Kamis, 23 Maret 2017

Serba Serbi Sosmed

*Baca
*Kemudian share di facebook
*Tanpa tau maksudnya apa
*Cari topik baru
*Share lagi
*PencetTombolLike
*Like
*Like



Dari sosmed kita bisa tau banyak hal. Mulai dari cari tau pasangan yang cocok, cara berteman sama mantan, hingga cara ngurus anak biar nggak bandel. Entah...pokoknya semakin moderen. Asal cerdas aja dalam share berita, itu beneran atau hoax. 

Kalau dilihat-lihat, sekarang facebook udah rame lagi. Facebook yang ramai lagi atau aku yang sempat vakum dari facebook sih. Nggak nyangka ya, selama kurang lebih satu setegah tahun ngga mainan facebook dan sekarang "agak" aktif lagi.

Bahkan, ganti profile picture aj sampe ngga sempet. Terakhir ganti tu tahun 2013. Daebak!!! Ternyata hampir 4 tahun ngga ganti poto. Betah ya. Antara ngga ada poto bagus sama males ganti. Kalau dilihat emang facebook cuma ramai share. 

Dari sharing berita penting hingga ngga penting. Dan, yang "like" juga beberapa teman dekat si posting. Hmm...kalau gini, jadi mikir deh, sebenarnya yang dishare beneran bagus atau hanya sekedar "like" ?

Kadang emang dunia maya penduduknya sama dengan "Negaranya", yaitu semu, maya, tidak nyata, hanya pura-pura. Pura-pura suka padal hanya terpaksa, nggak enak kalau ngga pencet tombol "like", namanya juga temen. Kalau aku pribadi make sosmed  cuma buatain-main aja. 

Kalau bebeneran suka ya aku "like". Menurutku, postingan sosmed yang bagus itu dilihat dari caption dan gambarnya. Soalnya suka banget baca-baca caption, apalagi yang gombalan. Kadang suka aneh aja kalau ada orang posting, cuma poto doang dan ngga ada caption. Ya mungkin karena parasnya yang bagus jadi ya sah-sah aja buat dishare.

Yah..namanya juga sosmed. Apa aja boleh diposting kok. Bahkan kemarin yang sempet heboh, orang gantung diri secara live. Buseet!! Walaupun ngga liat videonya, tapi aneh aja gitu. Pingin populer tapi caranya salah. 

Lagian, sekarang banyak anak anak kreatif yang bisa bikin konten bagus untuk dishare. Ya memang, bikin sesuatu menarik "pakai otak" emang ngga gampang. Tapi toh sekarang ada google yang siap ditanya apa aja, kecuali nanya jodoh. Jodoh mah, biar Tuhan aja yang nyariin. Percaya deh.

#MissAnt

Senin, 20 Maret 2017

Ini hanya soal Zona Waktu

Kalau memang sudah ada jalan masing-masing, kenapa musti khawatir?
Eh bukan ding. Sebenarnya kita nggak terlalu khawatir. Karna kita tau, akan ada waktu yang tepat. 

Hanya saja karna pertanyaan orang yang seenaknya saja. Memang, sekarang banyak tetangga masa kini yang demen banget menggunjing. Entah..mereka seolah tanpa beban ketika ngasih pertanyaan yang "mematikan". 

Mereka kadang lupa kalau setiap orang memiliki Zona waktu masing-masing.
Apa itu Zona waktu?

Kalau zona aman pasti semua orang sudah tau. Nah..pernahkah memahami makna Zona waktu? Jadi begini. Zona waktu itu semacam jalan masing-masing orang. Tiap orang selalu punya masa keberuntungan yang datangnya masih rahasia. 

Bahkan ada yang baru umur paruh baya menerima rejeki tak terduga. Misalnya saja kamu nikah umur 29 tahun dan setahun berikutnya sudah dikaruni seorang ini. Disisi lain, ada orang yang nikah umur 26 tahun dan baru dikaruniai anak diusia 30 tahun. 

Bukankah ini adil? Cobalah untuk memahami bahwa semua bukan hanya tentang berlomba siapa yang paling cepat. Tapi ini hanya soal zona waktu yang terkadang orang melupakannya.


Hidup bukanlah perlombaan, bukan berarti yang tercepat adalah yang terbaik. Karna semua sudah diatur dengan rapi. Kadang beberapa orang menganggap hidup ini adalah perlombaan. 

Perlombaan nikah misalnya. Siapa yang nikah duluan berarti keren. Siapa yang punya anak cepet berarti keren banget. Bukan. Bukan seperti itu. Sejak kita lahir, kita sudah memiliki waktu yang berbeda untuk memiliki apa yang kita inginkan. 

