Senin, 28 November 2016

Ngelantur pingin ke negeri dongeng

Dont b afraid of being alone. . .
Coz you are stroger than you know.
Klo nonton film Maleficent, kadang jadi berpikir, sebenarnya ibu peri ada disamping kita ngga sih? Apakah ibu peri itu hanya dongeng? Atau emang ada disamping kita sedangkan kita emang ngga bisa ngeliat? Entahlah...
Klo dipikir-pikir, cerita fiksi terlihat lebih menarik jika dibandingkan dengan dunia nyata. Bener ngga sih? Misalnya kek Cinderella. Masa iya sepatu biasa bisa jadi sepatu kaca, aah....itu terlalu tidak mungkin jika terjadi di Dunia nyata. Hmm..yaemang kaga mungkin, secara cuma dongeng.
Well...sebenere aku mau ngebahas apa sih? Oiyaaa...pinginnya sih kayak di negeri dongeng. Bisa naik karpet pas pulangnya kena macet. Bisa pinjem pintu doraemon biar bisa cepet mpe rumah. Pingin bisa berubah kek sailormoon dan punya kekuatan bulan yang akan menghukummu *Ciaaaaaaaattttt
*Sigh
Gitu deh...suka pingin kembali ke masa kanak-kanak.

Kamu adalah temanku, Kopi.

Sudah 3 mingguan ngga merasakan bagaimana rasa kopi. Tapi ak tak pernah lupa bagaimana rasa paitnya. Mungkin ini rasanya sama seperti hidup yang terkadang pahit, tapi kita masih bisa merasakan bagaimana rasanya tertawa. Tertawa itu ngga sulit, seperti halnya dengan rasa pahit kopi yang membuatmu ketagihan. Percayalah. . .bahwa rasa pahit akan selalu menjadi hal yang paling kamu kangeni. Adakalanya kamu takut dan khawatir terhadap kekecewaan dalam hidup. Hal ini seperti saat kamu mencoba perlahan meninggalkan minuman ternikmat itu. Kopi...iya kopi. Suatu saat kamu pasti tau bagaimana rasanya untuk tidak lagi menikmati secangkir kopi. Minuman yang paling setia menemanimu dalam melakukan segala aktifitas, tiba- tiba menjauhimu untuk kebaikanmu.
Jangan pernah takut untuk menghadapi banyak kekecewaan dalam hidup, karena semua tidak ada artinya jika kamu tak pernah merasakan secangkir kopi pahit. Percayalah....

Minggu, 27 November 2016

Helloo....Anyeong haseyoo...

Apa kabar blog??
Sepertinya sudah lama ngga nulis..
Sibuk kah??
Iyaa...lumayan
Sibuk apaan??
Nulis jugakk
Trus kenapa ngga nulis blog??
*errrr....Gitu dehh..
Ada banyak yang ingin ku tulis..
Cuma belon sempet...
Sabar dulu yaaa

Senin, 31 Oktober 2016

“Katanya, sombong boleh-boleh aja kok. How do you think?”

Sombong boleh kok, Asalkan…bla..bla…bla…

Rasanya sering banget denger kata-kata tersebut beberapa hari ini. Dengernya dari kalangan yang berbeda-beda sih, mulai dari artis, orang-orang penting maupun orang biasa. Sebenarnya apa sih yang disombongkan dari semua ini. Kadang memang aneh. Tapi pertanyaan guwe adalah, apa yang dapat dibanggakan dari sebuah kesombongan. Guwe nanya kayak gini soalnya guwe belum pernah jadi orang sombong. Kalau yang guwe baca dari kbeberapa akun sosmed, mereka bilang bahwa seseorang sombong karena memang ada yang patut untyk disombongkan. Begitulah kira-kira jawabannya. Dan jawaban tersebut bikin guwe sedih. Iya guwe sedih banget.
Kadang memang nggak nyangka aja kalau seseorang bisa berubah menjadi sombong lantaran mereka memiliki apa yang pantas buat di sombongkan. Sumpah,kadang emang guwe speechless sama model orang kayak gitu. Dengan adanya hal itu, guwe juga suka negative thinking sama temen yang udah makmur dan ninggalin guwe lantaran guwe ngga punya banyak duit. Kalau emang benar yarudah deh yaa…. biarin aja, berteman saja sana sama orang yang banyak duit. Guwe mending mundur deh.
Well, guwe juga pernah punya temen yang dulunya susah,tapi guwe rada ngga suka sama sifat nya yang sempet “nylekit” ke guwe. Ya emang sih ya, orang kalau banyak duit emamg tingkahnya selangit. Seolah-olah mampu beli semuanya dengan uang yang dimilikinya, menurut giwe sih, ya kadang memang wajar dengan apa yang kitra miliki, tapi tidak berarti harus sombong kan? Guwe nulis kayak gini bukan berarti karena guwe ngga punya sesuatu buat di sombongin….eh sebenarnya emamg nggak punya juga sih. Hahahaha….Tapi guwe emang orang yang ilfiil sama orang yang sombong. Guwe percaya mereka mampu dan punya, tapi bukan berarti harus merendahkan orang lain kan?
Tapi ya namanya manusia, suka lupa kalau sedang diuji. Kadang guwe sendiri juga takut bakalan jadi orang sombong, tapi kayaknya engga deh. Karna guwe tau, hidup kadang diatas, kadang dibawah. Kalau guwe perhatiin temen guwe yang dulunya banyak hal dipamerkan, tapi tiba-tiba menghilang jejak dengan status galaunya. Ya memang aneh sih. Tapi ya tergantung kitanya juga, jangan idah tergiur dengan hal semacam itu, tetep fokus nyari duit pokoknya.
Semangaaaaaattttttt !!!
*****






