Sabtu, 14 Oktober 2017

Nanti juga Kamu Tau

Apa yang bikin orang berubah?

Sampai saat ini belum menemukan jawaban yang masuk akal. Palingan karna faktor "X". Kalau dipikir-pikir, datang dan pergi dalam hidup itu biasa. Awalnya memang rasanya kehilangan banget dan terus bertanya, " Kok dia mendadak berubah" "Ada apa sih". Yap, perasaan terbodoh yang pernah dirasakan.


Alasan kenapa bisa seperti itu ternyata simple. Kamu hanya bisa menemukan jawabannya saat sudah dewasa. Memang benar sih, kedewasaan seseorang tidak harus nunggu usia tua. Ada yang sudah dewasa diusia 25. Ya, normalnya dewasa itu saat Kamu berumur seperempat abad. Kata siapa Ta? Kataku sendiri. *Jiaaahhhh


Sayangnya, banyak orang yang sudah dewasa diumur segitu. Aku aja umur 25 masih alay banget. Baru akhir-akhir ini sadar akan satu tujuan. 

*Emang sekarang umur berapa Ta*
*Emh.....2.....*
*Masih 20-an kok*

Masalah umur nggak masalah. Yang jadi masalah cuma pertanyaan "Kapan Nikah dan Belum ada calon". Hah......oke kembali bahas yang tadi.


Akan ada saat dimana Kamu malas buat basa-basi. Yang dulunya Kamu bisa bikin topik menarik untuk memulai komunikasi, jadi masa bodo. Inget syukur, nggak inget ya bodo amat. Se simple ini ternyata.


Lantas apa yang bikin Kamu jadi kayak gini? Ternyata jawabannya cukup simple juga, "Sikap seseorang sama Kamu". Yap, that's the real answer. And now, I know. I feel it.


Jawaban ini hanya bisa Kamu temukan saat Kamu mulai "beranjak dewasa". Kenapa pakai tanda petik? Karna beranjak dewasa yang dimaksud bukanlah saat Kamu memasuki SMA. Yah..Nanti juga Kamu tau kok. Tunggu aja.


Pada akhirnya Kamu akan sadar, klo nggak semua orang baik itu baik. Dan itu jangan diambil hati. Salah banget klo diambil hati. Karna Kamu bakal ketemu sama orang-orang kayak gitu. Jadi, biasakanlah.


Awalnya Kamu sakit hati. Lama kelamaan akan terbiasa. Karna hatimu sudah terlalu sering diasah. Tunggu saja, klo Kamu masih sakit hati dengan ucapan orang, tandanya hatimu masih lembek.


Perlahan waktu akan membawamu pada kejadian yang justru menguatkanmu. Percaya deh. Nanti juga Kamu tau.



#MissAnt #NantiJugaKamuTau

(Bukan) Siti Nurbaya

"Pokoknya minggu depan Kamu kudu kawin"
"Surono kurang apalagi coba, udah kaya, ganteng. Punya kerjaan tetap"
"Tap..tap...tapi Mak"
"Eee....dibilangin orang tua kaga mau nurut"
"Aku nggak cinta Suroto, Mak"


Begitulah percakapan Siti dan Mamaknya malam itu. Suasana malam adem ayem mendadak berubah hujan deras saat Mamak mengenalkan Suroto pada Siti.


"Assalamu'alaikum..."
"Wa'alaikum salam, eh Nak Suroto. Mari masuk Nak, duduk dulu. Mak panggilkan Siti Ya"
"Tapi klo Dek Siti udah tidur, nggak usah dibangunin aja Mak"
"Eh enggak kok, itu masih cuci piring"
"Sebentar ya, Nak Suroto"


Sang Ibu kemudian menghampiri Siti yang sedang cuci piring dan menyuruhnya untuk menemui Suroto. Tapi, Siti yang saat itu sedang menyelesaikan bilasan terakhir cuci piring akhirnya memecahkannya.


