Selasa, 03 September 2019

8 Pesan Tersirat Dari Film Gundala (Review Film Gundala 2019)




Akhirnya yang ditunggu-tunggu tanyang juga. Sebenarnya aku pingin ikutan kuis Bikin meme-meme H-7 penayangan  Gundala, tapi aku maju mundul soalnya nggak pandai desain. Lagian aku liat-liat hasil merek-mereka yang ikut meme ini aku jadi minder, soalnya bagus-bagus semua. Tapi nggak papa lah, yang penting hari ini aku udah nonton Gundala.

Kalau sebelumnya banyak berseliweran orang-orang udah nonton premier dan dapet tiket presale, sementara aku masih sabar buat nonton hari pertama tayang yang bertepatan dengan hari ini 29 Agustus 2019. Dan akhirnya aku juga mau mengulas banyak hal tentang berbagai pesan yang disampaikan dalam film karya pak Joko Anwar tersebut.

Sebelumnya aku sempet baper pas masih di awal-awal. Kenapa? Inget nggak pas adegan di mana Sancaka jatuh sakit sendirian dan manggil-manggil nama Ibunya. Itu aku sedih banget. Jadi inget beberapa waktu lalu aku nggak enak badan dan kangen sama Ibu. Pertama kalinya nggak enak badan tanpa Ibu itu nggak enak. Makanya harus bisa jaga kesehatan biar nggak gampang sakit.


Oke lanjut ke Gundala.


Film superhero ini memang beda dari yang lain. Ini juga merupakan film superhero yang terlihat natural. Lebih ke Jagoan-jagoan yang masih Indonesia banget. Selain itu, pemilihan kostumnya juga sederhana tapi ngena banget. 

Pokoknya pas banget. Sepanjang film ini aku jadi pingin jadi Sancaka yang punya kekuatan petir sehingga nggak takut lagi kalau pas hujan gede di jalan dan tiba-tiba ada petir. Hehehe.....

Sepanjang cerita seolah membuatku manggut-manggut sambil bergumam, “Oh...gitu ya”, “Wah....keren”, “Hmmm.....ternyata” dan masih banyak hal yang bakalan bikin penonton berdecak kagum. Hal ini juga tak lepas dari sang penulis yaitu Pak Joko Anwar. Ceritanya mengalir enak dan menghidupkan karakter Superhero yang Indonesia banget. Pokoknya Negeri ini memang butuh seorang Sancaka. Nanti kamu bakalan bengong ketika ada adegan dengan dialog bahasa jawa yang ternyata itu merupakan bahasa jawa yang tak biasa. Penasaran kan? Makanya nonton. Hahaha.....

Kalau kamu udah nonton, nanti kamu bakalan mikir, ooh....ternyata....oh...ternyata dan oh....ternyata. Eh tapi tidak semua orang punya pemikiran yang sama ding. Bisa jadi aku doang yang mikirnya Cuma, Oh....ternyata...oh ternyata dan oh ternyata.

Setiap film tentu punya makna yang tersirat, seperti halnya Gundala. Di film ini, menurutku banyak sekali pesan yang ingin disampaikan. Dan ternyata emang benar sih, mau tau apa sajalah pesan yang tersirat tersebut?

 Beginilah versiku...

Pesan tersirat di film Gundala

1.Jangan terlalu ikut campur dengan urusan orang lain, karna nanti kita juga yang bakal susah.

Yang udah nonton pasti tahu donk adegan ini. Kalau aku sih, tiap nonton film terlalu nyimak banget, jadi nggak masalah kalau harus nonton film sendirian, karna emang tujuannya NONTON, bukan NGOBROL. Iya nggak?

Dalam hidup, sebaiknya kita tidak perlu mencampuri urusan orang lain. Biarlah menjadi urusan mereka. Bukan berarti tidak peduli karena kehadiran kita hanya akan membuat mereka terganggu bahkan menyusahlan diri kita sendiri. Catet ya catet.

2.Jangan mudah percaya dengan orang lain.

