Minggu, 06 Agustus 2017

Ciye...yang Dulu Like-Like an Sekarang Kenal Aja Enggak

Ekstresi lo ketika ngejek temen yang dulu suka "like" di IG dan sekarang enggak kenal sama sekali


*Posting*
*Dapet like*
*Posting*
*Like balik*

Gitu-gitu terus sampai lebaran kuda. #Eh...
Kalau dipikir-pikir emang lucu. Tapi sayangnya kemarin nggak pernah mikir ginian. Yah..begitulah kalau temenan di sosmed. Awal-awalnya saling like postingan, trus dilike balik, trus hilang kontak, trus nggak kenal, nggak penting lagi, postingan di sosmed udah ngga dilike. Lebih sering diskip. Begitulah rutenya. Kalau udah begitu, jadi kita tau bahwa pertemanan di sosmed akan lancar jaya sampai lebaran kuda kalau kita ngasih like terus.
Yah....namanya juga sosmed. Kalau ngga kuat mainan sosmed ya mending nggak usah main. Seiring berjalannya waktu (Buseeet waktunya bisa jalan, ada kaki nya ya) sosmed hanya akan dipenuhi orang-orang kreatif. Yang nggak bener-bener bagus nggak bakalan dapet like. Kecuali dilike sama temennya sendiri ,sodaranya sendiri, dan Emaknya sendiri.
Sebenarnya, ada banyak cara buat dapetin like di IG tanpa ngandalin temen dan sodara-sodara setanah air. Salah satunya, pinter-pinter aja milih caption dan hastag yang menarik. Kalau Aku lebih suka orang-orang yang postingannya pakai caption yang “Greget”. Postingan sosmed emang macem-mecam. Ada yang asal posting tanpa pakai caption. Ada juga yang postingnya selfie muke die semue. Nah...ini yang bikin males. Kalau nemuin kek gini, mending langsung unfoll. Haha....zaharaaa dehhhh
Oiya, Cuma mau nanya. Sebenarnya posting ke sosmed karena apa? Pingin punya banyak like atau sekedar asal posting aja. Tapi ini udah bisa ditebak sih. Keduanya emang beda. Kalau asal posting biasanya nggak butuh banyak embel-embel (red:hashtag). Nah...beda kalau “pengemis” like, mereka cenderung menyertakan hastag segambreng demi dapetin like, iya ngga sih? (CMIIW).
Tapi semua kembali ke diri masing-masing. Mau posting apa aja bebas. Asal tau batas lah ya. Karna yang nggak banyak posting di sosmed juga belum tentu nggak bahagia di dunia nyata. Dan yang banyak posting di sosmed juga belum tentu kalau nggak bahagia di dunia nyata. (Lah...ini kok dibolak-balik kek mendoan).





~MissAnt~

Kamis, 03 Agustus 2017

Apa yang Kamu Khawatirkan?

Duduk sendiri jauh dari keramaian. Hanya ditemani bintang abal-abal. Entah kenapa bisa sefokus itu memandanginya. Mungkin karna terpana dengan bintang yang sudah berada diatas dan bersinar. Sementara Kamu, masih saja berada di tempat yang sama. Atau Kamu hanya terpana dengan rasa es teh yang kurang tambahan gula?
Apa yang kamu pikirkan? Bukankah semua orang punya kekhawatiran yang sama. Mereka selalu ingin beranjak dari tempat yang itu-itu saja. Bosan tak hanya melandamu seorang. Jangan merasa paling dihantui oleh rasa bosan. Bosan saja juga sebenarnya malas mengikutmu. Hanya saja kamu sudah terlalu nyaman diikuti. Dan membuatnya betah berada disisimu.
Lantas, apa lagi yang kamu khawatirkan? Soal jodoh? Bukankah Tuhan menciptakan manusia berpasang-pasangan? Kalau belum datang sekarang bukan berarti kamu tak punya gandengan. Ini hanya soal waktu. Karna yang terbaik bukan datang yang tercepat. Semua akan indah pada waktunya. Kapan? Ya tunggu aja.
Kamu boleh saja merenung duduk sendiri. Tapi jangan pernah mengkhawatirkan sesuatu yang justru sudah ada yang mengatur. PERCUMA. Buang jauh-jauh kekhawatiran itu agar kamu bisa lebih fokus dengan hal lain yang mengahdirkan banyak kejutan.