*Pyaaaaarrrrrrr*


Suroto pun kaget, ia langsung menghampiri asal suara tersebut. Ibunya pun cuma bisa diam.


"Dek Siti kenapa to"
"Kamu pulang aja, Mas. Aku nggak mau nikah sama Kamu"
"Sitiiiiii ngomong apa Kamu". 

Kata Ibunya dengan nada tinggi dan wajah yang memerah dan urat leher yang terlihat. Malam pun menjadi semakin mencekam.
Anehnya, Suroto malah justru meninggalkan rumah Siti dan bergegas pulang tanpa pamit.


"Wooooyyyyy mau kemana Kamu". Teriakan Ibunya Siti.


Suroto pun nyelonong seakan tak mendengar teriakan Ibu Siti.


"Lihat itu Mak, masa Siti mau dikawinin sama penakut kayak gitu"


Emakpun cuma diam. Dan saat itu juga Siti mencoba bicara baik-baik dengan Emaknya. Menenangkan Emak yang pupus harapan karna anak gadisnya ngga mau nikah.


Meski awalnya Emak sempat kesal, akhirnya mau mengalah demi kebahagiaan si anak gadis satu-satunya.


Karna jodoh sudah ada yang mengatur. Bukan karna terlambat atau terlalu cepat, tapi Tuhan selalu punya cara yang tepat untuk menghadirkannya.



#CerpenBanget #By #MissAnt

Sabtu, 07 Oktober 2017

Mau Piknik Murah dan Liat yang Ijo-ijo? Ke Karang Lo Klaten Aja





Piknik murah sekarang ini sangatlah banyak. Kemunculan tempat wisata murah memiliki tujuan tersendiri, salah satunya untuk memenuhi kenarsisan kids jaman now, khususnya yang suka  posting di sosial media. Termasuk Aku....Hahahaha....

Tapi ada untungnya juga lho. Intinya, kalau kita posting tempat  bagus dan murah meriah di sosial media, berarti kita telah membantu mempromosikan. Kids zaman now selalu saja punya banyak cara buat nge-hitz di sosial media, seperti Instagram. Karna dari instagram, orang bisa tau dimana tempat wisata menarik. Tapi tergantung juga sih, dikasih tagar atau enggak. Kalau ada tagar kita tinggal tanya sama mbahgugel. And then...cuss kesana.

Oke kembali ke Los Mbako Karang Lo. Anak Klaten dan sekitarnya pasti nggak asing dengan tempat ini. Tempatnya mudah dicari. Cuma dipinggir sawah kok. Jadi kalau piknik kesini bisa dapet bonus, yaitu pemandangan sawah yang ijo. Nggak percaya? Begini nih penampakannya.


Jalan menuju kesini juga mudah banget kok. Kalau dari arah Jogja, pasti melewati Rumah Sakit Suradji Tirtinegoro. Nah, setelah itu ada lampu merah ke arah kiri. Lurus aja lewat situ. Nanti ada pertigaan kekanan. Lurus terus sampai nemu perempatan, ambil kiri. Tinggal lurus aja, pokoknya ngikutin jalan aspal. Atau pakai gugel maps aja lah. Nah....Los Mbako ini letaknya disebelah kanan dan kiri sepanjang jalan terus. Bisa milih nih, soalnya ada dua spot. Yang satu seperti diatas, dan yang satunya seperti ini.



Kalau kesini pas cuacanya cerah bagus banget. Awan biru dan rumput hijau akan mambuat hasil foto lebih bagus. Gimana? Tertarik kesini? Sok atuh. Nggak ada parkir dan nggak ada tiket masuk. Gratis-tis. Kalian bisa parkir dipinggir jalan. Udah deh, bisa foto sepuasnya. Foto-foto disini bisa kapan aja sih, mau pagi, siang atau sore. Asal jangan malam-malam aja, soalnya nggak keliatan. Hahaha...