Terlalu negative thinking sama orang tidak baik, terlalu mudah percaya dengan orang lain juga tidak bagus. Jalani sewajarnya saja. Dekat bukan berarti kita harus tahu segalanya tentang seseorang. Percaya sama orang boleh, asal janghan berlebihan. Paham maksudnya, kan?

3.Ujian kemanusiaan adalah ketika kita tak mampu melawan ketidakadilan di depan kita.

Yang satu ini sebenarnya aku simpulkan dari salah satu adegan yang dialognya begini, “Kalau kita tidak melawan ketidakadilan di depan mata, maka kita sudah tidak punya rasa kemanusiaan”. Ini keren banget. Iya juga sih. Kalau masih punya hati nurani, lantas mengapa kita masih membiarkan rasa ketidakadilan berlanjut?Kalau benar-benar diresapi memang ada benarnya juga sih. Pak Joko memang keren, memberi pesan tersirat yang dalem banget.

4.Musuh manusia yang paling berbahaya adalah kebenaran yang disembunyikan.

Nah....kalau ini,  adegan siapa lagi bicara sama siapa cobak? Tebak...tebak. Nggak tau ya? Makanya nonton dulu. Ajak aku lagi juga boleh. Mau nonton berulang-ulang juga nggak bakalan bosen. INI SERIUS DAN AKU NGGAK LAGI LEBAY.

Manusia kadang memang banyak yang munafik. Mereka tahu kebenaran tapi selalu menyembunyikannya untuk kepentingannya sendiri. Sebenarnya memang ada yang lebih membahayakan dari musuh yang menyamar sebagai teman, yaitu kebenaran yang disembunyikan. Indonesia memang harus lebih banyak lagi bikin film-film yang menyelipkan pesan yang tersirat. GREAT JOB, Mr. Joko Anwar.

5.Hal yang tidak bisa dihentikan adalah kedamaian.

Ketika seorang ksatria berkata, “Semua sudah aman, sekarang Aku ingin hidup damai”, maka sebenarnya masih banyak hal yang harus dia jaga. Seperti dalam salah satu adegan yang menyebutkan bahwa di Dunia ini, hal yang tidak bisa dihentikan adalah kedamaian.

6.Apa gunanya hidup jika tidak peduli dengan orang lain.

Setiap orang memiliki karakter yang berbeda-beda. Jika kita memang tidak suka ikut campur urusan orang lain, bukan berarti tidak peduli dengan orang lain. Karena ada saatnya seseorang membutuhkan bantuan kita atau sebaliknya, karna hidup akan lebih bermakna dengan tolong menolong.

7.Yang terlihat jahat tidak selamanya jahat.

Kalau kalian nonton dengan seksama, pasti ada pandangan tentang ini. Terkadang orang yang dianggap jahat memang belum tentu jahat. Mungkin saja prang tersebut berbuat jahat sama orang lain karena dirinya merasa diusik orang lain, tapi di balik itu semua, orang itu adalah penyelamat bagi anak yatim sekaligus mengangkat derajatnya. Nah....loh....ini lagi ngomongin siapa cobak? Kalau kamu udah nonton pastinya tahu donk.

8.Yang sembunyi kini telah muncul.

Ini sebenarnya diucapkan dalam bahasa jawa, kalau diartikan dalam bahasa Indonesia kira-kira seperti itu. Kalau kamu nonton dan ngeh, ini adalah dialog antara Ghazul dan Ki Wilawuk dan pakai bahasa jawa yang asing.

“Yang selama ini sembunyi kini telah muncul”,

Sebenarnya adalah sebuah pesan tersirat yang hanya dipahami oleh beberapa orang saja. Coba kamu renungkan sejenak, nanti juga kamu paham kok. Pokoknya film ini ngena banget sama apa yang terjadi di Indonesia. Mungkin makna pesan yang tersirat tersebut adalah, akan ada orang yang membawa pengaruh positif untuk negeri ini. Mungkin iya mungkin tidak. Yaa...namanya pendapat.

