Minggu, 26 November 2017

When You Feel Down



Is everything okay?

No.

Life is unpredictable.

Yeah....


Pernah nggak kamu merasa down banget? Pernah.

Pernah nggak kamu putus asa? Pernah.

Ah...payah. Masa gitu aja down sih?

Bagaimana caranya bangkit setelah jatuh berulang-ulang?
Nah..

Memangnya sejauh mana kamu berjuang sehingga begitu cepat merasa jatuh?



“Hidup memang terasa kejam bagi siapa saja yang cengeng”  (Alitt Susanto)



Sebenarnya nggak ada orang yang benar-benar jatuh, kecuali orang tersebut memang sengaja enggan untuk bangkit. Kadang heran, orang begitu mudah berasa jatuh. Saya pun juga begitu, kesannya lebay banget. Masa Cuma”terpeleset” saja bilangnya “jatuh”. Sudahlah, jangan berlebihan dalam mendeskripsikan sesuatu. Bilang aja kamu sedang kesulitan mencari jalan keluar. Yap, dengan begitu akan lebih pantas didengar.


Tak dipungkiri, down memang wajar. Tapi bukan berarti kamu bener-bener ingin berhenti. Padahal disisi lain, hidup harus terus  berjalan. Bagaimana kamu bisa membeli kuota internet kalau kamu nggak berusaha. Padalah, kuota sekarang ini lebih penting. Karna kamu bisa tau segalanya hanya dengan duduk manis. Iya nggak?


Nggak Cuma mendadak bete aja, mendadak down juga kerap kali terjadi. Asal jangan dilebay-lebay in aja rasa down  nya. Mungkin rasanya seperti sedang menjalin asmara dengan seseorang yang sudah cocok, dan tiba-tiba kandas begitu saja. Sakit nggak? Iya banget.  kebanyang nggak sih, kalau tinggal selangkah lagi, eee nggak taunya gagal. Siapa yang nggak down?


Tapi ini nggak sedang ngomongin kandasnya cinta sih, Cuma perumpamaan saja. Yang jelas, rasa down kali ini bisa digambarkan seperti itu. Saya nggak munafik lah, kali ini saya merasa down. Rasanya tinggal selangkah tapi gagal dan harus mundur dengan sukarela. Yah...mungkin ini yang namanya ujian hati agar lebih tangguh.


Tanpa sadar kita akan terbiasa dengan keadaan. Yang sering dikecewakan akan lebih kuat. Hingga pada akhirnya kamu hanya bisa bergumam “Ah, kecewa mah udah biasa. Bahkan yang lebih kecewa dari ini juga lebih banyak and Im okay with this”. Sayangnya beberapa orang memilih keecewa berkepanjangan.


Kecewa berkepanjangan hanya akan membuatmu bodoh. Ya, kalau sudah tau menyakitkan, untuk apa harus mengharap lagi. Saya juga pernah seperti ini, kecewa dan akhirnya marah pada diri sendiri. Dan yang lebih parah lagi, enggan untuk memulai. Parah banget kan? Kalau sudah begini, siapa yang rugi? Kita sendiri kan? Karna kitalah yang paling berhak mengatur diri sendiri, bukan orang lain. Jangan mau diatur orang lain, this is your life. #Prinsip


Pernah ngrasain nggak? Down banget dan no one can support you? So how do you feel and what are you doing? Apalagi seperti yang sudah saya katakan diatas, tinggal selangkah dan akhirnya gagal. Tau nggak rasanya kayak gimana? Ibarat kamu sudah cocok dengan seseorang, tapi pada akhirnya kamu gagal naik pelaminan dengannya. Yeah....that’s what I feel right now.


#MissAnt



0 komentar:

Popular Posts