Oke, selamat berpikinik murah dan kekinian banget buat dimasukin di Instagram.



#MissAntPikinikMurah #LosMbako #Karanglo #Klaten

Jumat, 06 Oktober 2017

Tanyakan Saja Pada Mbah Gugel, Beres Kan?


*Hadirnya teknologi yang semakin berkembang nyatanya tak selalu membawa dampak positif. Beberapa orang jadi cenderung egois. Why*

*Okay, Let me tell you something*


Mbah gugel  (Read : Google) memang sangat membantu. Iya, tak perlu tanya orang lagi. Kamu cukup tanya apa saja sama mbah gugel. Kecuali kalau mantan yang hilang,  sepertinya mbah gugel nggak tau soal ini. Eh...tapi siapa tau lho, mbah gugel bisa bantu. Kalian pernah coba tanya nggak? *Belum. Nah..berarti perlu dicoba tuh.

Seiring dengan kemunculan mbah gugel, tentu ini sangat memudahkan orang dalam menggali informasi. Aku juga heran, mbah gugel kenapa bisa secepat itu dalam mengumpulkan data-data yang kita cari. Entah apa yang bikin Aku pingin nulis tentang mbah gugel. Hal ini semua dari percakapan singkat dengan orang-orang. Kira-kira seperti ini,

“eh....Kamu tau nggak, ini maksudnya apaan sih? Trus cara mengaturnya gimana?”

“Lah....kan bisa gugling. Gampang kan”

Ada lagi kayak gini,

“Oiya, Kamu tau cara mengubah file ini nggak”

“Yaelah, cari aja di gugel. Kan banyak tuh.

Dan masih banyak pertanyaan yang jawabannya dilempar ke mbah gugel. Kan kasian si embah, udah tua dan lelah, masih aja ditanyain ini itu. Tapi salut sama mbah gugel,  dia selalu memberikan informasi yang akurat seperti apa yang kita inginkan. Ya pantas saja kalau apa-apa mengandalkan mbah gugel. Sehat terus ya mbah..... *PelukMbahGugel

Nggak ada salahnya sih, kita cari informasi yang kita inginkan dari gugel. Toh dia ada untuk memudahkan. Tapi sayangnya, beberapa orang terlalu lebay dalam memanfaatkannya. Contohnya kayak gimana? Ya seperti pernyataan diatas. Kalau sekiranya bisa menjelaskan kenapa harus dilempar ke Eyang gugel. Kan kasian Eyang. Biarkan dia istirahat sejenak lah.

Dan tanpa disadari, ini membawa dampak buruk, yaitu orang jadi kurang berinteraksi. Coba bayangkan, kalau kita tanya sesuatu ke orang, trus mereka jawabnya, “Tanya aja ke mbah gugel, beres kan”,  Kan mereka jadi enggan buat nanya-nanya. Yang ada langsung klik google.com dan menemukan apa yang mereka ingin ketahui.

Dengan adanya teknologi yang semakin canggih, jangan sampai salah memanfaatkan. Bukan  salah mbah gugel kok, hanya saja salah orang yang malas berinteraksi. Tapi bisa jadi, saat ditanya, mereka emang justru nggak tau. Tapi kalau pertanyaan sepele saja mereka tidak tau, jadi apakah mereka sudah memanfaatkan teknologi dengan benar?

Kita seharusnya bersyukur, hidup diera yang sangat “memudahkan” dalam mencari sesuatu.  Nggak tau deh, gimana orang-orang zaman dulu kalau mau nyari info. Apa mereka harus bertanya pada sang ahli? Yah...setidaknya sekarang ini kita lebih dipermudah.