Penasaran? Langsung tonton filmnya ya. Aku sebenarnya maju mundur mau review film Gundala. Di satu sisi memang akun suka banget mengulas film yang sudah aku tonton, tapi di sisi lain aku malu sama pak Joko Anwar, takutnya ulasanku ini kurang bagus di mata sang penulis. 

Secara kan film Gundala sudah bagus banget dari segi apapun, jadi aku agak malu mau review. Hehe.....tapi akhirnya aku memutuskan buat melanjutkan review dan jadilah ini.

Oiya, di akhir ending, udah ada juga spoiler tentang para ksatria bumi langit yang bakal bikin kamu nggak sabar buat nonton. Sri Asih udah ada tuuuh. Cantik banget. Pantas aja pas kemunculan Sri Asih ini penonton cowok-cowok pada heboh. Hahaaa....

Di akhir nonton film ini mendapatkan Applause meriah dari penonton. Ya emang pantas. Keren banget.

HADEEHHH KOK JADI SPOILER GINI. *Maapkan

Kalau menurut kalian yang udah nonton? Kira-kira ada lagi nggak pesan yang tersirat selain yang aku sebutkan? Kalau ada share yak?

Sampai jumpa di review film yang lain.

~MissAnt~

Jumat, 30 Agustus 2019

( Review Film Twivortiare) 5 Pelajaran Penting Dari Film Twivortiare








"EGO bisa menjadi Penghancur, tapi bisa juga menjadi Pemersatu"

Mungkin itulah yang paling ngena pas aku nonton Twivortiare. Tiap orang memang punya cara pandang terhadap sesuatu. Ya  memang harus gitu. Kalau sudut pandangnya sama, maka nggak akan ada cerita baru kan? Hehe.....

Oke langsung aja ke review tentang film Twivortiare deh.

Twivortiare adalah film adaptasi novel dengan judul yang sama. Dan ini merupakan novel ketiganya Ika Natassa. Dari awal film ini dimulai, aku salfok sama Raihaanun yang aktingnya bagus, tetapi juga cantiknya nggak ngebosenin. Sumpah cakep banget. Mukanya nggak ngebosenin. 

Kalau akting Reza Rahardian mah, aktingnya nggak usah diragukan lagi. Reza Rahardian ini bisa dibilang Johnny Deppnya n Indonesia. Seorang aktor yang serba bisa. Sekarang tahu kan? Kenapa banyak film yang dibintangi Reza, ya karna itu tadi. Dia adalah aktor yang serba bisa. Benar-benar cerdas dalam mendalami perannya.

Aku pribadi sih, sepanjang film ngeliat aktingnya Reza, sama sekali nggak terbayang dia main Stupid Boss yang konyol banget. Keren aktingnya. Benar-benar bisa keluar dari satu peran ke peran yang lain.

Sekarang, mari kita ambil hikmah dari sebuah film di atas. Setiap film selalu memberikan kesan tersendiri bagi penonton. Ada beberapa pelajaran penting yang aku dapatkan dari cerita cinta Beno dan Alex.

Meski temanya ini tentang perceraian yang akhirnya rujuk lagi, tapi bukan berarti yang belum nikah nggak boleh terkesan lho ya. Ini bisa jadi pelajaran buat semua orang yang sedang menjalin asmara maupun yang ingin melangkah ke jenjang yang lebih serius, yaitu PERNIKAHAN. *ihirrrrr

Pelajaran penting dari kisah cinta Alex - Beno di Twivortiare

1.Komunikasi adalah segalanya.

Dalam menjalani sebuah hubungan, komomunikasi memang menjadi hal yang perlu diperhatikan. Mengapa ini aku kasih di poin nomer 1 ? agar semua orang tahu kalau yang paling penting dalam sebuah hubungan adalah KOMUNIKASI.

Sesibuk apapun seseorang, usahakan untuk selalu berkomunikasi meski hanya 5 menit saja. sekedar bertanya, "Lagi di mana? sudah makan atau belum". Sekilas memang terlihat aneh, "kok kayak anak SD aja mesti di tanya lagi di mana dan udah makan atau belum?". Tapi tahukah kamu, sebenarnya hal itu justru mempererat suatu hubungan.

