Selasa, 22 Agustus 2017

Bukan Salah Jogja

Photo by @anantafitri

Apa yang ada dibenakmu ketika mendengar Jogja? Murah. Yap, jawaban paling spontan. Jogja emang istimewa banget. Apa-apa serba murah. Ya pantesan aja kalau banyak orang yang lebih memilih melanjutkan kuliah di Jogja. Sebenarnya nggak pas kuliah aja ding, bahkan banyak yang sudah memulai melanjutkan pendidikan ke Kota pelajar itu. Yap, dulu emang jogja terkenal banget ama yang namanya kota pelajar.
Pesona Jogja juga menjadi daya tarik tersendiri bagi Mega, seorang gadis asal Solo yang memutuskan untuk merantau ke Jogja. Apa yang membuatnya jatuh cinta sama jogja? Banyak banget. Salah satunya karena biaya hidup yang murah. Ya, itu memang selalu menjadi alasan anak mudah yang ingin melanjutkan kuliah di Jogja. Mega memang tak punya banyak teman, hal ini karena sejak kecil hidupnya selalu berpindah-pindah karena mengikuti Dinas Ayahnya. Tapi, ini tak membuatnya jadi anak yang susah bergaul. Mega tak pernah pilh-pilih dalam berteman.
Saat tinggal di Jogja, temannya-temannnya banyak yang berasal dari luar kota. Justru ini sangat asyik karena ia bisa mengenal berbagai karakter banyak orang. Keinginan Mega sebenarnya mudah, ia ingin punya sahabat dekat seperti anak gadis pada umumnya. Berhubung ia selalu pindah-pindah mengikuti dinas ayahny, maka ia tak pernah dekat dengan seorang teman. Sampai pada akhirnya, ia berteman baik dengan seorang mahasiswi asal Lampung bernama Nadia.
Keduanya memang terlihat akrab saat pendaftaaran mahasiswa baru. Tak hanya waktu itu saja, tenyata kedekatan mereka berlangsung cukup lama. Rupanya keinginan Mega terpenuhi, ia sekarang memiliki tema baik yang selalu ada saat suka maupun duka.
Waktu berjalan sangat cepat. Tak terasa Mega sudah memasuki semester akhir. Hal tersebut merupakan waktu yang sangat sibuk bagi Mahasiswa. Mega dan Nadia pun juga disibukkan dengan skripsi. Meski bergitu keduanya tetap menyempatkan hangout bareng.
Namun, hangout sore itu memang berbeda dari biasanya. Nadia terlihat tak seceria biasanya. Rupanya ada dua orang gadis dari sudut cafe sedang menatapnya. Nadia merasa tak nyaman dan kehilangan mood. Rupanya mereka adalah kawan lama Nadia. Yap, Clara dan Vanya adalah teman SMA Nadia yang juga melanjutkankan kuliah di Jogja. Lalu, mengapa keduanya memancarkan tatapan sadis ke Nadia?
Ternyata Nadia merupakan pecinta sesama jenis. Sementara itu, Clara dan Vanya merupakan teman satu genk waktu SMA yang juga pecinta sesama jenis. Mereka manatap Nadia dengan pandangan kebencian yang seolah tak “berbagi”karena mendapatkan mangsa baru. Mega yang waktu itu hanya memutuskan berteman tanpa tau lebih dalam tentang Nadia pun akhirnya terkejut. Nadia akhirnya mengakui kalau dirinya memang pecinta sesama jenis. Tapi bukan berarti Nadia jatuh cinta pada Mega. Ia hanya merasa kalau Mega merupakan teman yang mau menerima apa adanya.
