Sabtu, 05 Mei 2018

Perbedaan Antara SEO Onpage dan SEO Offpage




“Wah...jangankan SEO Onpage atau Offpage, lha wong SEO itu apa aku nggak tau kok”


Pernah nggak dalam hati ngedumel kayak gitu? Kalau aku sih pernah. Nggak tau apa itu SEO. Padahal suka nulis blog udah dari dulu. Tapi kok nggak tau SEO. Yap, it’s a BIG problem. Trus sekarang udah tau apa itu SEO belum?

Daaaan, jawabannya adalah Sudah. Yeayyyyyy....*TepukTanganSendiri. Dari mana belajar SEO? Belajar sendiri donk. Lah kok bisa? Iya bisaaa. Helllooowww, jangan males deh ah. Sekarang ini zamannya udah semakin mudah. Kalau kamu nggak tau apa-apa bukan berarti kamu Stupid, hanya saja kamu malas. 

Kenapa begitu? Ya karena sekarang ada google yang bisa ngasih tau apa yang nggak kamu tau. Kecuali itu jodoh......#Uhuk

Oke sekarang gini ya, kita seharusnya bersyukur bisa memanfaatkan internet untuk belajar hal-hal baru. Ya mungkin tidak semua orang suka “diem aja” di depan leptop. Kalau aku pribadi sih suka banget. Karna hanya modal leptop dan internet kenceng, aku bisa belajar apa yang pingin aku tau, seperti halnya SEO yang awalnya aku nggak tau sama sekali.

Sebelum aku jelasin SEO Onpage dan SEO Offpage, aku mau ngasih tau dulu apa itu SEO. Bagi yang udah tau mungkin males banget baca ini. Tapi nggak papa deh, selama itu penting, aku bakalan share apa aja di sini. Hahahahahaa.......*KetawaLicik

Apa itu SEO?

SEO adalah kependekan dari Search Engine Optimization. Atau dalam dunia per-blog-adalah trik menulis artikel untuk memudahkah google mencari keyword dari tema yang kita tulis. Tujuan SEO adalah untuk menempatkan situs web pada posisi paling atas pada halaman pencarian.

Mengapa SEO itu penting?

Karena saat web kita berada pada halaman paling atas, maka kemungkinan besar akan mendapatkan banyak kunjungan dari orang yang sedang mencari informasi penting. Keren kan?

Sebenarnya ada dua tipe penulis blog, yang pertama adalah mereka yang asal nulis apa yang mereka mau, dan yang kedua adalah mereka yang suka nulis dengan memperhatikan kaidah SEO. Nah, kalau kamu masuk tim mana? Mau yang pertama atau yang kedua sama aja, yang penting kita enjoy selama nulis. Ya nggak cuy....

Kalau aku pribadi suka dua-duanya, kadang suka nulis nggak jelas dalam artian nggak mengandalkan SEO. Tapi lama-lama aku mau ganti pilihan kedua nih. Karna apa ? Ya karena aku kadang sering dapet  freelance nulis yang mengharuskanku buat mendalami SEO. Apalagi kerjaanku 2 tahun terakhir ini juga berkaitan banget sama SEO, jadi sekalian belajar sambil bekerja kan?

Caranya gimana? Ya itu tadi, cari referensi sebanyak-banyaknya tentang SEO. Kamu bisa gugling dari banyak sumber atau kalau kurang jelas bisa liat tutorialnya di Youtube. Gampang kan? Udah dipermudah. Kini saatnya kamu cari tau gimana caranya. Pasti bisa kok. Kuncinya hanya satu. JANGAN MALAS. Okayyyy.

Belajar SEO ada dua, yaitu SEO Offpage dan SEO Onpage.

1.SEO Offpage.

SEO Offpage  adalah proses pengoptimalan yang dilakukan di luar web atau lebih fokus pada eksternal. Dalam hal ini kamu harus mempromosikan web kamu dengan cara share di media sosial yang kamu punya seperti facebook, twitter, instagram, dan sosial media lain yang kamu miliki.

Selain share di sosial media, SEO Offpage juga dapat dilakukan dengan Blogwalking atau meninggalkan alamat link web di kolom komentar. Misalnya, kamu sedang membaca blog artikel menarik yang kemudian banyak komentar yang membangun. Nah, dari situ kamu bisa ikut nebeng ninggalin link web kamu. You know what I mean kan?

