Jumat, 02 Juni 2017

6 Tipe Pengguna Sosmed


Sosial media sekarang seakan menjadi kebutuhan wajib yang digunakan sebagai ajang “pamer”. Yah..orang bebas posting apapun yang mereka mau disosmed. Orang boleh posting makanan, baju, uang, tempat yang mereka kunjungi atau apapun itu. Mau posting apa aja bebas pokoknya. Adapun jenis-jenis pengguna sosmed yang biasa kita temui, antara lain,

1.Asal posting.
Tipe orang asal posting emang sering banget kita temui. Kenapa? Mungkin karena mereka tidak pandai untuk membuat kata-kata. Semenarik apapun foto yang diposting, kalau nggak ada caption nya rasanya ada yang kurang deh. It’s just my opinion aja lho ya. Kalau emang sukanya posting tanpa caption sih nggak masalah.

2.Posting selfie setiap saat.
Posting selfie nggak ada salahnya sih. Tapi kalau semuanya diisi dengan selfie dengan wajah yang deket banget sama kemera rasanya menganggu banget. Iya sih cantik, ganteng, tapi kalau keterusan posting selfie jarak deket jadinya malah aneh bikin ilfeel.

3.Posting dengan caption menarik.
Postingan akan terlihat lebih bagus jika disertai dengan caption yang menarik. Kalau postingan model begini, mau muncul berkali-kali juga ngga bikin bosen.

4.Posting makanan enak.
Entah punya alasan apa orang-orang gemar sekali foto makanan yang kemudian diposting ke sosmed (termasuk Saya J ). Yah..mungkin buat mengabadikan aja sih, soalnya jarang-jarang makan ditempat itu.

5.Posting duit gajian.
Mungkin setelahnya, itu duit buat bayar utang atau gimana kali ya. Musti dipoto dulu buat kenang-kenangan. Mungkin alasannya seperti itu.

6.Posting foto-foto liburan.
Ini penting juga. Asaaaaal, jangan lupa ngasih caption ya. Selain bisa buat rekomendasi, foto akan terlihat lebih menarik.

Kira-kira seperti apa lagi jenis orang yang hobi posting di sosmed? Tambahin lagi ya kalau nemu?





Rabu, 31 Mei 2017

Perbedaan Antara Sombong, Cuek, dan Jutek


 
Sumber gambar : Google


Kadang ketiga kata tersebut memang seringkali disalahartikan. Yang sebenarnya cuek, justru dibilang sombong. Yang sebenarnya jutek, seringkali dikira cuek. Salah kaprah kayak gitu kalau dibiarkan terlalu lama bisa fatal. Supaya tidak menimbuklan kesalahpahaman, berikut Saya jelaskan perbedaannya. Tapi ini hanya berdasarkan kesoktauan sedikit pengetahuan Saya. Soalnya heran aja sih, beberapa orang masih salah kaprah soal hal ini.

Sombong

Pada dasarnya orang bersikap sombong baisanya merasa kalau dia punya segalanya. Tapi bukan berarti orang sombong itu selalu cuek. Nggak juga sih. Banyak kok, orang sombong yang ramah banget. Catet ya, orang sombong tidak selalu cuek. Mereka cenderung malah menyombongkan diri dengan sikap yang lemah lembut. Catet ya....

Cuek

Cuek tak hanya dilakukan oleh orang sombong. Bahkan orang yang hidup serba kekurangan saja bisa saja cuek. Cuek tidak selalu identik dengan sombong. Hanya saja, orang yang cuek emang bawaan dari sono. Jadi nggak ada hubungannya kalau orang cuek itu sombong. Banyak juga kok, yang awalnya cuek, setelah kenal jadi ilang kesan cueknya. Makanya bedakin eh bedain yaaa.

Jutek

Lain lagi dengan Jutek. Jutek itu biasanya langsung dari keliatan dari raut wajah seseorang. Tapi orang jutek belum tentu sombong maupun cuek. Kadang orang terlihat jutek, tapi sebenarnya ia enak diajak ngobrol. Ada juga orang jutek yang care banget sama teman-teman nya.


E tapi ada juga orang yang cuek, sombong dan jutek. Kadang emang kita bisa nemuin sifat orang dengan “paket komplit” seperti itu. Tapi inget ya, ketiganya memiliki makna yang berbeda. So...jangan hanya melihat dari satu sisi saja. 