Waktunya memang nggak akan pernah sama. Tapi percayalah, kamu sendiri akan memilikinya kok.


Mungkin akan lebih sering mendengar berbagai pertanyaan orang yang sama sekali ngga penting. Tapi, yang harus kita tau hanya percaya pada zona waktu. Iti saja. And everything will be okay ♥


#MissAnt

Jumat, 17 Maret 2017

Tatapan Kosong

Entah sudah berapa banyak kendaraan yang melintas didepan rumah. Waktu sekarang menunjukkan pukul 07.35. Beberapa orang mondar-mandir dengan kendaraan mereka. Ada yang mengantar anak ke sekolah, ada juga yang membawa bronjong untuk dibawa ke pasar. Dsari balik jendela dengan kaca yang gelap, membuat seoarng gadis lebih mudah mengintai apa yang terjadi pada dunia. Tatapan kosong dimatanya yang berarti, seolah menunjukkan kalau ia sedang putus ada. Iya. Anggapan itu memang benar adanya. Tatapan itu seharusnya tidak pantas untuk dimiliki gadis yang masih berusia belia tersebut. Bagaimana tidak, pemikiran hebat dapam dirinya terpendam begitu saja lantaran ada “hal” kecil yang seolah menjadi hantu baginya. Terlihat wajah yang lesu dan pakaian yang kusut, seolah ia tak punya harapan untuk melangkah.
 Dibalik tampilan kusutnya, ia sebenarnya adalah pemilik hati yang tangguh yang tidak dimiliki kebanyakan orang. Ia begitu memikirkan hal yang sepele sehingga membuatnya menjadi orangt yang angkuh dan tak peduli dengan sekitar. Bahkan apa yang membuat keluarganya tersakitipun ia tak pernah tinggal diam. Sungguh, perempuan bermental baja tersebut dalam sekejab tidak menemukan apapun yang ada didepannya. Walaupun sangat jelas. Lalu, iapun merasa haru ketika melihat seorang Ibu berusia senja yang masih terlihat tangguh dalam mencati nafkah.
 Dengan memakai caping, ia memandang Ibu paruh baya itu dengan tatapan kosong penuh makna.  Dilihatnya Ibu itu dari kejauhan. Ia melihat beberapa gorengan dan bungkusan nasi yang digulung dengan karet gelang berwarna kuning yang dilengkapi dengan sendok plastik. Sambil mengelap keringat dari kepalanya, ia meminum seteguk air teh dari botol aqua kecil yang lusuh. Perempuan itu mulai menghampiri Ibu itu dan berkata, “Ibu sudah tidak sepantasnya bekerja. Kenapa Ibu tudak istirahat saja di rumah?”. Kemudian si Ibu menjawab, “Nak, hidup ini keras. Kalau kamu bahkan tidak tau apa yang akan kamu lakukan. Nantinya kamu akan menyesal nak”. Kemudian gadis itu berfikir dan mencemaskan dirinya. Ia bahkan tak tau apa yang membuat tatapannya kosong tanpa arah.
 "Kadang seseorang yang hanya butuh dimengerti ketika sedang jatuh. Akan ada banyak teman saat kamu berada diatas. Akan tetapi, teman yang sebenarnya akan selalu ada saat kamu jatuh sekalipun. “