Lain lagi dengan Teman SMA nya, Clara dan Vanya, Mereka justru semakin membenci Nadia karena telah menganggapnya lupa teman. Mendengar cerita itu, Mega pun akhirnya memutuskan untuk menjauh. Bukan. Ini bukan karena ia tidak mau berteman dengan Pecinta sesama jenis. Hal ini karena Mega tidak ingin dianggap telah “merebut” Nadia dari Clara dan Vanya. Tapi, rupanya terjadi kesalahpahaman. Kala itu, Nadia marah besar. Ia tidak mau lagi membalas pesan singkat dari Mega. Semua akun sosmednya telah di block.
Kalau sudah seperti ini, bagaimana mau menyelesaikan masalah? Kadang orang selalu saja begitu. Sedang bermasalah dengan orang lain tapi enggah untuk menyelesaikan. Akhirnya main “kabur” gitu aja.  Bukankah ini terlalu kekanak-kanakan? Jika sudah begini, akhirnya pertemanan yang sudah terjalin cukup lama hanya sia-sia saja.
Sore itu cuaca sangat cerah. Suasana seperti inilah yang membuat Jogja terasa lebih nyaman. Mega pun langsung bergegas mengambil tas kesayangan dan keluar kamar kost untuk jalan-jalan. Meski sendiri, tapi sudah biasa. Dalam hatinya sangat menyayangkan singkatnya pertemanan dengan Nadia. Dan yang lebih disayangkan adalah petemanan yang berakhir dengan kesalahpahaman.
Selama tinggal di Jogja, banyak pelajaran yang didapat oleh Mega. Meski ini pertama kalinya ia memiliki teman baik dalam jangka waktu yang cukup lama, tapi sayangnya harus berakhir dengan kesalahpahaman. Bahkan tidak hanya dengan Nadia, ia bahkan punya banyak teman baik yang hanya berakhir dengan kesalahpahaman. Andai saja mereka bisa lebih menjelaskan kesalahpahaman, pastinya Mega masih punya teman baik yang ia dapatkan di Kota pelajar itu.
Hal yang paling menyakitkan dalam berteman adalah kesalahpahaman yang dibiarkan begitu saja. Mega merupakan tipe orang yang sama sekali tidak pilih-pilih teman. Asal mereka bersikap baik, maka Mega juga akan bersikap lebih baik. Karena ia sangat ingin punya teman. Tapi yang terjadi justru miris, semuanya berakhir karena kesalahpahaman.
Meski sebenarnya Mega tidak masalah jika harus berteman dengan Nadia yang merupakan pecinta sesama jenis. Hanya saja, ia merasa tidak enak karena kedua temannya merasa dilupakan. Sayangnya, kesalahpahaman pun terjadi. Hingga Nadia menyebutnya tak tulus dalam berteman.
Bukan hidup namanya kalau tidak punya masalah. Begitulah yang dirasakan Mega, Meski ia menyukai kehidupan di Jogja. Tapi hal hal buruk pun juga menyertainya. Meski begitu, ia tetap bersikap dewasa. Bukan salah Jogja, tetapi karena kesalahpahaman yang sering terjadi di Kota itu sehingga membuatnya merasa tertekan. Terima Kasih Jogja, untuk segalanya. Hal baik, buruk  hingga menyakitkan telah dialaminya selama di Jogja. Tapi baginya, ini hanya sekedar proses pendewasaan dengan cara yang berbeda. Jogja tetap dihati, tapi tidak untuk kenangannya.