Tapi, ada tapinya nih. Jangan asal menjawab dengan menyuruh kita tanya ke mbah gugel. Karna interaksi sesama orang juga penting. Mbah gugel mungkin bisa memberikan informasi  tentang apa yang kita inginkan, tapi apa bisa kita ngajak “ngobrol” mbah gugel.  Eh siapa tau bisa ding, coba deh, pas gugling Kamunya ngajak ngobrol, “Sehat mbah? Udah ngopi belum pagi ini”.


#MissAnt #TalkingAboutSomething




Ketika Following Lebih Banyak dari Follower



“Followers mu dikit amat sih?”
“Kamu nggak populer ya? Pantes follower nya dikit”
“Lah kamu kebanyakan follow, tapi sayang followernya Cuma dikit. Nggak banget deh”

 Dunia per-sosmed-an selalu memiliki sudut pandang tersendiri yang kadang bikin geleng-geleng. Loh kok bisa? Gimana enggak? Pernyataan diatas tentu saja sukses bikin pemilik followers sedikit naik daun, eh naik darah. Beberapa orang beranggapan bahwa yang follower nya dikit berarti “kasian amat”. Apalagi kalau ada yang berkomentar seperti diatas. *Sigh

Kalau kita kebanyakan follow dan followernya Cuma dikit, emangnya ada yang salah? Ada, artinya Kamu nggak gaul. Jadi kalau follower  nya udah banyak berarti gaul banget ya. Bagi sebagian orang, mungkin follower dikit sering bikin susah tidur. Followers dikit aja panik, ah....kids jaman now mah gitu.

Kalau Aku pribadi nggak masalah sih. Meski pandangan tiap orang berbeda-beda, tapi bagiku, semakin kamu follow akun-akun yang bermanfaat, maka semakin banyak hal yang akan kamu tau. Contoh nih, Kamu pingin tau banget tentang  satu hal. Nah...pastinya Kamu bakalan ngikutin akun-akun yang berkaitan dengan satu hal tersebut. Bukan begitu?

Dan, kalau Kamu butuh informasi, pastinya nggak ngarep di Folbek kan? Kasaran nya begini, “Aku butuh info tentang  hal itu, jadi kalau dia nggak folbek, Aku sih nggak masalah, karna Aku yang butuh”.  See? Jadi, nggak masalah kalau follower mu sedikit dan lebih banyak mengkuti akun-akun yang informatif.

Buat apa banyak follower dan minim following. Ini sosial media. Kalau kamu bisa memanfaatkan dengan baik, maka segalanya menjadi lebih mudah. Tapi kalau diperhatikan, biasanya follower selalu lebih banyak dari following. Khususnya buat public figure yang memberikan pengaruh positif. Mereka emang pantes punya followers banyak karena karya mereka yang bagus dan bisa menjadi contoh buat orang lain.

“Ah....tapi kan banyak orang biasa punya banyak followers meski nggak populer amat”. Ya mungkin mereka emang banyak temen, jadi wajarlah. Kalau nggak punya temen banyak, ya jangan ngarep punya followers banyak. Ini sosial media lho. Not everything you see is true. Benar begitu?

Aku pribadi juga Cuma punya sedikit follower di akun sosmed. Bahkan, yang Aku ikuti juga lebih banyak. Kenapa? Karena Aku ingin tau lebih dalam tentang akun yang Aku follow. Beda kalau folllow temen, kalau temen sendiri mah emang kudu di folbek. Untuk apa? Simpel Gaes. Untuk meningkatkan silaturahmi pertemanan.

Tapi kalau kita follow temen dan nggak di folbek. Ya...unfollow aja. Kok gitu? Iya. Kan ngikuitin dia karna ada maksud, yaitu KARNA TEMEN dan KARNA KENAL. Nah...begitulah sosial media Nak. Kamu kudu bisa mengendalikan. Dan nggak perlu minder kalau Cuma punya follower dikit. Asal Kamu ngikutin akun-akun informatif, maka timeline mu bakalan asyik banget.


#MissAnt #SerbaSerbiSosmed #TentangSosialMedia





Popular Posts