When-Nothing-To-Do

Sesibuk sibuknya kamu pasti akan merasakan bosan
Dan sebosan-bosannya kamu pasti akan merasakan ada yang kurangm yaitu kesibukan. Terkadang kita memang nggak sengaja mengeluh karena terlalu sibuk. Dan pada akhirnya akan merasa bosan setelah tidak ada kesibukan sama sekali. Sebenarnya hal itu mengajarkan pada kita agar lebih bisa menghargai apa yang kita miliki. Semua yang kita miliki memang selalu saja belum ada yang lengkap karena kita selalau beranggapan kurang, kurang dan kurang.
Terkadang kita merasa bosan ketika rasa bosan itu sudah benar-benar melanda. Jika sudah begini, pastinya ada rasa sedikit ketika mengeluhkannya bukan? Hmm..nggak papa sih. Karena hal itu wajar kok. kalau tidak begitu, lain kali kita nggak akan bisa menghargai apa yang kita punya. Kita pastinya punya cara yang beda untuk “membunuh” rasa bosan. Ada yang berguna banget dan ada yang hanya sia-sia. Tapi its’ okay lah. Yang penting kita seneng. Karna sebete-betenya kita, sebosen-bosennya kita, hanya kita sendiri yang bisa bikin seneng. Betul apa betul?
Well….berhubung masih tanggal muda. Yah…anggap aja tanggal muda dan seperti biasa, masih sendiri aja. Ada yang bilang begini, “hal yang paling menyenangkan adalah buang-buang uang”. Nah…entah siapa yang bilag gitu. Aku juga lupa. Tapi pernah baca sekilas. Ya memang, buang-buang duit memamg hal yang paling menyanangkan asalkan kita nggak menyesal setelah duit mendadak abis. *Dyar. Kalau udah begitu cuma bisa gigit jari. Ada kalanya kita harus egois sedikit terhadar diri sendiri, yaitu dengan menuruti apa keinginan hati yang konyol, salah satunya adalah nebeng makan di Mall walaupun nggak belanja barang. Alasannya apa coba? ya cuma pingin buang duit karena bosan aja. #DuhKenapaJadiSokBanyakDuitYa
Bosan merupakan salah satu ujian yang akan membuatmu lebih kreatif. Bagaimana tidak, terlebih jika koneksi internetnya super cepat. Pastinya bakal lari ke sosmed bukan? Ya…memang sosmed sekarang sudah menjadi  pelarian orang-orang ketika bete. Bagaimana tidak? sosmed memang lebh menghibur karena kita banyak menemukan “sesuatu” yang membuat kita lupa kalau sedang bosan. Tapi lain kalau koneksi internetnya kacau, bisa-bisa kita tambah bete.
Kalau dipikir-pikir, sosialisasi sebenarnya sangat mudah.  Hanya saja kita yang terlalu mempersulit. Kita bisa saja ngobrol dengan orang yang ada disebelah kita, apalagi jika kenal. Tapi nyatanya, kita lebih suka mainan sosmed  daripada harus ngobrol. Seenak-enaknya temen pas diajak ngobrol, tapi lebih suka mainan sosmed daripada ngobrol langsung. Hal itu sampai sekarang masih menjaid misteri. Entah kenapa.

Tentang W A T A K

Tak Ada Yang Bisa Mengubah Watak Seseorang
Di dunia ini tak ada orang yang memiliki watak yang sama. Ada yang keras kepala, keras kepala banget, sabar dan sabar banget. Tapi yang paling parah adalah orang yang memiliki watak keras kepala tapi pura-pura sabar. Begitu juga sebaliknya, orang sabar yang pura-pura keras kepala. Eh…tapi apakah ada orang yang sabar tapi pura-pura keras kepala? Sepertinya ngga ada deh. Kalaupun ada juga pasti kurang kerjaan banget. Ngapain juga orang sabar pura-pura seperti itu. Tak ada yang dapat mengubah watak seseorang kecuali orang itu sendiri. Kalau kata orang jawa begini, “Watuk isoh diobati, nek Watak ora iso diobati” yang artinya adalah “Batuk bisa diobati, tapi kalau Watak atau sifat tidak bisa diobati”. Terkadang kita dihadapkan dengan karakter orang yang berbeda-beda. Beberapa menyenangkan dan sebagian lagi menyebalkan.
Jangan Salahkan Orang Yang Menggerutu
Tipe orang yang menggerutu sebenarnya adalah cari penyakit. Bagaimana tidak? Beberapa penyakit dikarenakan oleh pikiran yang tak sempat diluapkan. Hmm…bukanlah ini berbahaya untuk kesehatan? Jika kamu termasuk orang yang suka menggerutu terhadap hal-hal yang salah, ati-ati saja. Barangkali kamu sedang menanam bibit penyakit yang justru merugikan kamu sendiri. Kita tak pernah tau apa yang sebenarnya ada dalam hati seseorang. Tiap orang juga tidak berhak untuk meminta orang lain tau apa yang sedang mereka pikirkan. Tidak semua gerak gerik, mimik wajah yang kita tunjukan dapat dimengerti orang lain, begitu juga sebaliknya. Aku pribadi adalah orang yang paling malas jika melihat orang lain menggerutu atau “rempong”. Tapi ya, kembali ke watak tadi, ada benarnya juga kalau watak tidak pernah bisa diobati. Begitulah….
Antara Pentingnya Merantau dan Hubungannya Dengan Watak
Apakah ada yang bisa mengubah watak seseorang? Ada. Iya ada. Watak atau karakter seseorang dapat sedikit berubah dengan cara merantau. Lantas apa hubungannya merantau dengan perubahan watak? Ada. Jelas ada. Merantau tidak harus pergi ke tempat yang sangat jauh sekali. Beberapa orang pasti berfikir, merantau akan menuju ketempat yang sangat jauh sekali. Tapi tidak. Merantau bisa dilakuakn dnegan cara “kabur” sejenak dari rumah. Syukur-syukur pernah benar-benar ngekostyang membuat kita  mau tidak mau harus tetanggaan dnegan orang asing. Siang malam kita ketemu orang asing. Bahkan setiap hari tinggal di gedung yang sama. Ini akan membuat kita tau banyak hal. Tentang bagaimana cara memahami karakter orang yang berbeda-beda. Tentang bagaimana menghargai orang lain. Nah..inilah yang paling penting. Merantau mengajarkan pada kita untuk tidak egois dan mau menghargai orang lain. Mau menghargai pekerjaan orang lain karena setiap orang punya gaya masing-masing dalam bekerja. Pemikiran orang tidak selalu sama karena memiliki cara tersendiri yang juga baik dimata orang lain.
Bukannya aku ingin menganggap remeh orang yang belum pernah merantau. Tetapi, orang yang pernah merantau jauh sangatlah berbeda dengan orang yang hanya ada dirumah. Walaupun berkumpul dengan keluarga sangatlah penting, tapi ada kalanya kamu harus keluar dari zona aman agar tau indahnya dunia luar dan bertemu dengan karakter orang yang berbeda-beda. Dengan begitu, kamu akan lebih TAU bahwa menghargai sesama itu penting. Sayang banget kalau selama hidup tidak punya kesempatan untuk merantau. Itu artinya hidupnya belum lengkap karena kamu tidak bisa tau bagaimana asyiknya mengenal karakter orang lain dan akhirnya menjadi teman. Sesimple itu. Aku pikir, kamu perlu merantau agar hidupmu tidak lagi menggerutu untuk hal-hal sepele.