#Cerpen #Fiksi #ByMissAnt

~MissAnt~


Minggu, 20 Agustus 2017

6 Tips Agar Selalu Bahagia


Siapa sih yang nggak kepingin hepi-hepi tiap hari? Tapi hepi-hepi yang dimaksud disini bukan buang-buang duit lho ya. Gila aja. Duit kok dibuang, buat beli apa gitu kek. Buat jajan-jajan gitu lah. *SerahLuDehTa
Bahagia itu sederhana saja kok. Yang bikin susah ya gengsinya. Liat aja, banyak orang yang sebenarnya biasa-biasa aja dan pingin terlihat “WAH”, akhirnya nyesek sendiri karena tidak seperti apa yang diharapkan. Sekarang gini deh, Kalian lebih suka orang lain ngeliat kalian bahagia meski sebenarnya nyesek atau hati senang meski tak banyak orang yang tau? Ayok pilih mana?
Sayangnya lebih banyak orang yang memilih dipandang bahagia oleh orang lain meski dia sendiri nyesek. *KasianYa
Kalau Aku sih, lebih suka hati senang dan riang tanpa harus diakui banyak orang. Karna bahagia Cuma kita sendiri yang ngrasain, bukan orang lain yang menilai. Sebenarnya bahagia itu mudah banget didapetin kok. Mungkin saking sepelenya, orang-orang sering mengabaikan.
Nah....kira-kira apa aja hal sepele yang bikin hepi?
1.Nonton Film Komedi.
Meski banyak yang males nonton film komedi karena dianggap garing,  Nyatanya ini ampuh bikin hidup lebih hepi lho. Tapi tergantung selera humor sih. Kalau nggak punya selera humor ya bakalan bete. Jadi, bersyukurlah kalian yang punya selera humor tinggi kayak Aku. *Tos
2.Kurangi mainan sosmed.
Zaman sekarang mah rasanya hambar kalau nggak mainan sosmed. Tapi kalau nggak sosmed-an juga bakalan kudet. Hmm...trus gimana? Biar makin hepi dan nggak kudet, sebaiknya kurangi “ngepo” in sosmed yang content nya udah nggak menarik.
3.Skip atau Block Akun Menyebalkan.
Yang bikin males buka sosmed adalah akun haters yang nyebelin banget. Kalian pasti temenan sama akun yang isinya ngompor-ngomporin. Apalagi kalau temen sendiri. Yah...tega nggak tega musti skip aja. Bahkan kalau udah menganggu banget boleh di block juga (Bukannya ngompor-ngomporin). Mainan sosmed kan buat seneng-seneng, kalau ada yang “mengganggu” ya block aja. Ye kan.
4.Nulis di Blog.
Segala unek-unek yang ada di hati akan berkurang saat kita menulisnya. Setelah menuliskannya, suasana hati jadi lebih plong. Apalagi kalau kamu punya blog, mayan tuh buat ngembangin bakat nulis kamu. Asyik kan?
5.Jalan-jalan.
Percaya nggak kalau sekedar jalan-jalan bisa bikin hepi? Cobain deh. Nggak perlu keluar duit banyak (Asal jangan jalan-jalan ke mall aja). Yang namanya jalan-jalan itu ya ke alam bebas. Apalagi pakai motor, tambah asyik tuh.
6.Olahraga.
Kalau kamu merasa kurangt hepi. Coba deh, lalukan olahraga secara rutin. Efeknya ngena banget. Awalnya sih, males-malesan. Tapi lama kelamaan bisa bikin badan lebih segar dan pastinya lebih hepi. Olahraga teratur juga bakal bikin kamu awet muda lho. Nggak percaya?
Dan tambahin sendiri ya, apa saja hal sepele yang sebenarnya bisa bikin hepi. Kebahagiaan itu kita yang ciptakan dan rasakan. Bukan atas pandangan orang lain.


~MissAnt~

Kamis, 17 Agustus 2017

Kamu, Iya Kamu Kapan Datang?