Jumat, 28 Oktober 2016

Manfaatkan Sosial Media Untuk Menyampaikan Aspirasi, Bukan Untuk Mencaci Maki

Dalam rangka menyambut sumpah pemuda, kira-kira kalian masih ingat nggak, apa isi sumpah pemuda? Pasti yang muncul dalam benak adalah “kami putra dan putri Indonesia, mengaku_ _ _ _ _ _” Cukup sampai disitu saja ingatnya. Aduh…inikah yang dinamakan warga negara Indonesia yang baik? Kadang hal seperti ini masih banyak ditemui dikalangan anak muda zaman sekarang. Tapi hal yang paling menyedihkan adalah ketika kita justru lebih paham tentang budaya asing dan menjadikan Indonesai menjadi yang kedua. Sungguh miris sekali jika hal ini dibiarkan begitu saja. Cukup dia saja yang kamu jadikan menjadi yang kedua, Indonesia jangan ya? *NgegombalBolehLhoYa
Setiap tahun, perkembangan teknologi di Indonesia semakin canggih. Tentunya banyak cara untuk menyampaikan apa yang akan kita sampaikan, salah satunya adalah memanfaatkan sosial media. Untuk membuat Indonesia menjadi lebih baik, seharusnya semua orang bisa mneyampaikan apa yang mereka inginkan untuk Negeri ini. Sebagai orang yang aktif di sosial media, setiap orang sebenarnya bisa menyampaikan lewat pesan yang ingin mereka tulis. Di zaman yang semakin modern seperti sekarang ini, pastinya setiap orang memiliki akun sosial media. Bahkan beberapa walikota yang ada diIndonesia kini juga telah aktif di sosial media untuk memantau bahkan menjawab secara langsung apa yang dikeluhkan oleh orang-orang. Misalnya saja, Ridwan Kamil (Wali Kota Bandung) dan Ganjar Pranowo (Gubernur Jawa Tengah). Beliau – beliau ini sangat aktif di sosial media bahkan menjawab langsung apa yang dikeluhkan warganya. Dengan adanya pejabat yang aktif ini, kenapa kita tidak mencoba menyampaikan apa yang ingin kita lakukan untuk kemajuan Indonesia.
Pemuda Indonesia merupakan pendukung yang sangat penting untuk membuat Indonesia menjadi lebih maju dan berkembang. Kemajuan negara ini tegantung dari bagaimana cara pandang pemuda Indonesia dalam menciptakan kesejahteraan bangsanya sendiri. Jangan hanya saling ejek di sosial media. Jika para pemuda - pemudi saling menjelek-jelekkan pemimpin suatu negara, bagaiamana Indonesia bisa maju? Adanya sosial media bukan digunakan sebagai ajang saling ejek terhahap pemimpin yang kurang berhasil dalam memimpin suatu bangsa. Sebagai anak mudah yang berpendidikan, hendaknya kita jangan terlalu fokus untuk menyalahkan orang yang gagal dalam membangun bangsa, tapi seharusnya mencari solusi bagaimana untuk membuat bangsa ini jauh dari kekacauan yang diakibatkan oleh peran pemuda yang kurang dalam memperhatikan kemajuan bangsa.
Generasi muda seharusnya punya prinsip tersendiri dalam menjadikan bangsa yang maju dan mampu bersaing dengan Negara lainnya. Jangan menjadi pamuda yang hanya bisa mencaci dan menyalahkan apa yang sudah terjadi di negara ini. Perbaikilah apa yang kurang dari negara ini. Karena nasib suatu bangsa tergantung dari pola pikir generasi muda. Jangan jadi orang pengecut yang hanya koar-koar di sosial media tanpa bertindak. Manfaatkan sosial media untuk hal positif, jadilah pemuda-pemudi yang cerdas dalam menggunakan sosial media.
Dalam rangka memperingati sumpah pemuda 28 Okober 2016, marilah kita sebagai generasi muda agar selalu bijak dalam mengatasi hal-hal yang ingin menjatuhkan negeri ini. Jangan saling menyalahkan karena menyalahkan tidak akan membuat bangsa ini semakin maju. Jadilah generasi muda yang cerdas dan tidak mudah diadu domba. Adanya sosial media seharusnya dipakai untuk ajang penyampaian asprirasi positif untuk kemajuan Indonesia.
*****



Popular Posts