Jumat, 10 November 2017

6 Tipe Penumpang Kereta Api



...Karna setiap perjalanan selalu punya cerita tersendiri...

Itulah yang Saya rasakan setiap “mbolang”. Bukan mbolang ding, tapi lebih ke “main keretaan”. Ternyata nggak Cuma ada istilah “motoran” lho, “keretaan” juga ada kok. Waktu itu Saya lagi perjalanan ke Surabaya. Nggak tau kenapa, Saya lebih nyaman naik kereta. Padahal kalau mau naik bis kan mau berangkat kapan aja bisa. Jam berapa aja bisa dan selalu ada. Beda sama kereta yang musti pesen dulu. Tapi nggak papa sih, namanya juga udah nyaman.


Sepanjang kereta, Saya nulis-nulis di buku kecil. Sebenarnya nggak nulis, Cuma corat-coret karna henpon sedang di cas. Kalau bepergian jauh dan sendiri emang harus sedia charger, buku coretan, dan buku bacaan. Yah, lumayan buat temen kalau batre henpon pas habis. Karna kita nggak bakal tau, partner duduk kita orangnya gimana. Kalau enak diajak ngobrol mah enak, apalagi kalau sama-sama jomblo, ya kali aja jodoh. #Loh....


Kalau diperhatikan, setiap penumpang memang punya aktifitas yang berbeda-beda. Pas naik kereta waktu itu, saya sempat clingak-clinguk, pura-pura ke toilet biar bisa liat aktifitas orang-orang. Oiya, kalian familiar nggak dengan kata clingak-clinguk? Er....anu apa ya. Clingak clinguk itu semacam mengintai kali ya. Pokoknya memata-matai tanpa ketahuan. Gitu lah pokoknya. Hingga pada akhirnya, saya temukan beberapa tipe penumpang kereta. Penasaran kayak apa aja ? Yuk simak bareng-bareng.

Tipe-tipe penumpang kereta


1.Si tukang tidur.

Ada ya, orang yang begitu masuk kereta, nyari tempat duduk, kemudian tidur sepanjang perjalanan. Nggak ngerti apa alasannya. Apa mungkin mereka mabok darat? Paling kalau kebangun bentar Cuma ngecek hape sama minum. Hah...kenapa saya seperhatian ini? Iyaaaaaa. Soalnya depan saya tipe seperti itu. Saya pun curi-curi pandang pas dia tidur. Kebetulan mas nya lagi sendiri. Mungkin dia jomblo juga. #HahDasar


2.Si tukang berisik.

Ternyata ada yang lebih berisik dari Buk ibuk yang lagi ngobrol sama bangku sebelah, yaitu sekumpulan anak-anak yang mau backpacker. Yap, mereka berisik banget. Waktu itu ada sekumpulan cowo-cowo yang kayaknya mau liburan ke Bali. Soalnya mereka ngomongin pantai sanur dan wisata Bali lainnya. Dan berisiknya udah ngalah-ngalahin Buk Ibuk yang dapet bawang murah pas belanja di tukang sayur.


3.Si tukang nyemil.

Sekarang ini tak hanya anak-anak kecil yang suka cemal-cemil di kereta. Bahkan orang dewasa juga tak malu cemal-cemil di kereta. Kemaren liat mbak-mbak sambil dengerin musik di smarphone nya pakai headset, dia nyemil sambil manggut-manggut. Enjoy banget lah. Bentar-bentar nyemil, bentar-bentar minum. Lucuk ya? saya liatnya jadi kenyang.


4.Si tukang mainan henpon.

Henpon sudah menjadi barang bawaan yang wajib wajib dan wajib dibawa saat bepergian sendiri. Yap, seperti seorang pria berambut gondrong berjaket coklat muda yang saya lihat di kereta waktu itu. Sejak duduk di kereta yang dipandangi hanya henpon. Mungkin lagi nonton drama korea kali ya. Gilak. Batrenya awet banget yak. Saya juga mau dikasi tips biar batre awet donk. #Eh


5.Si tukang kepo.

Kepo yang saya maksud bukan nanya-nanya ke tempat duduk sebelah, tapi lebih ke ngeliatin orang lain dalam waktu yang cukup lama. Ini namanya kepo atau apa sih. Entah karna kagum atau gimana. Wakti itu ada bapak-bapak yang duduk di bangku seberang. Dan lagi ngeliati mbak-mbak yang emang cantik banget. Ngeliatinnya lama banget. Pas saya liat, mbaknya juga nggak nyaman dilitain. Yealah pak...pak.


6.Si tukang penikmat pemandangan.

