Kamis, 16 November 2017

Yang berlebihan biasanya tidak tahan lama

Sudahlah jangan terlalu caper hanya demi mendapatkan perhatian dari orang lain. Jangan terlalu sok peduli dengan cara yang norak kalau sebenarnya cuma penjilat. Kalau memang tulus, biasanya tidak menunjukkan sesuatu yang berlebihan. Jangan sampai kebalik. Yang tulus tak selalu berlebihan. Karna saat kamu mendengar pujian, maka kamu sudah teracuni omongan penjilat. Karna pernah ada yang bilang begini, "Pujian adalah Racun"

Sayangnya masih banyak orang yang terlena dengan pujian. Ada seorang teman yang gampang banget luluh sama pujian. Kemudian, ia memakai cara tersebut untuk memuji orang lain yang ingin dia dekati. Hanya karna apa? Ya itu tadi, ingin lebih dekat. Sayang dia salah sasaran. Saya paling Anti sama pujian, karna saya sudah belajar banyak hal. Yang awalnya meninggi-ninggikan hanya akan menjatuhkan.

Perlu diketahui bahwa orang baik belum tentu ikhlas. Bagaimana bisa? Ya,Mereka baik, tapi mereka tidak legowo berteman dengan kita. Karna selalu ada sebab akibat. Namun, seiring berjalannya waktu, segalanya akan terungkap dan kamu hanya bisa ...... *sigh

See?

Cepat atau lambat, yang berlebihan akan ketauan. Bukan. Bukan orang lain yang mengungkapkannya. Ini cuma soal waktu. Yang tak pantas untuk kita akan dijauhkan. Dan yang baik akan selalu "stay". Kedatangan mereka juga akan memberimu banyak pelajaran berharga. Dan mereka yangbersikap seperti itu hanya akan bersikap seperti itu pada orang lain yang akan jadi targetnya.

Nggak ada orang yang merasa nyaman jika diperlakukan berlebihan. Kecuali orang yang gila pujian. Orang kayak gini maunya di agung-agungkan meski hal sekecil apapun. Dan yang lebih parah lagi, mereka ini gengsian. Pokoknya lebih susah dalam hal jujur dengan diri sendiri.

Kenapa harus gengsi dengan diri sendiri? Meski didepan orang lain bisa berkata "merendah", tapi kenyataannya justru gengsinya gede. Nah,,,kalau udah kayak gini, jadi terbukti kan? Jadi nggak perlu berkata serendah mungkin hanya untuk menarik simpati orang, kalau kenyataannya gengsinya gede. What do you get about this? Nothing kan?

Kalau mau hidup hepi, ya sewajarnya aja. Kalau mau bikin orang simpati, lakukan dengan cara yang benar, Jangan dengan cara yang lebay ah. Apalagi nggak iklas. Keliatan kok. Nanti juga baliknya di kamu. You know, Karma does exist. Percaya yang percaya sih. Yang jelas, apa yang kita perbuat ke orang lain akan berbalik pada kita. So, be good and do good, but don't too much "act".



#MissAnt

Minggu, 12 November 2017

Everything is Easy, Humans Make it Difficult



Katakan semuanya mudah...
Maka akan dipermudah.
Katakan semuanya lancar...
Maka akan lancar.

Sesimple itukah? Iya. Pada dasarnya, segala sesuatu itu mudah. Hanya saja manusia yang mempersulit. Kalau kamu bilang ini rumit, hasilnya juga akan rumit. Tapi kenapa beberapa orang lebih suka menceritakan hal-hal yang rumit. Bukannya semakin dipikir maka akan semakin menguasai pikiran? Kalau dipikir-pikir, kekhawatiran dalam diri seseorang memang selalu ada. Namun semua itu tergantung bagaimana cara kita menyikapinya.