(((((Kapan)))))
Baru denger awalnya saja sudah dag dig dug dorrrr. Ujung-ujungnya pasti nanya Kapan Nikah? Ya, kalau nggak sabtu ya minggu. Eh...tapi mungkin juga nggak ngambil kedua hari tersebut. Mending nyari hari kerja aja, biar pas hari sabtu minggunya buat hanimun. *LahKenapaUdahMikirinHanimunAja
Tapi nggak papa lho, mulai dari sekarang kudu mikir mau hanimun kemana. Siapa sih yang nggak kepingin jalan-jalan bareng sama yang udah “sah”. Kalian juga pasti mau banget kan? J
Sesekali mau nulis tentang kamu ah, biar dikira romantis (aslinya sedikit gombal sih). Iya, kamu. Yang bahkan Aku sendiri nggak tau, seperti apa sih kamu, kapan datangnya kamu. Tapi Aku harap, kamu datangnya jangan lama-lama ya, keburu Aku diambil orang. #LahEmangSiapaYangNgambil #YaKaliAjaAdaYangLebihCepat #KarnaLebihCepatLebihBaik
*NgomongApaSih...
Beberapa orang selalu nanya kapan? Wajar sih, udah saatnya. Beberapa juga bilang begini, “Kamu keburu ngebet banget ya”. Bentar-bentar, kadang emang lucu. Masih sendirian diuber-uber sama pertanyaan “kapan kawin”, giliran mau nikah aja ditanya lagi, “udah ngebet banget ya”. Trus Aku kudu jawab apa yak.
Gini aja deh, tujuan nikah sebenarnya buat apa sih? Nyari teman hidup kan? Nyari keturunan juga kan? Pingin punya kelurga kecil kan? Lalu, apa salahnya? Kalau ngebet sama “telat” nikah itu beda lho.
Ngebet itu ketika Kamu masih muda banget, seharusnya masih sekolah dan ngumpulin banyak uang, tiba-tiba kamu minta dinikahin karena udah merasa nemuin jodoh yang cocok. Padahal usia masih tergolong muda. Dan secara finansial belum memungkinkan untuk berumah tangga (Meskipun rejeki udah ada yang ngatur sih). Yah...modal cinta doang lah. Nah...kejadian kayak gini bisa disebut N-g-e-b-e-t. Sedangkan telat nikah, itu karena jodohnya belum ketemu padahal sudah cukup umur dan terbilang matang. #EmangnyaMartabakTelor (((Matang))).
Kalau dipikir-pikir, keinginan semua orang sama saja deh. Pingin mendapatkan pendamping diusia yang diharapkan. Tapi tunggu dulu, bukankah Tuhan sudah mengaturnya. Jadi, yang belum dapet yang sabar aja. Mungkin masih OTW dan kesasar di hari orang kan? Siapa tau begitu. Karna setiap orang pasti akan berpasang-pasangan pada waktunya. Entah kapan? Ya tunggu aja.
Begitu juga Aku yang penasaran sama kedatanganmu. Nantinya kita bakal duduk berdua dan membicarakan apa saja yang kita rasakan. Merencanakan masa depan berdua. Nantinya kita akan saling bertukar cerita merencanakan masa depan. Saling berbagi canda maupun duka. Dan tak terpisahkan sampai maut yang memisahkan kita. Ciyehhh.....ngayal di siang bolong ya. #SesekaliNgomonginKamuBolehKok
Pesan buat Kamunya Aku yang lagi On The Way
1.Kamu ati-ati dijalan ya. Pokoknya jaga keselamatan. Karna Aku menunggumu.
2.Jangan mudah “belok” karena godaan ya. Banyak perempuan yang lebih segala-galanya dari Aku. Pastikan tujuan akhirmu hanya Aku.
3.Jaga hatimu buat Aku. Meski Aku tak tau Kamu siapa. Yang jelas. Tolong “jaga” buat Aku ya. Karna Aku juga  “menjaganya” untuk Kamu.
4.Jangan terlalu lama “nyasar” donk. Karna Aku selalu berdoa supaya Kita secepatnya dipertemukan. Semoga nanti kita bisa menjadi satu atas Izin Alloh.