~MissAnt~

Aku Lebih Merindukan Secangkir Kopi


Kamu tak perlu menyebutku aneh karena Aku lebih merindukan secangkir kopi. Kenapa? Aku punya banyak alasan kenapa kopi tak pernah menghianati. Beda dengan kamu. Yang penuh dengan penghianatan. Kopi memang tak semanis kamu, tapi pahitnya bisa membuatku selalu merindukannya.
Bahkan kopi lebih bisa membuatku kecanduan. Sehari saja Aku tidak menikmatinya, Aku seperti hampir gila. Tak seperti kamu. Meski aku tak melihatmu sehari saja, sudah biasa. Meski senyummu sekilas menyambar bagai petir di siang bolong. Tapi Aku bisa mengabaikannya. Mungkin Kamu sudah tak semenarik secangkir kopi pahit yang selalu menemaniku setiap hari.
Pernahkah kamu mendapatkan penghianatan dari secangkir kopi? Pernahkah kamu dikhianati seorang kekasih? Pernahkan kamu menjadi korban pengkhianatan seorang teman? Lalu, siapa yang paling setia? Bukankah hanya secangkir kopi. Meski pahit, hitam, kotor tapi selalu setia dan memberi pelajaran tentang arti hidup.
Hati yang terkhianati merupakan kesalahan mata yang sangat lemah. Bagaimana tak lemah? Kalau ia terlalu cepat tertarik dengan hal yang indah. Sementara tidak sedikitpun melirik rasa pahit dan ampas yang membekas dalam gelas namun memiliki kesetiaan yang luar biasa.
Aku tak pernah salah memilih kopi. Bagi mereka, kopi tidaklah menarik. Tapi Aku banyak belajar darinya. Karna yang hitam dan pahit tak selalu buruk. Buktinya, Aku lebih tertarik dengan secangkir kopi dari pada seorang penghianat bertopeng sepertimu.

~MissAnt~


Rabu, 02 Agustus 2017

Jangan Menilai Terlalu Cepat

"Kamu kan nggak banyak membaca? Pantes aja gaya tulisan kamu cuma gitu-gitu aja"

"Kamu kan suka typo, mana mungkin lolos jadi penulis"

"Kamu kan ngga ada skill marketing, mana mungkin bisa jualan online".

"Kamu kan nggak pinter motret, mana bisa ngambil gambar yang bagus"

Sepatah kata bahkan bisa melemahkan kepercayaan diri seseorang. Kenapa terlalu cepat memberikan penilaian terhadap seseorang. Ya memang, komentar lebih mudah dari pada menciptakan sesuatu. Lantas darimana punya pikiran asal judge meski ngga kenal deket banget sama seseorang.

Jangan salah, meski bersama setiap hari belum tentu tau skill yang dimiliki. Ngga semua orang suka mengumbar karyanya. Mereka lebih suka menikmati karya sendiri karna sadar masih banyak yang belum sempurna. Pahami masing-masing orang, jangan asal menilai. Apa hanya dengan merendahkan, bisa membuat mu lebih oke, lebih WOW? Enggak. Sirik iya.

Tiap orang itu unik. Tau apa yang harus ia lakukan. Tanpa harus mengumbar, "ini lho Gue bisa gini dan gini. Hebat kan". Iya percaya. Kamu bisa begitu karna kamu susah merasa bisa dan percaya. Okay, 100000000 jempol deh. Tapi bukan berarti seenaknya meremehkan apa yang orang lain buat.

Apa yang kita kerjakan, belum tentu orang lain bisa. Dan apa yang mereka kerjakan, belum tentu juga kita bisa. So, hargai skill seseorang. Meski jarang mengumbar, bukan berarti bodoh dan ngga tau apa-apa. Orang selalu punya cara sendiri buat nunjukin apa yang mereka inginkan.

Jadi, jangan terlalu cepat menilai. Hargai apa yang orang lain bisa. Karna Tuhan selalu menyisipkan keunikan pada tiap manusia. Cari saja keunikanmu. Hidup nggak perlu saling merendahkan. Karna dimata-NYA kita semua sama.