Terima kasih untuk aku yang tak pernah menyerah

Namamu adalah akunya aku…
Aku adalah kamunya kamu….
Nama ku adalah aku. Dan aku terkadang suka berandai-andai nggak jelas. Tapi memang Tuhan sudah mengatur semuanya dan sangat adil. Beberapa orang yang punya banyak uang, masih merasa kesepian, entah nggak punya teman baik ataupun nggak punya teman yang bisa mengerti. Sedangkan orang yang hidupnya pas-pasan, mereka justru sangat bahagia dengan apa yang dimiliki, walaupun tak banyak dan sangat pas-pasan, setidaknya masih bisa mencukupi. Ya memang, hidup memang hanya “sawang sinawang” yang artinya, yang orang lihat menyenangkan belum tentu menyenangkan, begitu pula yang menyedihkan, belum tentu demikian.
Andai aaaaaaaaaku jadi orang kaya…
Andai aaaaaaaaa nggak usah pakai kerja.
Lagu yang aneh namun, beberapa orang juga menginginkan hal itu terjadi padanya, termasuk saya. *jiah. Tapi setidaknya aku berterima kasih pada diriku sendiri. Yang tak pernah sedikitpun menyerah. Bangkit memang rasanya tidak mudah. Apalagi setelah “terpeleset”. Tapi kenapa aku waktu itu kuat banget? Kenapa aku nggak menyerah? Wah…kalau dipikir-pikir aku kok kuat banget. Yah…karena Tuhan selalu ada. Karena Aku selalu minta segalanya dipermudah. Mengingat perjuangan memang rasanya menyenangkan. Ini kadang membuat kita merasa malu, iya malu banget. Berjuang dan mengeluh seolah-olah adalah orang yang paling menderita. Tapi lihat setelahnya, tentunya malu banget kan? Karena Tuhan memang tau, jalan mana yang diberikan agar kita tidak menyerah. Jangan khawatir ketika kamu merasa jatuh, tetep kalem aja. Disatu sisi, Tuhan sedang mencari cara untuk mendewasakanmu.
Menyenangkan sekali bisa bertahan sejauh ini. Jika bukan aku, pastinya udah putus asa. Bukannya membanggakan diri, tapi hanya sekedar mengingat kembali bahwa apapun yang terjadi pada kita memang sudah ada yang mengatur. Percayalah, rasa kecewa, benci dan putus asa hanyalah cara Tuhan mendewasakan kita, melihat kita bagaimana cara kita menghadapainya, melihat apakah kita benar-benar mampu bersikap sesuia keadaan yang kita alami.
Kapan kita mendapatkan “Hadiah”?
Hadiah memang pantas untuk orang-orang yang menang. Adakalanya Tuhan melihatmu lelah dan kecewa. Tapi, sabar aja dulu, karena disisi lain Tuhan sedang menyiapkan “Hadiah” yang indah untuk kamu yang sudah lama berjuang. Tuhan adil kok. Walau kadang tidak menunjukkan apa yang paling kita inginkan, tapi selalu memberi apa yang kita butuhkan. Semua memang akan Indah pada waktuNYA. Kalau Tuhan sudah menghendaki, maka dalam sekejab akan sangat mudah. Tetap berdoa dan Yakin. Intinya cuma. Mengharap pada Tuhan, walau tak terlihat tapi selalu tau apa yang kita rasakan dan mencari cara untuk menunjukkan kebenaran. Yah…memang gampang untuk ngomong panjang lebar gini, tapi menjalaninya tak semudah yang diomongkan.
Untuk “kamunya aku”,,,,,
Aku nggak nyangka kamu sudah berjuang sejauh ini, walaupun tak mudah, setidaknya kamu selalu sabar tak pernak menyerah. Kamu memang selalu disalahkan, dikhianati, bahkan dilupakan kemudian diingat kembali, tapi setidaknya kamu bisa mengatasinya dengan baik. Hal itu justru membuatmu tak mudah untuk percaya dengan orang lain. Kamu pernah ditinggalkan teman baikmu, bahkan sering dilupakan saat jatuh dan diingat kembali ketika mencoba berdiri, but It’s okay. Aku tetap baik-baik saja kok. Karena manusia memang begitu, memiliki sifat yang mudah berubah walaupun belum tau kebenaran yang sesungguhnya. But….It’s okay. It’s okay. Terima kasih telah berjuang dan berjuang. Aku mohon, jangan mudah putus asa. Apapun yang terjadi, pasti akan baik-baik saja kok. Jangan terlalu lemah dan terus berjuang. Tuhan nggak akan cuek sama orang-oarng yang udah jempalitan nyari rejeki kok. It’s okay dan Thank you so much, Me.