Nah....kalau yang ini selow banget ya. Duduk manis di kereta, kemudian menikmati pemandangan dari jendela. Apalagi sambil dengerin musik pake earphone. Mau sekalian ngopi-ngopi juga boleh, toh sekarang banyak kopi instan siap sruput yang dijual didalam kereta.
Nah, kira-kira seperti apa lagi tipe-tipe penumpang kereta lainnya? Tambahin sendiri yak.



~Miss Ant~


Kamis, 09 November 2017

The Power of Positive Thinking


Tiap ada orang bilang, “Yaudah berfikir positif aja, semua akan baik-baik saja”, Saya Cuma bisa geleng-geleng. Emangnya itu beneran terjadi? Kenapa mereka semudah itu melakukannya? Tiap dijahatin sama orang selalu bilang, “udah biarkan saja, nanti dia juga kena karma karna perbuatannya”. Kadang Saya suka kesal sama orang yang suka bikin kecewa. Tapi disisi lain, Ibu selalu pesen, “Mau orang baik atau jahat sama kita, kita nggak perlu balas dendam. Tenang saja. Tuhan nggak tidur. Jangan mengotori hati dengan ikut membenci orang yang nggak suka sama Kamu”. Yeah....As simple as that.


*Speechless


Ya memang benar sih, buat apa kita buang-buang waktu buat ikutan benci. Toh nggak ada gunanya juga. Dalam hidup, tidak semua orang yang kita anggap baik, akan baik sama kita. Buktinya sudah banyak. Tapi, jalani saja. Namanya juga hidup. Dan dari situlah kamu dapet banyak sekali pelajaran. Saya akui, emang nggak gampang menerima kenyataan. Butuh waktu lama hingga kamu benar-benar dewasa. Proses pendewasaan memang sulit, tapi lama kelamaan juga terbiasa.


Entah, kadang saya heran dengan diri saya akhir-akhir ini. Ya memang rada aneh. Awalnya Cuma melamunkan satu kata, “udah ah...forget all the thing that hurt you and positive thinking, then see what happens”. Hingga akhirnya menerapkan hal ini. Efeknya beneran terasa. Ya memang sulit. Harus sabar. Cuma kadang nggak sabar kalau antri panjang. Gimana dong? Tapi serius, semenjak saya “legowo”, pikiran jadi tenang. Berasa lahir kembali. Ciyeehhh....agak lebay but TRUE.  You just need to try and see what happens.


Saya akhirnya sadar kalau kemarin-kamarin masih “bocah”. Saya masih anak labil yang sering memikirkan hal-hal yang sebenarnya nggak penting buat dipikirkan. Saya selalu mengkhawatirkan apa yang terjadi. Dan penyebab dari semua itu adalah kurangnya “legowo”. Btw, semua pastinya familiar dengan kata “legowo” kan? Legowo itu ikhlas (C.M.I.I.W). Kamu nggak perlu terlalu memikirkan hal-hal yang membuatmu khawatir. Karna apa yang paling Kamu khawatirkan hanya akan semakin menguasai pikiranmu. Bener kan?


Jalani saja, hidup memang membawa kita pada pelajaran-pelajaran berharga. Tak perlu menggerutu, “kenapa begini kenapa begitu”. Karna setiap orang punya jalan masing-masing. Hanya saja, Tuhan menunjukkannya dengan cara yang berbeda.


Wua.....tumben saya bisa nulis sebijak ini. Ya..anggep aja bijak lah ya. Tapi emang bener kok. Efeknya beda. Coba deh, sesekali kamu “legowo” dengan apa yang sudah bikin kamu kecewa. Meski sulit, nantinya akan terbiasa kok. Percaya deh sama saya. Jangan ding, jangan percaya saya. Percaya itu sama Tuhan. #Aseeek


Saya selalu inget sepenggal kata dari buku yang pernah saya baca, Relationshit  by Alitt Susanto. Bukunya bagus. Penuh pengalaman hidup yang akhirnya membawa kedewasaan pada diri sendiri. Kira-kira begini bunyi salah satunya, “Hidup terasa kejam bagi orang-orang yang cengeng”. Emang iya, bukan hidup yang kejam tapi kamu aja yang cengeng dan mentalnya lemah. PAYAH. Jadi, jangan jadi orang cengeng ya? Karna setiap orang punya kelebihan dan kekuatan.Hanya saja belum sadar dimana letak “power” itu.


