnya buat public figure yang memberikan pengaruh positif. Mereka emang pantes punya followers banyak karena karya mereka yang bagus dan bisa menjadi contoh buat orang lain.

“Ah....tapi kan banyak orang biasa punya banyak followers meski nggak populer amat”. Ya mungkin mereka emang banyak temen, jadi wajarlah. Kalau nggak punya temen banyak, ya jangan ngarep punya followers banyak. Ini sosial media lho. Not everything you see is true. Benar begitu?

Aku pribadi juga Cuma punya sedikit follower di akun sosmed. Bahkan, yang Aku ikuti juga lebih banyak. Kenapa? Karena Aku ingin tau lebih dalam tentang akun yang Aku follow. Beda kalau folllow temen, kalau temen sendiri mah emang kudu di folbek. Untuk apa? Simpel Gaes. Untuk meningkatkan silaturahmi pertemanan.

Tapi kalau kita follow temen dan nggak di folbek. Ya...unfollow aja. Kok gitu? Iya. Kan ngikuitin dia karna ada maksud, yaitu KARNA TEMEN dan KARNA KENAL. Nah...begitulah sosial media Nak. Kamu kudu bisa mengendalikan. Dan nggak perlu minder kalau Cuma punya follower dikit. Asal Kamu ngikutin akun-akun informatif, maka timeline mu bakalan asyik banget.


#MissAnt #SerbaSerbiSosmed #TentangSosialMedia





Kamis, 05 Oktober 2017

3 Kebutuhan Pokok Jaman NOW

Sekarang ini apa-apa harus kekinian banget. Liat aja kids jaman now, pokoknya serba kekinian banget. Sebenere Aku geli pas pertama baca “Kids jaman now”. Kenapa? Lucu aja sih, bisa-bisanya mereka nyiptain kata-kata menggelikan ini. Btw, itu siapa yang nyiptain sih? #GarukGarukManjah.


Percaya nggak percaya nih, kebutuhan  pokok masa kini memang terdengar aneh. Loh kok? Iya, coba perhatikan. Orang sekarang suka jawab aneh kalau ditanyain tentang, lebih pilih ketinggalan dompet atau handphone? Lebih pilih ngerawat diri sendiri atau ngerawat motor? Lebih pilih leptop rusak apa ditinggalin temen? Nah loh. Jawab dengan jujur.


Dari jawabannya, tentu udah dapat ditebak, kira-kira apa aja kebutuhan pokok masa kini. Yah, meski nggak 100% sama. Tapi hal ini membuktikan kalau kebutuhan terpenting sekarang ini beda jauh sama beberapa tahun lalu. *Hah...Masa Sih...


Kids jaman old tentunya tau kalau kebutuhan penting jaman dulu masih wajar. Tunggu-tunggu, kids jaman old apa lagi Ta? Hahaha.....ini lebih ngeselin ya. Ada kids jaman now, pasti juga ada kids jaman old. Geleng-gelengm campur kesel pas pertama baca jata tersebut. Ah.....available available aja kids jaman now. *KATA APA LAGI INIH.......


Oke, berhubung jaman old sama jaman now udah beda, maka nggak ada salahnya kalau kita bahas dari segi kebutuhan terpenting saat ini. Setelah Aku telusuri ternyata kebutuhan paling penting jaman now adalah sebagai berikut,

1.Handphone

Yap. Apalagi sekarang udah banyak telepon pintar. Tak heran jika banyak orang yang “mati gaya” ketika  nggak bawa handphone. Betul begitu? Iyaaaaap. Kalau udah gini, pastinya Kamu lebih milih ketinggalan dompet daripada handphone kan? Apalagi kalau handphone rusak. Bisa guling-guling dijalan deh. Saking sudah menjadi kebutuhan yang wajib di jaman now.

2.Leptop.

Dunia per-sosmed-an tentu menjadi angin segar buat mereka yang ingin menyalurkan bakat. Lah kok bisa? Iya dong. Sekarang ini banyak orang berpenghasilan dari memanfaatkan sosial media. Masa sih? Yee....dibilangin juga. Dan Kamu hanya modal leptop aja. Wow...sesimple itu? No. Kamu musti pinter mengelolanya. Dan dibutuhkan passion buat utak-atik. Makanya, beberapa orang lebih milih asyik berdua sama leptop daripada harus berdua sama orang yang nggak pernah ngasih kepastian. #Elah....

3.Alat Transportasi Pribadi.

Hidup di jaman now memang harus dituntut mandiri. Kalau manja mah, nggak bakalan bisa maju. Yah, minimal kamu harus jalan kaki jika belum punya motor maupun  mobil. Kalau masih bisa dijangkau dengan jalan kaki mah nggak masalah. Nah, kalau mengharuskan naik motor atau mobil, artinya Kamu kudu punya transportasi pribadi supaya lebih gampang pergi kemana-mana.

Kalau ada yang mau nambahin kebutuhan penting jaman now, boleh kok. Tapi sejauh ini Aku Cuma nemuin 3 itu aja. Soalnya paling sering dipakai dan kalau salah satunya ilang, berasa ada yang pergi dari hati. #eelaaahhh.



#MissAnt #KebutuhanPeopleJamanNow


Popular Posts