Makna tersembunyi di balik “Salah ketik atau Typo”




“Tka aad mansuia ynag smepruna …
Seitpa ornga psati prena melkaukan ksealahna”

Walaupun typo atau salah ketik, setidaknya masih bisa dibaca bukan? Dunia ini memang tidak selamanya dipenuhi dengan orang yang selalu benar. Seperti halnay dalam mengetik. 
Jangankan mengetik, bahkan menulis menggunakan tangan saja masih membutuhkan penghapus agar bisa menghasilkan tulisan tangan dengan baik. Ketika mengetik, beberapa orang cenderung melakukan kesalahan atau yang biasa disebut dengan typo atau salah ketik. 
Mungkin salah satu penyebab seseorang melakukan salah ketik adalah terlalu terburu-buru.
Typo yang seringkali kita lakukan terkadang menganggu orang lain yang membacanya. Typo terkadang tidak hanya salah dalam meletakkan satu kata saja, tetapi juga tanpa sengaja menambahkan satu karakter. 
Terkadang ini sangat mengganggu dan berbahaya. Beberapa orang menganggap Typo merupakan hal yang wajar, namun beberapa justru mempermasalahkannya karena dianggap bikin jelek suatu artikel. 
Typo memang kesalahan membuat fatal sehingga dampaknya sangat buruk. Tapi dari sini kita bisa melihat “Typo” sebagai suatu pelajaran dalam hidup.
Ketika kita memperhatikan, ternyata typo bisa dijadikan pelajaran dalam hidup. Dari typo yang kita lakukan sehari-hari, kita bisa mengambil hikmah dari apa yang sudah kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari. 
Beberapa hikmah yang dapat kita ambil dari typo untuk kehiduoan sehari-hari antara lain,
Lebih teliti dalam memutuskan sesuatu.
Typo yang berlebihan memang seringkali membuat orang lain enggan membaca apa yang kita tulis. Walaupun mereka membacanya, namun mereka akan merasa terganggu karena satu kesalahan saja. 
Begitu juga dengan hidup, saat kkta salah dalam mengambil keputusan, maka tidak akan bisa terualng lagi. Yang ada, kita hanya bisa mencari alternatif lain yang harus kita lakukan dengan lebih hati-hati.
Seseorang yang sering melalukan kesalahan atau typo tidak selalu salah dalam hal lainnya. Typo memang disebabkan karena terlalu terburu-buru sehingga kita menjadi tidak fokus dengan apa yang kita tulis. 
Dalam hidup, kita memang harus fokus dengan apa yang ingin kita raih. Dengan begitu, kita tiak akan sering melakukan hak yang membaut kita menyesal. Ada dua tipe orang dalam menjalani hidup, yang pertama sangat berhati-hati sehingga memungkinkan seseorang untuk tidak melakukan kesalahan sama sekali, dan yang kedua adalah tipe orang yang lebih suka belajar dari kesalahan. 
Tipe yang kedua sangatlah banyak sehingga mereka lebih mendapatkan pengalaman berharga setelah melakukan kesalahan yang fatal.
Melakukan kesalahan tidak selamanya buruk.
Ketika salah ketik, bukan berarti semua tulisan yang kita ketik sangatlah buruk. Ini hanya beberapa saja. Hal ini karena kita terlalu terburu-buru dalam mengetik. Begitu juga dalam hidup. 
Ketika kita terlalu buru-buru dalam mengambil keputusan, maka lebih besar kemungkinan bahwa kita akan mengalami kecewa. Typo bisa dijadikan sebagai pelajaran penting dari hidup agar lebih berhati-hati dalam memilih dan mempertahankan sesuatu. 
Jangan sampai salah memilih dan salah mempertahankan seseorang. Dalam hidup, melakukan kesalahan itu wajar. Setelah kesalahan yang kita sesalkan, kemudian jadikan sebagai pelajaran dan ambil hikmahnya.
Typo sama saja dengan suatu kesalahan yang kita alami dalam hidup karena ini juga bisa diperbaiki akan menjadi sempurna. Dan untuk kedepannya, pastikan lebih berhati-hati dalam menulis agar tidak lagi melakukan kesalahan ketika mengetik. Sama halnya dengan hidup. 
Kita tak perlu merasa “down” saat melalukan kesalahan dan jadikan hal itu sebagai upaya untuk memperbaiki diri agar nantinya tidak mengulangi kesalahan yang sama. Cieh…jadi kayak judul lagu nih.
~MissAnt~