Tuhan menciptakan manusia dengan karakter yang berbeda-beda. Ada yang wajar-wajar aja dan ada yang rempong. Nah, yang rempong ini yang kadang bikin gedeg banget. Kenapa harus memperumit hal-hal yang nggak perlu dirumitkan? Ada lho orang yang mau posting di Instagram aja pakai bolak-balik mikir kayak mau tanda tangan minta surat pengantar ke Pak RT. Padahal kan tinggal posting, selesai. Udah kan? Apa yang dirumitkan coba? Ah...namanya juga rempong. Semuanya kudu PERFECT abezzz.


Dulu Saya pernah punya teman, dia orangnya mudah banget down. Hatinya kecil. Tapi bukan beneran hatinya bentuknya kecil lho. Kecil hati disini maksudnya gampang kepikiran gitu. Apa-apa dikit kepikiran, dikit-dikit tersingung. Yaelah, mainnya kurang jauh tuh. Sebenarnya simple aja sih, kalau Cuma becanda ngapain juga tersinggung trus kepikiran dan baper. Lagian becandanya juga wajar, nggak bawa-bawa fisik atau ada unsur merendahkan tapi ya gitu deh. Karakter manusia emang beda-beda.


Segalanya sebenarnya mudah, hanya saja manusia yang (sengaja) merumitkannya. Contohnya seperti ini, bisa beli ini itu yang terbilang tidak murah, sebut saja motor. Yap, punya banyak motor keluaran terbaru (maksudnya masa habis plat nomer motor masih 2022). Kalau habisnya tahun itu, berarti belinya baru kemarin. Harusnya bersyukur bisa beli cash lagi, (((((CASH))))) lho. Kenapa harus diperjelas? Karna belinya nggak usah kredit. Kalau Cash kan at least, ya mampu lah. Sayangnya dia ngeluh nggak punya duit buat ini lah itu lah. Bla...bla...bla....

*Sigh

Ada-ada aja sih. Mampu tapi kebanyakan ngeluh. What the......Kalau udah mampu ngapain ngeluh? Are you okay?!

Kadang orang mengajarkan anak dengan pola asuh yang salah. Loh...kok saya jadi sotoy soal ngurus anak? Emang udah pengalaman? Boro-boro deh. Nikah aja belom. Saya bisa bilang begini karna pernah mendengar obrolan Ibu-ibu zaman now yang juga pernah saya tulis disini. Mungkin begitulah hasil dari didikan sejak kecil. Mampu beli ini itu tapi nggak lupa juga untuk ngarep pemberian orang. Kurang bersyukur itu namanya, toh masih banyak orang yang kurang mampu yang lebih membutuhkan.


Nah, situ mampu kenapa masih ngarep belas kasihan orang lain. Kalau nggak cukup buat menuhin kebutuhan sehari-hari kenapa nggak jual motor aja buat makan? Simple kan? Bagian mana yang rumit? Humans. Yap. That humans that makes everything difficult. Kadang orang lebih menomorsatukan gengsi. Lebih baik kelaparan, yang penting motor baru zaman now.


Kadang masalah ada karna kita menyebutnya masalah. Kalau tidak menyebut masalah ya bukan masalah. Just enjoy your life and makes everything easy. Jangan dibuat rumit lah ya. You just need to enjoy it.

#MissAnt


Jumat, 10 November 2017

6 Tipe Penumpang Kereta Api



...Karna setiap perjalanan selalu punya cerita tersendiri...

Itulah yang Saya rasakan setiap “mbolang”. Bukan mbolang ding, tapi lebih ke “main keretaan”. Ternyata nggak Cuma ada istilah “motoran” lho, “keretaan” juga ada kok. Waktu itu Saya lagi perjalanan ke Surabaya. Nggak tau kenapa, Saya lebih nyaman naik kereta. Padahal kalau mau naik bis kan mau berangkat kapan aja bisa. Jam berapa aja bisa dan selalu ada. Beda sama kereta yang musti pesen dulu. Tapi nggak papa sih, namanya juga udah nyaman.


Sepanjang kereta, Saya nulis-nulis di buku kecil. Sebenarnya nggak nulis, Cuma corat-coret karna henpon sedang di cas. Kalau bepergian jauh dan sendiri emang harus sedia charger, buku coretan, dan buku bacaan. Yah, lumayan buat temen kalau batre henpon pas habis. Karna kita nggak bakal tau, partner duduk kita orangnya gimana. Kalau enak diajak ngobrol mah enak, apalagi kalau sama-sama jomblo, ya kali aja jodoh. #Loh....