Tapi pengoptimalan SEO Offpage kurang sempurna  dan kurang greget tanpa mengikuti langkah-langkah yang ada pada SEO Onpage.

2.SEO Onpage.

SEO Offpage adalah Proses pengoptimalan yang hanya fokus pada internal web. SEO On Page menjadi salah satu faktor terbesar untuk penentuan ranking situs web. Ada beberapa bagian penting yang mendukung SEO On page antara lain,

       Title Tags/Meta Tags
       Heading (H1), (H2), (H3),
       Struktur URL
       Alt Text Gambar
       Kecepatan Loading Page
       Konten Situs Web
       Internal Link

Faktor pendukung SEO Onpage tersebut akan aku jelasin pada artikel berikutnya yak. Jadi tunggu aja. Sekian penjelasan singkat tentang perbedaan antara SEO Offpage dan SEO Onpage yang mungkin bisa jadi gambaran kalian sebelum menulis artikel yang SEO Friendly.

~MissAnt~



Perbedaan Antara Empati dan Simpati




Kadang orang sering bingung membedakan antara eimpati dan simpati. Kedua hal tersebut memang mirip-mirip dikit, tetapi ternyata beda. Nah, supaya nggak bingung lagi, kali ini aku mau bahas tentang perbedaan empati dan simpati. 

Meski aku bukan ahli bahasa, tapi aku nulis ini berdasarkan sumber dari pediaa.com. Selain itu, aku juga baca dari tweetnya Pak @Ivanlanin.


Empati adalah kemampuan memahami kondisi dan perasaan orang lain. Initinya, Seseorang dapat atau bisa memahami perasaan orang lain.

Mengapa orang bisa berempati?  karena mungkin mereka memiliki pengalaman serupa pada masa lalu atau dalam waktu dekat kemarin.

Dari empati tersebut akan muncul pemahaman dan penerimaan.
Contoh : Saya merasakan apa yang kamu rasa.

Simpati

Simpati adalah perasaan kasihan dan duka terhadap kemalangan orang lain. Intinya, seseorang tidak dapat memahami kondisi orang lain.

Mengapa orang hanya bisa bersimpati? Karena mereka tidak memiliki pengalaman serupa di masa lalu.

Dari simpati hanya akan  muncul perasaan kasian, duka, dan peduli.
Contoh : Saya tau apa yang kamu rasa.

Dengan penjelasan tersebut aku harap teman-teman yang belum bisa banget membedakan antara empati dan simpati bisa lebih paham. Karna berbagi nggak akan pernah rugi. Cieeeh.....

~MissAnt~



Kamis, 03 Mei 2018

6 Tips Sukses Menjadi Online Freelance Writer



Meskipun online freelance writer masih dipandang sebelah mata, tapi profesi ini sebenarnya lumayan banget buat dapetin duit tambahan. Hayoloh....siapa sih yang nggak mau dapet duit tambahan? Saya mau saya mau. *AngkatJariPalingTinggi.

Buat yang mau dapet penghasilan tambahan, sepertinya freelance writer  bisa dicoba nih. Apalagi bagi yang punya passion nulis, pasti mau banget donk, udah seneng nulis, trus dapet duit dan tulisanmu bermanfaat bagi orang lain. Ada yang pingin nggak?

Klo begitu, aku mau bagi-bagi tips buat kamu yang mau dapet duit dari menulis. Caranya gampang banget kok. Yuk ah....

1.Cari website yang profesional.

Kalo hal ini tentu sudah banyak yang tau donk ya. Cari di google juga banyak kok. Salah satunya di projects.co.id , itu aman banget dan terpercaya.

2. Baca dengan seksama. 

Meski sepele, namun hal ini sangat penting untuk diperhatikan. Sebaiknya baca petunjuk seperti berapa jumlah kata yang diminta dan struktur lainnya. Jangan sampai kamu mengabaikan yang namanya intruksi. Kalo kamu langgar, wassalam deh.

3.Buat kerangka tulisan.

Nah, ini memang seringkali diabaikan. Artikel online biasanya "to the point". Untuk menghindari tulisan bertele-tele sebaiknya buat kerangka tulisan terlebih dahulu.

4.Buat pembukaan yang menarik.

Pembaca akan lebih tertarik dengan pembukaan artikel yang menarik. Meski baru pertama kali menulis artikel, nantinya kamu juga akan bisa membuat pembukaan yang menarik. Tetep belajar pokoknya.