Ngehitz Zaman Sekarang

Eh bentar gue check-in di path dolooo
Eh bentar kita wefie, trus masukin IG deeeeh
Kalau mau dibilang kekinian jaman sekarang harus dikit-dikit cekrek kemudian upload di IG ataupun Path. Dan ini ternyata membuat seseorang bingung ketika memutuskan ingin makan dimana. Disatu sisi, ingin makanan yang enak dipoto dan di sisi lain, pingin nyari yang sekalian ngehitz buat tempat foto-foto. Nah…kalau kamu pilih yang mana? Mau tempatnya enak dan instagramable tapi makanannya ngga enak. Atau pilih makanan yang enak dan bikin kenyang tapi nggak instagramable? Nah..pilih yang mana coba? Kebanyakan pastinya memilih tempat yang instagramable ataupun upload-able walaupun makanananya ngga mengenyangkan bukan? Karena yang paling penting adalah upload nya, bukan kenyang dan tidaknya. *ManggutManggut *TepokJidat
Satu love dari follower sangat berarti. Benarkah demikian?
Kalau pas facebook lagi ngehitz dulu, pastinya pernah kan di SMS-in temen kemudian suruh like atau klik tanda jempol setelah mereka bikin status ataupun upload status ke facebook. Sebegitu berartinya satu like ataupun love dalam dunia maya? Ada dua tipe orang di dunia maya, khususnya di Instagram. Yang pertama asal upload dan ngga peduli berapa like yang akan didapat dan yang kedua adalah para “penunggu like”. Asal upload karena ada sesuatu yang ingin disampaikan dan upload karena menunggu like itu beda jauh lho.
Kalau aku pribadi sih Cuma pingin share aja dan nggak “ngebet” banget pingin di like. Kalaupun ada yang like yang syukur deh. Tapi memang banyaknya follower yang kita miliki nggak bakalan ngaruh. Walaupun memiliki banyak follower, belum tentu merek menyukai apa yang kita posting. Lain halnya jika apa yang kita posting ditandai dengan hastag yang menarik, tentunya yang menyulai kita adalah orang yang justru tidak follow kita. Tapi hal ini memang natural, berarti apa yang kita posting memang menarik orang yang bahkan tidak kita kenal. Kecuali, kalau postingan kita yang like temen kita sendiri, ini pastinya perlu dipertanyakan bukan? Apakah postingan kita benar-benar bagus atau hanya karena ada rasa ngga enak sama temen. #Uhuk
Mainan di Dunia maya itu aturannya mudah kok. Share apa saja yang ingin kamu share, jangan pakai acara “ngga enakan” sama teman kamu. Jangan merasa minder dengan postingan kamu sendiri karena ngga ada satupun yang like. Kadang memang kita harus lebih percaya diri dengan apa yang kita posting. Hanya karena apa yang kamu upload nggak ada yang like, trus kamu merasa apa yang kamu posting out jelek. Ingat ini sosial media dimana orang bebas menyukai apa yang mereka inginkan. Pokoknya semangat deh. Posting apa yang kamu mau, bukan apa yang mereka inginkan. Karena ini hanyalah sosial media, bukan dinas sosial, right?