#MissAnt




Hikmah dibalik Penyesalan

Saat ide mendadak hilang, terlintas satu hal yang saat ini bikin nyesel. Yap. Bohong banget klo Saya ngga nyesel. Rasa-rasanya pingin mengulang ke November 2012 yang membawa Saya ke Ibu kota. Mungkin Saya saat itu masih labil dan belum terbiasa dengan Ibu kota yang kurang ramah.


Kurang ramah? Yap. Anggap aja nggak seperti Kota sebelumnya. Tapi yang Saya heran, kenapa Saya waktu itu "strong" banget. Iya, heran banget. Kangen rasanya bisa strong kayak dulu. Sekarang juga masih strong sih. Tapi kadang lemah. No. Lemah ngga ada dalam kamus hidup Saya. Mungkin semacam rasa malas dan ogah-ogahan yang parah banget. Tapi ini wajar.


Pernah nggak merasa "nggak diterima" disuatu kota? Atau mungkin cuma perasaanmu saja? Yap. Bukan salah kota yang nggak mau menerimamu. Mungkin karna Kamu punya pengalaman buruk di kota itu. Meski banyak orang yang rindu, tapi bagimu kota itu biasa saja.


Katanya,Klo kita kembali lagi ke kota yang dulunya pernah stay, maka rasanya sudah tak senyaman saat kembali lagi. Yeah....I felt. Dulu nyaman banget di kota itu. Ketemu banyak teman dari berbagai daerah. Asyik banget. Tapi sekarang udah biasa aja. Cuma heran aja, apa yang masih bikin orang "cinta mati" sama kota itu.


Walau demikian, setidaknya saya bisa kenal mereka. Beberapa masih dekat, dan sebagian lagi sudah jadi mantan teman. Kok bisa? Bisalah, pertemanan itu ada masanya. Hanya yang tulus yang tahan lama. Beberapa hanya sekedar kenal doang. Kok gitu? Yap, seiring berjalannya waktu, kamu bakal tau mana teman mana lawan.


Meski begitu, jangan kapok buat menjalin pertemanan dengan siapapun. Karna dari situ kamu bisa belajar banyak hal. Sebenarnya, hidup ini hanya tentang datang dan pergi. Yang pergi akan tergantikan yang baru. Tapi yang TERBAIK akan selalu ada. Pasti akan ada teman yang selalu ada untukmu. Meski sedikit bahkan itu hanya satu aja, but it's okay lah.


Yang kita harap belum tentu terwujud. Yang kita inginkan belum tentu jadi milik kita. Tapi segalanya akan terganti dengan yang baru. Percayalah. Kamu ngga perlu menyesal dengan apa yang bukan rejekimu.


Tak perlu menyesal dengan apa yang sudah bukan rejeki. Tanpa sadar, kita sudah dituntun ke jalan dimana seharusnya kita berada. Saat tau bakal seperti ini, justru tak ada lagi yang perlu disesalkan.


Hidup tidak harus dengan atau berada disitu-situ saja. Sebagian dari orang yang kamu temui tidak selamanya ingat padamu. Karna mereka hanya numpang lewat. Dan itu nggak papa. Karna berikutnya akan seperti itu lagi dan lagi.


Dari sini Saya sadar, tidak seharusnya Saya membenci mereka hanya karna kebusukan yang mereka lakukan. Sudahlah. Kalau tidak seperti itu, Kamu ngga bakal tau apa yang jadi tujuanmu. Akan selalu ada hikmah. Percaya deh. Then....I forgive and Forget. Thank you so much.


#MissAnt

Lahirnya Orang MasaBodo


"Kok kamu gitu sama temen, teganya"

"Kok kamu nggak care gitu"
"Kok kamu sombong ngga mau ngumpul"


Yah...kata-kata kayak gitu sering banget didenger sama orang-orang cuek. Sebenarnya orang cuek itu nggak ada, karna sikap seseoranglah yang membuatnya cuek. Sama halnya dengan orang jahat, karna sikap seseoranglah yang membuatnya jadi jahat. Semua terjadi karna sebab akibat.


Karakter orang memang berbeda-beda. Tapi ini wajar. Namanya juga anak orang banyak. Pada dasarnya semua orang itu baik. Iya, manusia itu nggak ada yang jahat. Hanya saja  ada yang memaksa mereka jadi jahat, termasuk jadi orang yang masa bodoh.


Sebenarnya, nggak ada manusia yang ngga care dengan sesama. Tapi karna sikap seseorang yang keterlaluan, lalu lahirlah manusia-manusia masa bodoh. Ya....mereka lahir dari sikap orang-orang terhadap dirinya.