2.Harus ada yang mengalah salah satu.

Hubungan Alex sama Beno memang real banget. Pada umumnya pertengkaran kecil bisa jadi panjang. Adegan ini (Yang mereka bertengkar di mobil gegara Beno kena encok....hahahaaa) memang bikin gemes sih. Kadang dalam suatu hubungan memang begitu, hal kecil aja bisa jadi besar dan bikin berantem berhari-hari. Ini bisa jadi pelajaran buat kita semua. Ada kalanya kalau lagi berantem kecil, salah satunya harus mengalah.

Sebenarnya kata maaf yang muncul dari salah satu pasangan bisa meredam pertengkaran. Hanya saja ini sulit dilakukan. Buat kita-kita nanti, kalau udah nikah dan ada pertengkaran kecil, sebaiknya ada dalah satu yang mengalah. Mengalah bukan berarti kita takut kehilangan, melainkan kita tidak ingin memperkeruh suasana menjadi lebih berantakan. See? Kalau udah nonton filmnya, pasti paham lah ya.

3.Tidak semua hal harus diselesaikan dengan "Kabur".

Melihat Alex yang suka kabur saat berantem memang mencerminkan seseorang masa kini ya. Kabur tidak membuat masalah selesai tapi malah bikin situasi makin menjadi-jadi. Untung saja di sini Beno nyusulin Alex  ke apartemen dan membawakan Pizza.

Hubungan percintaan memang tidak selamanya mulus. Kadang ada satu atau dua masalah sepele yang bisa jadi besar. Kalau sudah dalam situasi seperti itu, jangan ada yang kabur atau meninggalkan. Sebesar apapun harus harus langsung diselesaikan karena yang bisa menyelesaikan hanyalah mereka. Tinggal ngomong baik-baik saja, maka semuanya kelar.

4.Harus belajar mengendalikan EGO.

Hal kecil yang bisa merusak suatu hubungan adalah EGO. Iya bener. Semua orang sudah pasti punya EGO. Tapi hanya beberapa yang bisa mengendalikan dengan baik. Film ini memberikan kesan yang bagus, bahwa dalam sebuah hubungan, EGO bisa berakibat fatal, salah satunya adalah perceraian.

Jadi, kalau kita sedang  menjalin komitmen dengan seseorang, maka kita harus pandai dalam mengendalikan EGO. Yang aku lihat di sini adalah, EGO bisa menjadi Penghancur, tapi bisa juga menjadi Pemersatu.

Terbukti kan, Alex dan Beno bercerai karena apa dan rujuk kembali karena apa. Pokoknya film ini wajib banget ditonton. Alurnya dibuat Real banget.

5.Sesibuk-sibuknya orang selalu butuh SANDARAN.

Halah.... kenapa sandarannya harus pakai huruf besar sih? Ya nggak papa. . . . biar semua orang tahu kalau sandaran itu penting. Eh tapi kalau nggak ada sandaran kita bisa pakai sepatu kan ya? *Ngaco

Kalau kamu udah nonton film ini, pastinya tau donk, apa yang dirasakan Alex maupun Beno. Keduanya memang orang-orang yang super sibuk. Tapi dibalik kesibukannya, Beno selalu butuh Alex buat berbagi semua hal apa yang dia rasakan.

Demikian beberapa kesan yang bisa aku dapatkan setelah nonton Twivortiare. Kalau aku memuji terlalu buanyak, nanti dikira aku fake. Tapi serius. Filmnya bagus banget. Kena banget. Ini merupakan film cinta-cintaan yang realistis banget dan tentunya pembelajaran buat kita-kita yang ingin menuju ke jenjang pernikahan. Harus punya mental kayak Alex dan Beno.


~MissAnt~


Kamis, 15 Agustus 2019

5 Alasan Mengapa Kamu Harus Pulang Teng-Go

Sumber gambar : Google 


Kalian yang bekerja kantoran, tentu sangat paham dengan istilah  Teng-Go. Iyaaa...Teng-Go itu bukan bagian dari wafer tango lho ya. Ini bukan sejenis makanan melainkan sejenis pulang tepat waktu ketika sudah waktunya pulang dan pekerjaan sudah selesai dikerjakan. Pulang Teng-Go ini juga bisa diartikan sebagai pulang tepat waktu, yang mana meskipun pekerjaan kalian belum selesai, kalian boleh pulang karena yang namanya pekerjaan biasanya nggak akan pernah selesai. Iya nggak?

