Jumat, 17 Maret 2017

Tatapan Kosong

Entah sudah berapa banyak kendaraan yang melintas didepan rumah. Waktu sekarang menunjukkan pukul 07.35. Beberapa orang mondar-mandir dengan kendaraan mereka. Ada yang mengantar anak ke sekolah, ada juga yang membawa bronjong untuk dibawa ke pasar. Dsari balik jendela dengan kaca yang gelap, membuat seoarng gadis lebih mudah mengintai apa yang terjadi pada dunia. Tatapan kosong dimatanya yang berarti, seolah menunjukkan kalau ia sedang putus ada. Iya. Anggapan itu memang benar adanya. Tatapan itu seharusnya tidak pantas untuk dimiliki gadis yang masih berusia belia tersebut. Bagaimana tidak, pemikiran hebat dapam dirinya terpendam begitu saja lantaran ada “hal” kecil yang seolah menjadi hantu baginya. Terlihat wajah yang lesu dan pakaian yang kusut, seolah ia tak punya harapan untuk melangkah.
 Dibalik tampilan kusutnya, ia sebenarnya adalah pemilik hati yang tangguh yang tidak dimiliki kebanyakan orang. Ia begitu memikirkan hal yang sepele sehingga membuatnya menjadi orangt yang angkuh dan tak peduli dengan sekitar. Bahkan apa yang membuat keluarganya tersakitipun ia tak pernah tinggal diam. Sungguh, perempuan bermental baja tersebut dalam sekejab tidak menemukan apapun yang ada didepannya. Walaupun sangat jelas. Lalu, iapun merasa haru ketika melihat seorang Ibu berusia senja yang masih terlihat tangguh dalam mencati nafkah.
 Dengan memakai caping, ia memandang Ibu paruh baya itu dengan tatapan kosong penuh makna.  Dilihatnya Ibu itu dari kejauhan. Ia melihat beberapa gorengan dan bungkusan nasi yang digulung dengan karet gelang berwarna kuning yang dilengkapi dengan sendok plastik. Sambil mengelap keringat dari kepalanya, ia meminum seteguk air teh dari botol aqua kecil yang lusuh. Perempuan itu mulai menghampiri Ibu itu dan berkata, “Ibu sudah tidak sepantasnya bekerja. Kenapa Ibu tudak istirahat saja di rumah?”. Kemudian si Ibu menjawab, “Nak, hidup ini keras. Kalau kamu bahkan tidak tau apa yang akan kamu lakukan. Nantinya kamu akan menyesal nak”. Kemudian gadis itu berfikir dan mencemaskan dirinya. Ia bahkan tak tau apa yang membuat tatapannya kosong tanpa arah.
 "Kadang seseorang yang hanya butuh dimengerti ketika sedang jatuh. Akan ada banyak teman saat kamu berada diatas. Akan tetapi, teman yang sebenarnya akan selalu ada saat kamu jatuh sekalipun. “

0 komentar:

Popular Posts