Ternyata saat kita baik sama seseorang, belum tentu orang tersebut punya pikiran yang sama. Oke. Ini bukan soal pamrih. Berbuat baik pada siapa saja itu wajib. Dan yang sangat disayangkan, ketika kebaikan kita selalu diremehkan. Dengan begitu apa masih pantas berbuat baik?


NO. Kamu berhak bersikap masa bodoh pada mereka yang suka meremehkanmu.


Bukankah balas dendam itu nggak baik, lantas kenapa kita harus bersikap masa bodoh pada mereka? Bukankah ini namanya balas dendam?


Bukan. Karna bersikap masa bodoh bukanlah balas dendam. Hanya saja sebagai obat kecewa. Hati orang juga ada lelahnya juga. Jangan terlalu SOK KUAT. Kasian juga hatinya, klo terus-terusan kuat. Nanti nantinya kamu bakal nggak sekuat sekarang. Sesekali meluapkan kecewa boleh saja kok.


Kadang pengalaman mengecewakan bisa bikin orang lebih kuat. Yap. Tanpa itu semua, Kamu hanya akan jadi orang LEMBEK. Berterima kasihlah pada mereka yang pernah membuatmu kecewa. Karna Kamu bisa seperti ini. Semasa bodoh ini.


But,wait. Masa bodoh bukan berarti Kamu ngga punya empati. Karna  ketidakpeduliannya hanya untuk orang-orang yang telah membuatnya kecewa. Jangan terus- terusan bikin orang kecewa. Semakin ia kecewa, maka ia akan semakin kuat.



#MissAnt

Sabtu, 21 Oktober 2017

Sebelum Kau Putuskan Untuk Menikah



Gimana perasaanmu kalau ada yang terus-terusan nanya “KAPAN NIKAH”? Apa kamu lebih santai, apa kamu biasa aja, apa kamu marah, apa kamu salto dan nendang orang yang nanya? Pilih jawaban sesukamu. Bebas kok, toh baru dianya doang. Belum menjalaninya kan? Belum sih. Sama. Saya juga belum.  Bahkan saya kadang pingin  balik nanya, “  KAMU KAPAN NIKAH LAGI? NGGAK PINGIN SELINGKUH GITU”.


Beberapa waktu lalu, Saya sempet baca artikel soal pernikahan. Soalnya penasaran juga sih. Banyak orang yang bilang nikah itu nggak asal bilang, “Saya terima nikahnya”. Nggak asal suka sama suka. Nggak asal saling cocok. Duh...terus gimana dong? Nah...itu dia. Saya juga bingung mau tanya ke siapa. Akhirnya Cuma baca-baca aja.


Waktu itu nemu dari twitter @TimeMagazine, judulnya apa lupa, pokoknya seputar pernikahan yang tak hanya asal cocok aja. Perlahan saya mulai klik artikelnya dan nyimak. Kemudian manggut-manggut. Cari sumber lain yang entah apa, lupa. Topiknya sama sih, seputar pernikahan dan kehidupan setelah menikah.



Baca lagi dan lagi, sampai akhirnya. Oh....jadi begitu to. Sambil manggut-manggut lagi. Tapi nggak tau deh, apa orang lain ekspresinya juga sama kayak saya. Atau saya yang terlalu serius memaknai (hallah memaknai) hal ini. Jadi, menurut saya pribadi, kehidupan setelah menikah itu lebih rumit daripada harus menjawab pertanyaan “KAPAN NIKAH”.


Kenapa Saya bilang lebih rumit? Kenapa bisa semudah itu mengatakan rumit? Padahal kan belum menjalani. Nah loh....jangan sok tau Ta. Tar di gebukin orang lho. Jangan memprovokatori orang-orang yang akan menilkah dalam waktu dekat. Jangan sampai abis baca tulisanmu, orang yang mau nikah jadi memundurkan tanggal karena belum siap.


Bukan....bukan kayak gitu maksud saya nulis kayak gini. Ini hanya jadi renungan aja supaya nanti kita lebih siap mental aja. Karna memutuskan menikah berarti kita tidak lagi bertanggung jawab pada diri sendiri maupun suami, tapi juga berfikir bagaimana nanti...nanti...dan nanti.


Menikah berarti, yang tadinya kita bangun pagi Cuma bikin kopi sendiri, nanti bakalan bikinin kopi untuk suami. Belum lagi kalau udah punya anak. Musti nyiapin sarapan buat anak-anak. Dan kamu nggak lagi mikirin diri sendiri, duit yang tadiya kamu pakai buat jajan kimbab, harus kamu belikan makanan-makanan sehat untuk anakmu.