Cara Mengatur Waktu Selama Puasa Ramadhan (Khusus Freelancer)

Bagi para pemburu kerja paruh waktu alias Freelance alias Partimer, bulan Ramadhan tak harus dipakai buat malas-malasan dong. Walau beberapa orang menganggap pengangguran, tapi biarkan saja. Toh...kita yang usaha dan kita yang dapet duit. Ya kan?

Okay baiklah. Puasa Ramadhan tentunya menjadi waktu yang spesial. Khususnya bagi umat muslim. Bagi pekerja kantoran, ini tentunya nggak masalah karena tetap bekerja seperti biasa. Tapi gimana dengan pengangguran Freelancer? Gimana cara bagi waktunya? Jadi gini, enaknya menjadi seorang Freelancer memang bisa mengerjakan pekerjaan dimana saja, mau nggak mandi juga monggo, mau ngerjain sambil tiduran juga it’s okay lah. 

Nah...buat kamu-kamu supaya bisa manage waktu dengan baik, berikut tips-tipsnya,

Bangun jam 03.00

Sholat tahajud juga masih masuk kategori waktu terbaik lho. Bagi sebagian orang, mengerjakan sholat tahajud saat bulan Ramadhan menjadi kewajiban tersendiri. Banyak do’a minta jodoh bagi yang masih single.

Jam 03.30

Makan sahur. Usahakan makanan yang mengandung banyak karbohidrat supaya puasa lebih bersemangat. Minum air putih yang banyak biar nggak kekurangan cairan. Sambil menunggu waktu imsyak, gunakan waktu sebaik mungkin.

Jam 04.30

Sholat subuh. Walapun waktu sholat shubuh di setiap daerah berbeda-beda, tapi berhubung tinggalnya di Jawa, jadi waktu Adzan subuhnya jam 04.30.
Oiya, usahakan setelah sholat subuh jangan tidur lagi ya. Kamu bisa mengerjakan pekerjaan rumah seperti mencuci, menyapu dan lain-lain. Mumpung masih semangat gitu.

Jam 06.30

Kalau kamu seusai subuh langsung mengerjakan pekerjaan rumah, dijamin jam setengah 7 atau jam 7-nan pekerjaan rumah selesai. Semakin pagi kamu mengerjakan pekerjaan rumah, maka lebih cepat untuk kamu free kerjaan rumah.

Jam 07.30

Saatnya kamu mandi dan nongrong didepan leptop. Mulai kerjakan pekerjaan yang kamu dapat. Yah namanya juga Freelancer, kalau lagi ada kerjaan ya ada, kalau enggak ada kerjaan yang searching kerjaan lain. Pastikan kamu punya koneksi internet ya. Biar nggak “ngelangut”.

Jam 12.00

Istirahat. Yess!! Emangnya pekerja kantoran aja yang bisa istirahat jam 12 siang. Freelancer juga donk. Asal bisa bagi waktu, everything gonna be okay. Istirahat pas puasa bulan puasa pastinya Cuma sholat zuhur. Nggak mungkin juga mau makan siang kan? Jangan lupa kumur-kumurnya lho. Jangan sampai kumur 3 kali keluarnya 2 kali, atau malah keluar sekali. Jangan ya. Pokoknya jangan.

Jam 13.00

Kamu bisa lanjut didepan leptop nyari-nyari side job (kalau emang belum ada kerjaan lagi ) atau nonton film yang ada dileptop. Atau kamu bisa milih buat tidur bentar, nggak papa tidur bentar. Tapi jangan kelamaan ya, tar yang ada malah badan lemes.

Jam 14.00

Setelah istirahat kurang lebih 1 jam, pastinya bada terasa seger banget. Yukk..balik lagi ke leptop. Cari-cari info lagi. Pokonya jangan males ya. Jadi Freelancer musti tekun.

Jam 15.00

Sholat Ashar. Setelah itu, kamu bisa bantu-bantu Emak buat nyiapin buka puasa. Kalau Kamu anak kost, coba deh keluar ngabuburit sambil nyari makan buat buka. Lumayan bisa nyegerin mata. Jangan mandangin leptop mulu ah.

Jam 17.00

Siap-siap mandi buat nunggu adzan Magrib. Kalau badan udah bersih kan enak. Tinggal duduk manis sambil nunggu buka.

Jam 17.30

Dan, yang ditunggu-tunggu akhirnya datang. Buka puasa paling mantab emang diawali teh manis (Waktu adzan magrib tiap Kota beda-beda lho, kalau daerah Jawa, rata-rata jam segitu ). Setelah sruput teh manis, sholat magrib sekalian ya. Makannya setelah sholat aja, atau terserah enaknya gimana.