Akan tetapi, masih banyak orang yang menganggap Teng-Go adalah keputusan yang salah. Sebagian dari mereka beranggapan bahwa pulang Teng-go adalah sesuatu yang salah dan banyak diomongin. Mungkin saja yang ngomongin adalah seorang workaholic. Tapi ya workaholic sih nggak gitu-gitu amat.

Tapi kalau aku baca-baca artikel, banyak yang menganggap kalau pulang Teng-go alias tepat waktu itu tidak masalah. Ada beberapa alasan mengapa kamu harus pulang Teng-go. Dan ternyata, pulang tepat waktu juga memiliki banyak manfaat lho. Sayang banget kalau sebagai pekerja, kamu nggak mau pulang Teng-go.

Berikut beberapa alasan mengapa pulang Teng-go itu nggak ada salahnya.

1.Ada kehidupan di luar kantor.

Jangan mentang-mentang terlalu cinta sama pekerjaan lantaran kamu jadi nggak punya kehidupan lain selain di kantor. Ini sangat menyedihkan. Kalau hidupmu hanya seputar, rumah-kantor-rumah, maka hidupmu kurang maksimal gitu loh. Ada kehidupan lain di luar kantor yang tentunya bisa menambah moodboster kamu, misalnya nongki-nongki murah meriah. Hahaaa....

2.Lebih fokus kerja.

Pulang Teng-go bikin kamu lebih fokus kerja? kok bisa ? Menurut penelitian, orang yang pulang kerja lebih cepat tentu akan membuatnya semakin fokus di hari esok. Liat aja orang-orang yang suka lembur, mereka akan terlihat kurang bergairah gitu. Tapi ada benernya sih, yang aku rasain selama ini emang gitu. Aku kan termasuk orang yang suka pulang Teng-go, jadi bisa lebih fokus merencanakan besok mau ngapain gitu.

3.Melatih diri agar lebih disiplin.

Disiplin ternyata tak hanya berlaku untuk masuk kantor tepat waktu saja lho, tapi juga pulang kantor tepat waktu. Toh...kerja keras nggak harus pulang telat kan? Mulai sekarang coba ubah pola pikir deh. karna sedikit pola pikir yang berubah dapat mengubah pola pikir hidup kamu. Wedyaaann.....isoh ngomong ngene.

4.Refresing.

Rutinitas harian terkadang membuat seseorang merasa penat, entah dengan teman kerja ataupun dengan pekerjaan. Sesayang-sayangnya kamu sama temen kantor atau secinta-cintanya kamu sama pekerjaan tentu ada kalanya kamu akan merasa penat kan? Makanya pulang Teng-go itu nggak ada salahnya.

5.Lebih punya waktu untuk memanjakan diri.

Memanjakan diri itu penting, salah satunya dengan tidak mengulur-ngulur waktu pulang kantor. Dengan begitu kamu bisa lebih menyenangkan diri sendiri dulu. Kalau kamu masih mengulur-ngulur waktu buat pulang, maka kamu akan kehilangan waktu buat memanjakan diri. Nggak percaya? Coba deh mulai sekarang belajar manage waktu.

Bahkan dari pertama aku kerja ya, aku selalu pulang tepat waktu meski kadang datangnya agak terlambat. Hahahahaa.......*Ngaku.

Tapi itu nggak ada masalah selama kerjaan tersebut beres. Percuma juga kalau datang pagi-pagi dan pulang molor waktu tapi nyatanya nggak ngerjain apa-apa. Produktif nggak harus berlama-lama di kantor kan?

Itulah beberapa alasan mengapa kamu nggak salah kalau pulang Teng-go. Kalau kalian punya alasan lain mengapa harus banget pualng Teng-go, langsung share di kolom komentar yak.