#TentangJodohByMissAnt~


~MissAnt~




Filosofi Sepatu


Hari gini masih ada orang setia? Kalaupun ada, paling Cuma ada 4 atau 5 orang termasuk Aku. Ciyeehhhh...
Eh...tapi seriusan lho? Kalau dipikir-pikir, Aku pantas dapet penghargaan orang paling setia dalam hubungan kasih dan pertemanan. #Elah....Bukannya sombong lho. Tapi cuma sombong dikit aja boleh lah ya.
Tapi sayang seribu sayang, kesetiaan ku berakhir penghianantan. *Walah kenapa malah curhat.
Kalau dipikir-pikir, sikap baik kita terhadap seseorang memang tidak selalu dihargai. Terlalu baik seringkali disalahartikan (Pengalaman pribadi cuy...). Bukannya kita minta pamrih, setiadaknya, bersikap baiklah pada orang yang sudah bersikap baik terhadapmu. Kenyataannya tidak begitu, saat kita berbuat baik pada seseorang, kita justru dapet balesan dari orang lain. Adil kan? Tapi ini bukan tentang adil atau enggaknya. Tapi lebih ke KESETIAAN saja.
Kesetiaan itu layaknya sepatu yang kita pakai. Meski hanya itu-itu saja, tapi sepatu itu telah memberikan kenyamanan pada kita. Nggak peduli olokan setiap orang. “Kok sepatunya itu-itu saja”, “Kenapa nggak beli sepatu baru? Sekarang sepatu murah-murah lho”. Iya. Murah. Tapi sepatu lama yang sudah nyaman jauh lebih antik dan tak tergantikan jika dibandingan dengan sepatu murah yang banyak dijual. Ini hanya tentang kesetiaan. Seberapa orang bisa merawat sepatu dan membuatnya merasa nyaman saat dipakai.
Orang kalau sudah nyaman emang susah berpaling. Lihat saja, saat seseorang sudah nyaman dengan sepatunya, sejelek apapun, seburuk apapun, sejadul apapun, baginya adalah yang paling bagus diantara yang lain.
Begitu juga dengan seorang teman, tak perlu banyak teman. Jika punya satu saja yang paling setia dan menerima apa adanya, itu sudah lebih dari cukup. Buat apa punya banyak teman yang pada akhirnya hanya saling menusuk dari belakang. Karna tidak ada yang tau, yang hari ini berteman baik, bisa jadi suatu saat nanti tidak saling mengenal. Itulah pertemanan, memang kadang lucu. Bisa amnesia mendadak. Yang kemarin tertawa bareng bisa mendadak nggak kenal.
Tapi pastinya itu bukan Aku donk, dan tentu bukan kalian-kalian (yang entah siapa) ya. Berhubung sering mengalami hal itu, makanya bisa nulis kayak gini. Yah...itung-itung buat bahan tulisan. Jadi, ucapkan terima kasih buat teman-teman yang pernah mengkhianati mu, karna dengan begitu, kamu jadi punya bahan untuk ditulis, sekaligus pelajaran bahwa yang baru belum tentu nyaman. Yang tadinya sahabat juga belum tentu tentu awet sampai tua.
Yang jelas, bertemanlah dengan siapapun. Tanpa mengaharapkan akan menjadi teman selamanya. Karna teman seperti itu sudah sangat jarang ditemukan. Dan, kita nggak pernah tau, kapan seorang teman akan berubah Mending nyari temen hidup deh, Insya Alloh dapet yang setia dunia akhirat. Aaamiiin.
Oke, teman-teman penghianat. Terima kasih atas sikap kalian. Lain kali bakal bikin buku tentang ini. Buat pelajaran anak cucu, agar hati-hati dalam milih temen. Nyari yang mau nrima apa adanya. Jangan hanya berteman pas masih susah, lalu kabur saat punya segalanya.
Jadilah seperti sepatu. Meski buruk, jelek, modelnya jadul, tapi selalu memberi kenyamanan pada pemakainya. Tak perlu beli yang baru jika sepatu lama masih layak pakai dan bisa bikin nyaman.
#FilosofiSepatuByMissAnt


~MissAnt~

Halo Senja


Apa yang membuatmu suka dengan senja? Warnanya? Atau kehadirannya? Atau mungkin, caranya yang mengucapkan selamat tinggal tanpa pamit. Ia pergi begitu saja. Meski ia selalu muncul tiap sore, tapi tak selalu sama. Yang kemarin dilihat, tentu berbeda dengan apa yang kita lihat hari ini maupun esok. Begitulah senja, banyak hal kecil yang diajarkannya.
Senja layaknya seseorang yang pernah dekat dengan kita. Mereka perlahan pergi tanpa pamit. Entah karena bosan atau akan datang yang baru yang pastinya lebih baik. Karna kita nggak nggak pernah tau, apa yang ada dihati seseorang. Boleh jadi sekarang baik-baik saja, tapi tak akan pernah tau apa yang terjadi besok. Sama seperti senja, yang hari ini terlihat indah, belum tentu besok akan sama.
Senja layaknya harapan. Karna yang datang terlambat belum tentu buruk. Yang datang diawal juga belum tentu yang terbaik. Semua sudah diatur dengan sangat rapi. Tak perlu merasa paling buruk. Tak perlu merasa paling baik. Karna semua akan  “mendapatkan” tepat pada waktunya.
Senja mengajarkan pada kita, bahwa yang indah pada akhirnya akan pergi.Bahkan saat kita masih ingin memandanginya. Begitulah, ini seperti kecantikan wajah perlahan akan hilang seiring usia. Yang akan selalu dikenang hanyalah ketulusan hati. Seperti senja, meskipun hilang dan tak banyak yang menanti keindahannya, namun orang akan tetap jatuh cinta dengan ketulusannya yang muncul setiap sore.



~MissAnt~

Popular Posts