Perkara Pernikahan

Kapan nikah?
Pertanyaan yang udah umum banget…
Pertanyaan yang terkadang membuat mood mendadak hancur. Kenapa orang-orang kadang dengan mudah bertanya “Kapan nikah” tanpa memikirkan perasaan orang yang ditanya. Terkadang memang sedikit aneh. Pertanyaan seperti itu bisa merusak silaturahmi. Eh tapi lain cerita jika yang ditanya “kapan nikah” adalah orang yang sudah punya calon dan sudah ada pemikiran untuk rencana kedepannya. Tapi akan menjadi lain jika pertanyaan tersebut ditanyakan pada orang yang masih sendiri atau single atau jomblo.
Bagi sebagian orang, pertanyaan tersebut tergolong pertanyaan yang amat sangat menyebalkan. Kenapa? Ya itu tadi. Orang bisa saja bertanya tanpa harus memikirkan perasaan yang ditanya. Hmm…memang rumit kalau sudah membicarakan pernikahan. Berasa bijak banget kalau ngomongin soal pernikahan. Nah…berhubung udah banyak banget yang nanya “kapan nikah”, secara otomatis aku jadi bertanya-tanya pada diri sendiri. Sebenarnya calon pendampingku seperti apa sih? Selain itu, aku juga jadi sotoy banget soal pernikahan.
Beberapa waktu sempet curcol sama salah seorang temen. Jadi kita ngobrol tentang pernikahan dan kita berlagak udah tau banget gimana masalah yang akan dihadapi dalam rumah tangga. Katanya menikah bukan soal saling mencintai saja. Tapi ada beberapa hal yang harus lebuh dipahami banget-banget sebelum memutuskan untuk menikah. Nikah bukan soal suka sama suka saja. Tapi juga bisa soal kedewasaan. Banyak orang yang sudah berumur, tapi mereka belum tentu dewasa. Karena banyaknya umur belum tentu bisa bersikap dewasa. Terkadang banyak orang yang sudah “rempong” ketika usia sudah semakin bertambah. Dan kebanyakan pertanyaan yang muncul adalah “kapan kamu nikah?” “Udah waktunya menikah lho?” *Sigh
Begini, jadi setiap orang pastinya akan hidup dalam rumah tangga. Suatu saat nanti pasti setiap orang akan berumah tangga. Tapi karena usia sudah matang dan belum juga terlihat akan mengakhiri masa lajang, kabanyakan orang justru akan lebih “rempong” mengurusi kita dengan terus menerus memunculkan pertanyaan “kapan nikah” Nah..hal inilah yang terkadang membuat kita semakin tertekan. Bukankah Tuhan akan memberikan yang terbaik buat kita? Kalau sekarang belum, jadi ya tinggal tunggu saja. Karena Tuhan tak pernah terburu-buru, juga tak pernah terlambat ketika memberikan sesuatu. Terkadang orang memang terlalu “ribet” mengurusi urusan kita sehingga mereka lupa dengan urusan pribadinya.
Buat kamu yang semakin bertambah usia tapi belum menemukan pasangan hidup, jangan khawatir dan jangan down dengan berbagai omongan orang yang menyinggung soal pernikahan. Karena pernikahan bukanlah soal saling cinta dan saling percaya saja, melainkan harus saling mendukung, saling mengingatkan agar dapat mengarungi “kapal” dengan jalan yang benar. Banyak orang menikah lantaran sudah merasa cocok dan saling memahami. Namun, saling mendukung dan tidak mudah goyah. Haseeekkk…kenapa mendadak jadi bijak gini sih?

Jangan Memikat jika tak berniat mengikat….

Caption dari salah satu temen di Instagram yang bikin baper abis. Walaupun sebenarnya biasa aja. Tapi kata-kata singkat seringnkal bikin pikira kemana-mana. Lagian siapa sih yang nggak kepingin ada ikatan yang serius. Kalau urusan jodoh memang hanya Tuhan yang tau. Tapi terkadang memang wajar jika kita menanti seseorang untuk “mengikat” kita. Secara udah waktunya hodup bersama, wajar jika mendambakan ikatan dari seseorang sangat penting.
Kapan kita ketemu….??
Sebelum meutuskan untuk pingin diiket, sebaiknya aku bertanya padamu dulu. “kapan kamu mau nemuin aku”. “Sekarang kamu lagi dimana sih”. Itu dia pertanyaannya. Aku kalau disuruh ngejawab juga belum tau. Pinginnya bisa dateng secepatnya. Sebenernya udah capek sama pertanyaan yang memojokkan, you know lah ya. Daripada banyak orang tanya seperti itu, mendingan “kamu” cepetan muncul dan mengikatku deh. Aku juga penasaran banget, seperti apa kamu? Tempat tinggalmu dimana? Trus warna kesukaanmu apa? Hmm…terus saja bertanya dalam hati.
Sejauh ini kadang aku lupa berapa usiaku. Selalu terlintas bahwa aku ini masih berumur 25 atau 26 an. Entah, rasanya aku masih saja berlagak seperti ABG, padahal udah ngga pantas banget. Tapi ngga papa lah, umur hanyalah sebuah angka. Dewasanya seseorang juga tidak bisa diukur dengan banyaknya umur. Banyak orang berumur yang masih kekanak-kanakan dan banyak anak kecil yang berlagak dewasa. Tapi jika banyak pertanyaan “kapan kawin”, tentu saja membuat down. Kenapa? Jawabannya panjaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaang.
Yang paling penting sekarang ini adalah menemukan orang yang tepat. Orang yang tepat bukan berarti “muluk-muluk”. Kadang banyak orang yang berpendapat bahwa orang yang belum memiliki pasangan selalu memiiki kriteria ynag tinggi. Heran banget sama orang yang selalu beranggapan seperti itu. Tapi sudahlah, karakter manusia memang tidak sama. Tapi hidup akan terus berjalan. Jadi kalau banyak orang suka ngomong yang aneh-aneh tentangmu, biarin saja. Mereka bebas bicara apapun dan kamu juga bebas untuk tidak peduli.