5.Re-read.

Seorang penulis juga harus bisa menjadi pembaca. Dengan membaca kembali pasti akan lebih paham dengan apa yang ditulis. Untuk itu jangan abaikan hal ini ya.

6.Cek ulang.

Pastikan nggak ada typo di artikel yang kamu tulis. Meski sepele, ini bakal bikin orang lain enggan hire kamu lagi. Sebelum mengirim, pokoknya usahakan artikel kamu sempurna.

Itulah beberapa hal yang harus kamu perhatikan. Terlebih kalau kamu pingin jadi online freelance writer yang sukses dan bisa buat nambah penghasilan.



~MissAnt~

Sabtu, 28 April 2018

4 Tips Ampuh Mengatasi Bete Di Tanggal Tua


Bete banget di tanggal tua? Mau traveling tapi isi dompet lagi nggak bersahabat? Sebagai anak yang suka “dolan”, tentu aku tau banget apa yang kamu rasakan saat kepingin banget piknik tapi bawaannya nangis darah pas liat dompet. Kayaknya nggak selebay itu deh, mpe nangis darah gitu. #LebayDikit

Oke balik lagi ke topik. Bete di tanggal tua memang menyiksa, apalagi kalau kamu termasuk orang yang nggak bisa “diem”. Mau jalan aja mikir, “Tar bensinnya gimana, kira-kira nanti pas di jalan bisa nemu makanan murah dan mengenyangkan nggak ya, tar bisa gini nggak, tar bisa gitu nggak”, ya begitulah, namanya juga lagi mepet.

Tapi tenang aja, aku bakalan kasih tips buat kamu yang lagi ngerasa bete banget dan pingin jalan-jalan namun apa daya dompet lagi kurus kering dan yang ada hanyalah recehan dan ATM (kosong). Udah penasaran kan kaliaaaaaaaan. Ngaku aja deh, oke langsung ajaaaaaa...

1.Liat Foto-Foto Menyenangkan Saat Liburan.

Zaman sekarang nggak ada yang nggak narsis pas liburan. Ngaku aja deh. Kalau lagi pergi ke suatu tempat gitu pasti kalian suka selfie atau sekedar dokumentasi tempat yang kamu kunjungin kan? Nah, itu bisa dijadikan “obat rindu”. Nggak pecaya? Coba deh, karna secara otomatis akan membuat otak kita berangan-angan kalau sekarang ini kita sedang liburan di suatu tempat.

2.Nonton Film.

Udah bete, bokek, eee malah disuruh nonton film. Tenaaaaang sodara-sodara. Maksud aku tuh, nonton film yang ada di leptop. Masa ngga punya? Nggak mungkin kan? Kalau aku sih, pas ada waktu luang dan punya banyak kuota, biasanya aku pake buat download film yang aku suka. Kalau nggak ada kuota, kamu bisa manfaatin warnet. Kalau nggak ya ngopi film dari temen gaes. Gampang kan?

3.Main-main ke IG Para Traveler.

Mungkin bagi beberapa orang, tips ini justru semakin nyesek karna isinya Cuma orang-orang liburan doang. Hmm.....iya sih. Tapi kalau aku enggak. Aku biasanya malah kepoin akun traveler di IG. Nggak Cuma kepo ding, aku juga follow akun IG yang menyajikan tempat-tempat wisata. Alasannya adalah agar aku makin rajin cari duit buat piknik ke tempat tersebut. Hahaha....mulia sekali yak.

4.Nulis Tentang Artikel Wisata.

Siapa bilang nulis artikel wisata kudu piknik dulu? Nggak harus banget kok, karna kamu bisa nulis tips-tips tentang wisata. Terlebih kalau kamu punya pengalaman sendiri, kan enak tuh. Tinggal ditulis aja. Misalnya saja tips traveling sendirian tanpamenginap, itu juga nantinya akan bermanfaat bagi orang lain.

Jadi nggak usah lebay kalau emang bete banget pas tanggal tua. Haha....yang lebay juga siapa cobak? Itulah beberapa hal yang bisa kamu lakukan untuk mengatasi bete di tanggal tua yang paling ampuh.