~MissAnt~

Selasa, 01 Agustus 2017

Menuju sehat dan bugar

Akhir-akhir ini kepikiran pingin olahraga banget. Kalau dulu mikirnya olahraga itu cuma buat ngecilin badan. Lah, Aku udah langsing begini kalau olahraga rutin bisa jadi lidi donk. Atau tempe kripik. Semakin tipis gitu deh badannya. Tapi semakin sering ngaca kok kayaknya badan semakin lebar ya. Hm....ternyata bener, Aku lebar-an dikit. Akibatnya jadi susah jalan cepet karena berat. Seperti masih diiket sama masa lalu gitu. #Ellah....
Selain itu, abis duduk jadi sakit kalau mau berdiri. Segitunya ya. Udah kayak ibu-ibu yang mau berdiri setelah duduk lama dipengajian, susah banget berdirinya. Berhubung Aku kerjaanya kebanyakan duduk dan didepan leptop. Otomatis Aku jadi kurang gerak. Nah...semenjak itu muncul ide buat olahraga. Hah....telat banget nggak sih? Muncul ide kepingin olahraga baru 3 hari yang lalu, Dulu ngapain aja cobak.
Well, akhirnya Aku nemuin olahraga yang nggak makan waktu lama dan dapat dilakukan tanpa alat. Modalnya cuma badan sehat sama pakai baju. Eh...tapi nggak pakai baju juga nggak papa. Kalau nggak malau sih...
Pertama mulai pemanasan ngikutin Mbak-mbaknya ini. Cuma 5 menit kok. Dan itu udah menghasilkan keringat. Lumayan banget deh pokoknya. Berhubung videonya terlalu gede, jadi ngga bisa diupload. Mending langsung ke link nya aja ya....

Setelah itu, Aku milih yang ini.Sampai dibela-belain donwload. Oiya, untuk melakukan gerakan ini, Aku masih liat videonya melalui handphone.
                                                      https://youtu.be/6k6cWxrBpK8

Kemudian yang ini nih. Pingin banget punya perut rata dan kencang. Meski terlihat gampang banget, tapi jangan salah lho. Sekali nyobain bisa bikin paha pegel mpe 2 hari. Serius bikin paha berasa kayak abis digebukin. (Lah emang pernah digebukin po? Kamu maling ya? Iya maling hati kamu)

                                                      https://youtu.be/aolTbnqwN3Q
Oiya, Kamu bisa pilih salah satu ya? Tapi kalau mau nyoba semuanya juga lebih bagus lho. Aku milih ngikutin gerakan tersebut karena bisa bikin otot lebih kencang dan mengatasi sakit punggung. Kalau kamu punya pilihan gerakan lain juga nggak papa kok. Yang penting dilakukan secara rutin biar tubuh lebih sehat dan lebih bugar. Semangat dan salam olahraga.




~MissAnt~

Senin, 31 Juli 2017

Mengabaikan yang didepan

Untuk apa mencari yang tidak pasti dan mengabaikan apa yang sudah jelas ada didepan?

Pertanyaan yang sering banget muncul tapi tetap saja diulangi terus-menerus. Yah...manusia seringkali mengabaikan apa yang sudah didepan. Iya jelas didepan mata alias udah pasti. Entah itu pekerjaan, teman, bahkan teman hidup yang sebenarnya jodoh. Rumit ya? Banget.

Serumit memahami perasanmu. *cieeeh

Udah punya temen paling baik malah diabaikan. Padahal ngga mudah dapetin temen kayak dia. Baik, polos, nggak pernah nusuk dari belakang. Kurang apa coba? Kurang punya banyak uang? Lantas kamu tinggalin hanya  untuk berteman dengan orang berduit yang penuh dengan topeng. Sekonyol itu?
Mengabaikan orang yang butuh bantuan dan enggan membantu. Padahal pamer dimana-mana. 

Kadang orang lebih suka dipuji disosmed dari pada mendapat ganjaran yang tak terlihat berkat ikhlas membantu sana sini. Lucu ya? Iya.

Nyari yang tulus emang sulit banget. Yah...pinter-pinternya aja buat liat topeng mahal yang seringkali menutupi. Hingga melahkan akal sehat seseorang. Ati-ati pokoknya. Karna selektif bukan berarti pilih-pilih. Beda lho....

Berada diposisi yang sudah seharusnya diperjuangkan tidak lah mudah. Karna banyak saingan kotor yang sudah pasti menang. Jika sudah begini, artinya beberapa orang memang tak pandai memilih dengan jernih. Yah....mau bagaimana lagi. Orang tulus sudah punah. Mereka mungkin sudah lelah karena sering "dinomorduakan".

Yang ada sekarang hanya sifat angkuh yang menggerogoti jiwa. Persis seperti ulat busuk yang menyerang manisnya mangga. Yang kemudian habis batas kesabarannya.

Miris emang. Yang terbaik kalah sama yang bertopeng. Yah...namanya juga hidup. Tampaknya aneh jika tidak dilengkapi para penghianat yang menjelma menjadi malaikat.



~MissAnt~

Popular Posts