Kalau diperhatikan, setiap penumpang memang punya aktifitas yang berbeda-beda. Pas naik kereta waktu itu, saya sempat clingak-clinguk, pura-pura ke toilet biar bisa liat aktifitas orang-orang. Oiya, kalian familiar nggak dengan kata clingak-clinguk? Er....anu apa ya. Clingak clinguk itu semacam mengintai kali ya. Pokoknya memata-matai tanpa ketahuan. Gitu lah pokoknya. Hingga pada akhirnya, saya temukan beberapa tipe penumpang kereta. Penasaran kayak apa aja ? Yuk simak bareng-bareng.

Tipe-tipe penumpang kereta


1.Si tukang tidur.

Ada ya, orang yang begitu masuk kereta, nyari tempat duduk, kemudian tidur sepanjang perjalanan. Nggak ngerti apa alasannya. Apa mungkin mereka mabok darat? Paling kalau kebangun bentar Cuma ngecek hape sama minum. Hah...kenapa saya seperhatian ini? Iyaaaaaa. Soalnya depan saya tipe seperti itu. Saya pun curi-curi pandang pas dia tidur. Kebetulan mas nya lagi sendiri. Mungkin dia jomblo juga. #HahDasar


2.Si tukang berisik.

Ternyata ada yang lebih berisik dari Buk ibuk yang lagi ngobrol sama bangku sebelah, yaitu sekumpulan anak-anak yang mau backpacker. Yap, mereka berisik banget. Waktu itu ada sekumpulan cowo-cowo yang kayaknya mau liburan ke Bali. Soalnya mereka ngomongin pantai sanur dan wisata Bali lainnya. Dan berisiknya udah ngalah-ngalahin Buk Ibuk yang dapet bawang murah pas belanja di tukang sayur.


3.Si tukang nyemil.

Sekarang ini tak hanya anak-anak kecil yang suka cemal-cemil di kereta. Bahkan orang dewasa juga tak malu cemal-cemil di kereta. Kemaren liat mbak-mbak sambil dengerin musik di smarphone nya pakai headset, dia nyemil sambil manggut-manggut. Enjoy banget lah. Bentar-bentar nyemil, bentar-bentar minum. Lucuk ya? saya liatnya jadi kenyang.


4.Si tukang mainan henpon.

Henpon sudah menjadi barang bawaan yang wajib wajib dan wajib dibawa saat bepergian sendiri. Yap, seperti seorang pria berambut gondrong berjaket coklat muda yang saya lihat di kereta waktu itu. Sejak duduk di kereta yang dipandangi hanya henpon. Mungkin lagi nonton drama korea kali ya. Gilak. Batrenya awet banget yak. Saya juga mau dikasi tips biar batre awet donk. #Eh


5.Si tukang kepo.

Kepo yang saya maksud bukan nanya-nanya ke tempat duduk sebelah, tapi lebih ke ngeliatin orang lain dalam waktu yang cukup lama. Ini namanya kepo atau apa sih. Entah karna kagum atau gimana. Wakti itu ada bapak-bapak yang duduk di bangku seberang. Dan lagi ngeliati mbak-mbak yang emang cantik banget. Ngeliatinnya lama banget. Pas saya liat, mbaknya juga nggak nyaman dilitain. Yealah pak...pak.


6.Si tukang penikmat pemandangan.

Nah....kalau yang ini selow banget ya. Duduk manis di kereta, kemudian menikmati pemandangan dari jendela. Apalagi sambil dengerin musik pake earphone. Mau sekalian ngopi-ngopi juga boleh, toh sekarang banyak kopi instan siap sruput yang dijual didalam kereta.
Nah, kira-kira seperti apa lagi tipe-tipe penumpang kereta lainnya? Tambahin sendiri yak.



~Miss Ant~


Popular Posts