Kerja cerdas....
Bukan kerja keras....
Salam Badass....


#MissAnt


Jumat, 09 Agustus 2019

6 Hal Yang Akan Kamu Alami Ketika Memutuskan Berhenti Dari Krim Dokter

Sumber Gambar : Google





Oke, kali ini aku bingung nentuin judul. kalau semacem Naavagreen itu namanya pakai krim Dokter atau Skincare. Ya emang sih, sebagai perempuan akau memang nggak begitu paham soal make up dan segala macemnya itu. Tapi aku dulu pernah memutuskan buat pakai krim Dokter. Dan krim itu adalah dari Naavagreen.

Langsung aja ya biar cepet.

Aku pakai Naavagreen kurang lebih 2 tahun lah. Soalnya aku pakainya pas bulan puasa tahun 2017. Berapa lamanya itung sendiri yak. Hahahahaaaa.......

Selama aku memakai krim, sebenarnya aku nggak ada masalah apa-apa. Soalnya aku pakainya teratur. Tapi aku hanya memakai Facial wash, krim pagi dan krim malam. Pas aku konsul ke Dokternya, sebenarnya bu Dokter tidak menganjurkan aku harus memakai toner , tirai dan segala macem karena memang kulitku nggak ada masalah.

Meski hanya memakai 3 produk saja, tapi alhamdulillah kulitnya nggak ada masalah sih. Lalu apa perbendaan dari aku sebelum memakai Naavagreen dengan saat aku memakai Naavagreen? Apakah ada perbedaannya? Apa hanya biasa-biasa saja? Mau tau nggaaaakkkk jawabannya????

Daaaan....jawabannya adalah aku nggak tambah putih. Hanya saja wajah terlihat agak bersih gitu. tapi aku emang nggak nyari krim wajah buat pemutih sih. Soalnya lebih suka memakai krim wajah yang bikin wajah halus, lembut, bebas jerawat dan komedo. Pokoknya nggak bikin kulit kering dan nggak jerawatan dan cara pakainya nggak ribet. Hahahaha...simple kan keinginanku.

Tapi semakin  ke sini, aku rasanya harus berhenti memakai krim Naavagreen. Bukan karena nggak cocok sih. Awalnya sih emang aku pernah selama 3 harinan nggak memakai krim malam. Lalu mukaku jadi agak kasar gitu. Pokoknya beda banget saat aku pas pakai. karna itulah aku jadi pingin memutuskan untuk berhenti saja. Cukup sampai di sini. *Lah.....

Tapi....tapi....dan tapi........setelah aku baca-baca review, berhenti dari krim Dokter ternyata nggak mudah. Dan yang jadi pertanyaan adalah, apakah kamu siap buat "lepas" dari krim dokter? Apakah kamu siap dengan segala konsekwensinya? *LahMalahkayakApaanAjaAdaKonsekwensinyaSegala

Jadi, aku secara resmi lepas dari Naavagreen sejak tanggal01 Agustus 2019. Di tanggal tersebut, aku resmi udah nggak pakai krim dan facial washnya. Sebenarnya sih aku mau lanjut pakai facial washnya saja, soalnya ebank banagte nnggak bikin kering. Aku biasanya kalau pakai facial wash trus kering banget, tapi pas pakai facial wash Naavagreen malah cocok. Tapi harus aku hentikan saja lah ya. Soalnya mau ganti krim juga.

Lalu....apa yang aku rasakan aku rasakan ketika memutuskan berhenti dari Naava? Simak nihh.....

1.Wajah jadi kasar.

Iya, yang biasanya mukaku tu lembut banget, setelah aku nggak pake krim malam saja trus berubah jadi kasar. Dan ini aku juga udah nggak pakai dua-duanya. Bisa dibayangin kayak apa donk ya? Muka udah kasar banget. Tiap aku wudhu, yang aku rasakan nggak kayak dulu. Aku merasa kayak kasar banget pipiku. Tapi ya itu resiko sih. Yang bilang berhenti dari Naava trus nggak ada efeknya mana suaranya? Aku pingin liat perubahan mukanya nih!