~MissAnt~


Rabu, 25 April 2018

8 Mitos Tentang Introvert yang Masih Dipercaya



Bicara soal mitos tentang introvert, beberapa orang tentu masih banyak yang percaya. Paling nggak mereka akan bergumam dalam hati, “Hm....secara dia introvert, ya pantas saja lah”. Aku pribadi juga heran dengan orang yang suka merendahkan kaum introvert. Dan parahnya lagi, yang merendahkan introvert juga belum tentu ekstrovert.

Ya memang sih, menilai lebih gampang ketimbang berkaca pada diri sendiri. Tapi bagi orang-orang yang suka baca, tentu paham donk, setiap orang memiliki karakter yang berbeda. Tiap-tiap orang punya kelebihan dan kekurangan masing-masing. Tak ada yang sempurna.

Aku nulis tentang ini sebenarnya bukan karena aku sendiri Introvert (meski beberapa orang meganggapku introvert), tapi karena banyak orang yang masih percaya mitos-mitos introvert hingga akhirnya aku nyari sumber dan ingin aku tuangkan dalam artikel ini.

Jadi, mereka selalu menganggap kaum introvert itu. . . .

1.Introvert tidak suka ngobrol.

Siapa bilang introvert nggak suka ngobrol. Tunggu dulu, buat dia tertarik dengan sesuatu yang bikin dia nyaman, dijamin bakalan nggak bisa diem. Yang jadi masalah, kadang orang introvert kurang tertarik dengan obrolan yang menurutnya nggak penting. Dan ini seringkali dinikai kalau introvert nggak suka ngobrol.

2.Introvert cenderung pemalu.

Faktanya, bukan pemalu, hanya saja orang-orang introvert tidak suka orang lain memperhatikannya. Maka dari itu, mereka cenderung berbicara pelan tanpa harus membuat orang lain memperhatikan gerak-geriknya. Tapi hal ini bukan berarti mereka pemalu, hanya tidak ingin menjadi pusat perhatian.

3.Introvert termasuk orang yang kasar.

Beberapa orang seringkali menganggap kalau seorang introvert cenderung kasar, nyatanya tidak demikian. Intovert hanya tidak suka perdebatan yang bertele-tele. Dia lebih suka dengan orang-orang yang apa adanya tanpa kebanyakan basa-basi. Tak heran jika banyak orang menganggap orang introvert itu kasar. Padahal mereka enak diajak ngobrol.

4.Introvert kurang suka berkumpul dengan orang sekitar.

Lebih tepatnya, antisosial. Bukan, introvert sama sekali bukan orang anti sosial. Mereka adalah tipe orang yang, jika sudah cocok dengan satu orang, maka mereka bakalan loyal. Namun jika sudah dikhianati, maka akan menjauh dan tidak mau kenal lagi. Mungkin ini yang membuat para introvert dikenal dengan “antisosial”.

5.Introvert tidak suka pergi ke tempat-tempat umum.

Yap, introvert memang tidak suka pergi ke tempat-tempat umum untuk waktu yang lama. Mereka hanya sekedar mencari inspirasi selama beberapa jam saja. Tapi ini bukan karena mereka tidak suka berada di tempat umum, hanya saja tidak ingin terlalu lama. Paham kan maksudnya.

6.Introvert lebih suka menyendiri.

Siapa bilang? Kenyataannya, mereka juga suka berkumpul kok. Kadang memang si introvert ini lebih suka “berdiskusi” dengan pemikirannya sendiri. Mungkin hal inilah yang membuatnya sering dicap penyendiri. Tapi nyatanya salah.

7.Kebanyakan Introvert Aneh.

Kenapa kebanyakan orang menganggap kalau introvert itu aneh. Padahal kenyataanya, mereka hanya tidak suka dengan keramaian. Beberapa orang juga menganggap introvert aneh karena sering mengambil keputusan yang sudah tidak “tren” lagi. Introvert juga sering dikait-kaitkan dengan penyendiri, nyatanya dia memang lebih nyaman saat sendiri. Namun bukan berarti penyendiri.

8.Intovert tidak tau bagaimana caranya bersenang-senang.

Introvert seringkali dibully lantaran dianggap tidak tau bagaimana caranya bersenang-senang. Siapa bilang begitu, hanya saja mereka tidak menunjukkan bagaimana caranya bersenang-senang. Mereka punya cara sendiri untuk bersenang-senang. Itulah beberapa mitos tentang introvert yang masih sering disinggung hingga sekarang.




~MissAnt~

Popular Posts