Menikah juga harus siap materi. Yap...ini penting untuk direnungkan. Meski kamu maunya acara yang sederhana, tetep aja butuh duit juga kan? Kecuali kalau orang tua Kamu kaya raya, boleh tuh pake duit ortu buat resepsi gede-gedean. Emang ada anak model kayak gitu ya? Kalau ada sih nggak papa. Saya Cuma nanya doang kok.


Bahkan sebelum memutuskan menikah, kamu harus kompromi dulu sama teman hidup. “Besok gimana...gimana dan gimana?. Oke meski banyak orang bilang gini, “ah...nggak usah mikirin besok-besok deh. Ngejalanin sekarang aja dulu. Rejeki udah ada yang ngatur”. Iya bener, kata-kata itu emang bener banget. Tapi nggak ada salahnya kalau kita punya plan kedepannya bakal gimana.


Punya tujuan bukan berarti kita terlalu ribet dalam menghadapi hidup. Jalani hidup dengan santai tapi tetap punya plan kedepan lah. Biar nantinya nggak kaget. Saat sudah menjadi suami istri sudah seharusnya kita saling jujur soal materi. Jangan ada yang ditutup-tutupi. Begitulah menurut artikel yang saya baca, benar tidaknya. Buktikan sendiri saat sudah berumah tangga.


Menikah bukan hanya soal suka sama suka dan merasa cocok satu sama lain. Pahami dulu karakter pasangan. Agar nanti nggak begitu kaget saat sudah hidup bersama. Biasanya, karakter asli akan keluar saat sudah menjadi teman hidup yang sah ( menikah dan tinggal satu atap). Yang tadinya sayang banget pas pacaran, jadi berkurang sayangnya ketika sudah menikah. Ini juga menurut artikel yang saya baca. Tapi lupa sumbernya dari mana yak.


Tapi, ada resep tersendiri agar saat sudah menikah sama harmonisnya saat masih pacaran. Hmm...benar begitu kah? Lalu apa resepnya? Kalau soal itu, saya juga nggak tau. Hanya diketahui oleh pasangan suami istri yang sudah menikah. Penasaran? Makanya nikah dulu. 


Menikah bukan soal hidup bersamanya sehari atau dua hari bahkan sebulan. Kamu bakalan hidup dengannya selamanya. Dari bangun tidur sampai mau tidur lagi, yang kamu lihat Cuma dia. Dia bakalan jadi orang pertama yang kamu lihat saat membuka mata dipagi hari. Pokoknya masalah apapun dalam keluarga, hanya kamu dan dia yang tau dan yang bisa menyelesaikan. Jangan libatkan orang lain. Begitu katanya. Kata siapa Ta? Kata artikel yang Saya baca. #yaelah


Menikah itu bukan soal poto-poto saat resepsi, bukan soal mau kemana nanti kalau hanimun, karna menikah itu soal bagaimana menjalani hidup berdua setelah resepsi dan hanimun. Kalau ditanya mau hanimun dimana, saya bisa jawab. Tapi kalau ditanya  hanimun sama siapa, saya belum bisa jawab. Tanya saja sama Tuhan. Saya juga penasaran soalnya. Mau menikah sama siapa saja saya belum  tau. Jodoh saya masih dirahasikan Tuhan. Saya sudah coba kepo, tapi belum dikasi gambarannya. But..it’s okay. Keep calm.


Makanya, selagi masih sendiri, lakukan apa saja yang bikin kamu bahagia. Nyenengin orang tua, jalan-jalan, menekuni hobi, pokoknya ngapain aja yang bikin kamu merasa belum dibatasi. Mumpung masih punya banyak waktu lho. Besok kalau udah nikah, waktunya bakal beda. Iya beda. Kamu nggak bakal sebebas saat masih single. Katanya sih begitu.


Menikah itu bukan karna kebanyakan ditanya “KAPAN NIKAH”, bukan juga karna umur yang sudah semakin tua. Karna kedewasan dan kesiapan tidak ditentukan oleh banyaknya umur. Yang masih muda dan sudah siap untuk menikah pun juga banyak. Pokoknya jangan khawatir. Jangan lantaran kamu menikah hanya karna lelah dengan pertanyaan kampret tersebut.


Menikah bukan soal kesiapan sehari dua hari. Tapi sekali untuk selamanya. Dan buat kamu yang masih sendiri. Nikmati kesendirianmu, karna ini akan menjadi hal yang paling Kamu rindukan suatu saat nanti. Tenang saja, Tuhan nggak bakal ngebiarin kita hidup sendiri. Mungkin saja waktunya belum tepat. Percayalah, semua akan indah pada waktunya. You just need to believe.

#ByMissAnt #SoalPernikahan


Popular Posts