Jam 18.50

Persiapan buat sholat tarawih. Kalau kamu lagi males ke masjid. Taraweh di rumah juga nggak papa kok. Sesekali aja tapi. Setelah itu, sempatkan baca Al-quran. Sempatkanlah walau hanya satu ayat. #Ceile...Mendadak sok bijak.

Jam 20.30

Mari-mari merapat ke leptop lagi. Pokoknya selalu ada aja kesibukan kalau ada leptop. Ini sangat membantu kamu-kamu yang nyari side job mengandalkan leptop.

Jam 22.00 atau lebih. . . .

Waktunya tidur biar nggak kesiangan sahurnya. Atau kalau kamu terbiasa tidur larut malam, lanjutkan aktifitasmu didepan leptop Nak. Tapi jangan malem-malem lho.


Well, begitulah cara manage waktu buat para Freelancer. Kalau bisa bagi waktu dengan baik, tentu semua akan lancar. Yang penting usaha.

Senin, 29 Mei 2017

Suka Duka Freelancer


Bagi beberapa orang, Freelancer selalu identik dengan kerjaan yang paling enak. Paling enak? Sebenarnya nggak juga. Bahkan setiap profesi yang kita jalani selalu ada plus minusnya.Disatu sisi, orang beranggapan bahwa menjadi pekerja paruh waktu atau Freelancer merupakan pekerjaan yang menyenangkan karena tidak begitu terikat oleh waktu. Tapi disisi lain orang masih memandang rendah seorang pekerja paruh waktu. Pekerja paruh waktu masih dianggap belum benar-benar sebuah profesi, lebih tepatnya masih seorang pengangguran.

Okay, kalau gitu mending baca tulisan berikut tentang suka duka menjadi pekerja paruh waktu. Yuk...ah....

Kelebihan menjadi Freelancer

1.Tidak terikat waktu.

Meski kamu tidak terikat oleh jadwal seperti jam Kantor, tapi jika tidak bisa menghandle dengan baik, kamu bakalan “keteteran” juga. Maka dari itu, kamu perlu management waktu yang baik sebelum memutuskan menjadi freelancer.

2.Bisa dikerjakan dimana saja.

Hal yang paling disukai oleh kebanyakan Freelancer adalah bisa mengerjakan pekerjaan dimana saja, termasuk di kafe (paling nggak modal duit buat beli minuman doang, minimal kopi).

3.Tidak ada target tertentu.

Berprofesi sebagai freelancer tidak akan membuatmu diburu deadline. Kamu bebas mau mengerjakan berapa banyak. Semua bisa kamu atur sendiri.

4.Bisa ngambil lebih dari 1 job.

Enaknya jadi freelancer ya gini nih. Kamu bebas ngambil job yang sesuai sama passion kamu. Asal kamu bisa ngatur waktu, kamu bisa ngambil banyak job. Seru kan?

Tapi dibalik kelebihan menjadi Freelancer, kamu pastinya akan mengalami hal sedikit mengecewakan berikut.

Duka seorang Freekancer

1.Kerjaan datang tidak menentu.

Buat kamu yang nggak punya tanggungan apa-apa, menjadi Freelancer masih oke-oke aja. Tapi untuk orang yang punya tanggungan, sebut saja “tulang punggung”, maka ini jadi masalah besar. Soalnya kerjaan dateng suka nggak tentu. Kalau pas ada ya ada, kalau nggak ada ya nggak ada. Jadi nggak bisa diandalkan banget.

2.Tidak punya banyak teman.

Berhubung kerjanya nggak stay di Kantor, jadinya kamu nggak punya temen kantor. Mau nggak mau hanya berhubungan lewat sosmed.

3.Terkadang merupakan profesi yang tidak diakui.

:Kamu kerjanya apa sih?
:Aku Freelancer gitu, pekerja paruh waktu.
:Jadi bukan pekerja tetap ya. Itu mah semacem pengangguran.

Emang sih seorang Freelancer seringkali denger kata-kata kayak gitu. Walau sedikit sakit hati, tapi setidaknya penghasilan yang didapat Halal tuh. Nggak korupsi #Eh...

4.Modal sendiri.

Berhubung Freelancer merupakan pekerja lepas yang nggak harus ke kantor. Maka kamu harus modal sendiri. Misalnya kamera, leptop, dan lain-lain.


Nah...itulah beberapa plus minus menjadi Freelancer. Beberapa emang menyukainya dan tidak sedikit yang memandang sebelah mata.  But, it’s okay lah. Bagaimana menurutmu?