Hidup itu Seperti Piramida Terbalik



Life is,,,,,,
Akan ada banyak kata untuk mengagambarkan tentang makna hidup. Setiap orang akan merasakan kehidupan yang berbeda-beda. Beberapa orang sangat mensyukurinya, dan sebagian orang juga ada yang mengeluhkan kehidupannya. 

Yang terlihat hidupnya enak saja masih menganggap kalau kehidupan orang lain lebih enak. Intinya hidup itu hanya sawang sinawang. Yang orang lain lihat enak belum tentu kita merasakan dengan enak juga. Pokoknya, syukuri aja deh. 

Enak nggak enak, suka nggak suka, ya syukuri saja. Karena itu semua sudah takdir dan dibalik takdir yang kita alami, pastinya Tuhan telah menyiapkan sesuatu yang sangat indah.
Well…terkadang hidup itu seperti piramida terbalik. Bukan karena semakin kita diatas maka semakin sendiri, tapi semakin kita bertambah umur dan dewasa, terkadang kita merasa kehilangan banyak orang. 

Akhirnya kita hanya akan bersama orang-orang yang paling setia, yaitu keluarha dan seorang pendamping. Bahkan yang kamu anggap teman baik sekalipun, mereka juga tidak akan masuk dalam daftar piramida tersebut. Kecuali sahabat. 

Hanya saja sangat susah untuk mencari sahabat yang “beneran” sahabat. Yang paling masuk dalam daftar piramida terbalik hanyalah dua kalangan tersebut, keluarga inti dan suami atau si pendamping hidup.
Secara pribadi, aku tau makna piramida terbalik awalnya hanya iseng saja. Setelah aku pikir, ada benarnya juga. Semakin dewasa. Kita akan merasa sendiri dan akhirnya hanya ditemani oleh sang pendamping. 

Sebagai bonusnya, kamu juga akan tau siapa teman yang paling setia yang selalu mengingatmu. Karna yang kamu anggap teman terbaik sekarang ini belum tentu akan bertahan lama. 

Ini hanya sebagai renungan saja. Karena yang akan jelas-jelas selalu ada hanyalah sang pendamping dan keluarga. Tulisan ini bukannya mengajarkan untuk tidak menghargai seorang teman, namun hanya untuk sebagai renungan. Karna pada akhirnya, kita hanyalah “Piramida Terbalik”.
Setiap orang yang kita temui dan bersama kita setiap hari, pada akhirnya tidak akan bersama selamanya. Sedekat apapun kita dengan orang yang kita temui setiap hari, suatu saat akan saling melupakan satu sama lain, kecuali bagi mereka yang sangat menghargai apa arti pertemanan, mereka akan menjadi kenangan yang selalu diingat.

Bahkan masih saling menyapa hingga kapanpun. Jangan terlalu kecewa terhadap hal yang bernama perpisahan, karna setiap kali kita bertemu dengan seseorang, maka akan ada saatnya kita dijauhkan karena suatu hal.
Hargai semua yang ada bersama kita sekarang. Jangan berfikir bahwa mereka akan selalu ada selamanya, tapi hargai dan berbuat baiklah. Kita tak akan pernah tau, apakah mereka akan melupakan kita atau mengingat kita. Karena ada pertemuan pasti ada perpisahan. 

Nantinya kita akan bertemu dengan orang-orang baru lagi yang kemudian akan berpisah lagi. Begitulah hidup, tak ada yang abadi. Dan yang terlalu penting, jangan terlalu berharap lebih. Biasa saja saat ketemu orang baru. Karena hidup akan berjalan seperti itu.
#MissAnt

Popular Posts