6 Ujian Kedewasaan


 “Anak-anak----------Alay------------Dewasa”

Segala sesuatunya emang  membutuhkan proses. Termasuk juga saat menuju masa kedewasaan. Rasanya seperti ada yang kurang kalau seseorang belum mengalami masa “alay”. Kalaupun ada banyak, tapi itu wajar kok. Nanti suatu saat kalau sudah Dewasa, mereka bakal malu banget ngeliat tingkahnya waktu masih alay. Serius deh. Dan, kalau sudah Dewasa, kamu bakalan rindu banget sama masa-masa ke-alay-an mu yang ternyata juga bikin diri sendiri ilfeel.

Well, saat kamu sudah benar-benar Dewasa, kamu bakal nerima ujian. Bukan ujian sekolah maupun ujian skripsi. Yang pasti ini bakalan lebih sulit dari keduanya. Lalu bagaimana seseorang bisa dikatakan Dewasa? Yaitu ketika mereka mampu melewati ujian berikut ini.

Beberapa Ujian Kedewasaan

1.Punya temen munafik dan bisa memaafkan kesalahannya.

Pernah nggak punya temen munafik? PERNAH. Ya emang nyebelin banget. Tapi nggak selamanya kamu harus jengkel sama orang-orang yang pernah nusuk kamu dari belakang. Kalau dibilang jahat ya emang jahat banget. Tapi akan ada masanya kamu melupakan kesalahannya dan menganggap, “Yang sudah sudah ya sudahlah”. E buset kek lagunya Ayu ting-ting. Pokoknya gitu deh. Kamu dalam sekejap bisa melupakan segalanya. Just Forgivie and Forget them. It’s simple.

2.Mengatasi masalah tanpa mengumbar di Sosmed.

Anak alay emang doyan ngumbar masalahnya ke sosmed. Berasa penting banget kali ya. Kakinya kena knalpot aja di upload ke sosmed. Yah...namanya juga belum Dewasa. Beda sama orang yang udah Dewasa. Mereka justru malu kalau masalahnya diumbar. Bagi orang-orang Dewasa, mengumbar masalah di Sosmed hanya akan membuat orang lain bertepuk tangan atas penderitaannya. So...tunjukin kalau kamu kuat. Walaupun sedang jatuh.

3.Tidak menggubris omongan orang.

Namanya juga orang rempong. Kita yang jalanin tapi mereka yang sibuk ngurusin. Jangan ambil pusing dengan omongan orang yang selalu menjatuhkan. It’s okay lah. Kamu makan nggak minta mereka. Anggap aja Anjing menggonggong. Karna semakin kamu menaggapi, maka mereka akan lebih sering menggonggong.

4.Bersikap baik pada semua orang.

Dalam hidup memang tidak selamanya orang yang kita anggap baik juga benar-benar baik sama kita. Semakin kamu Dewasa, kamu akan tau bahwa kita nggak perlu mendapatkan hal yang sama dari apa yang telah kita perbuat ke orang lain. Saat seseorang sangat menyebalkan saat kita ajak bicara, maka kitab tidak boleh memperlakukan hal ini kepada orang lain. Karna kita tau, dicuekin itu sakit.

5.Bisa menerima saat berada dititik paling rendah.

Nasib tiap-tiap manusia tidak selalu sama. Kadang berada pada titik tertinggi. Dan ada saatnya juga berada pada titik paling rendah. Berada pada titik paling tinggi akan mengajarkan pada kita bagaimana cara bersyukur. Sedangkan saat kita berada dititik paling rendah mengajarkan pada kita untuk selalu bersabar. Jangan merasa paling menderita saat berada di titik paling rendah, karna Tuhan selalu punya cara untuk menaikkan lagi.

6.Bisa menerima kelebihan orang lain.

Menerima kelebihan orang lain bukan berarti kita kalah. Tuhan menciptakan manusia dengan kelebihannya masing-masih. Kamu juga pasti punya kelebihan yang luar biasa. Hanya saja kamu belum sadar apa kelebihanmu. Jangan iri melihat kelebihan orang lain. Karna kamu juga memilikinya.


Gimana? Gimana? Kira-kira bisa nggak mengikuti ujian kedewasaan seperti diatas. Bagi beberapa orang memang sangat mudah. Namun sebagian orang juiga marasa sulit. Tapi semua itu pilihan. Dewasa pun juga tidak tergantung dengan usia. Yang sudah “berumur” tapi masih kekanak-kananan juga banyak. Nah....kalau kamu sudah bisa melewati ujian dengan baik, maka kamu layak menjadi lebih dewasa. 

Popular Posts