2.Wajah terasa gatal.

Kalau soal gatal di wajah ini aku rasakan di bagian pipi. Iya ini gatak banget. Apalagi kalau mau tidur. Bawaannya pingin tak garuk tapi kok ya masih mikir tar kalau luka gimana. Pokoknya rasanya gatel banget. Mungkin efek krim yang sudah tidak dipakai, jadi kulit berasa "menjerit gitu".

3.Terasa perih pada saat-saat tertentu.

Yang aku alami adalah, aku merasakan perih yang "pating clekit". Iya, pating clekit  berasal dari bahasa jawa yang artinya perih yang nggak enak banget. Biasanya aku merasakan ini saat mau tidur atau ssat santai.  Jadi, semakin aku nggak ada kerjaan atau hanya bengong aja, maka rasa clekit-clekitnya akan semakin terasa.


Baca juga :





4.Kusam.

Kalau ini sih sudah pasti dialami. Bayangkan saja, setelah wajah terasa halus dan kinclong dan mendadak berhenti dari krim Dokter itu biasanya akan nampak sekali kusamnya. Aku juga ngrasain kayak gini, bayangin aja, udah perih, gatal dan kusam. Ini nggak lebay sih. Bukannya aku menyalahkan krimnya jelek tapi emang itu efek yang akan terjadi jika kita memutuskan untuk berhenti dari krim Dokter.

5.Kering dan komedo.

Dua masalah kulita wajah ini memang menjadi hal yang mengerikan. Hahaaa...lebay nggak sih? Kalau aku sih nggak nyaman aja dengan keadaan muka yang kering dan muncul komedo. Bukannya gimana ya. tapi sangat menganggu aja sih. Lha wong pas ngaca ada komedo aja udah setres, gimana orang lain kalau ngeliat kita ?

6.Bruntusan di bagian wajah yang tersembunyi.

Nah, buat kalian yang pernah berhenti dari krim Dokter, tentunya akan merasakan bruntusan yang tersembunyi. Maksudnya tersembunyi ini bagaimana ya? Kalau aku sih, bruntusannnya di bagian pipi dalem. Itu udah gatel, perih dan bruntusan lagi. Hadeeeeh....komplit pokoknya.

Aku memang nggak terlalu tahu soal make up, tapi setidaknya aku pernah pakai krim. Jadi hal itulah yang aku rasakan ketika memutuskan untuk berhenti. CATET ya, aku berhenti pakai Naava bukan karna produknya jelek, tapi karna sesuatu hal.

Selain 6 masalah di atas, apa saja yang kamu alami ketika memutuskan untuk berhenti memakai krim Dokter? Share ya? biar sama-sama tempe....eh tahu.....





~MissAnt~

Jumat, 21 Juni 2019

7 Hal Yang Harus Kamu Renungkan Setelah Nonton Film Single Part 2





“Aku kira aku sayang, ternyata cuma kesepian”

*NahLoh

Begitulah percakapan yang ngena banget di Film Single Part 2. Siapa yang udah nonton? Buat kamu yang masih Single, film ini wajib banget kamu tonton deh. Eh tapi nggak harus single ding, yang udah punya pasangan juga wajib nonton film ini. Film ini memang masih ada kaitannya dengan Single part 1 yang tayang pada tahun 2015 silam. Kalau kamu belum nonton yang single part 1 nggak papa, yang penting kamu masih single saat nonton single part 2. #LahGimanaSih

Dari dulu aku memang udah suka banget sama fuilm-filmnya Raditya Dika. Pokoknya aku ngikutin sejak Kambing jantan, Stand up comedy sampai serial  malam minggu miko. Semua udah aku tonton mpe apal banget gaya nyelenehnya bang Dika kalau bikin film.

Kalau menurutku, filmnya bang Dika nggak ada yang jelek. Selalu ada pesan yang ngena banget pada bagian akhir. Seperti halnya film single part 2 ini. Aku nonton karena penasaran sama ending kisah cinta Ebi dan Angel. Oiya, film ini merupakan film terakhir bang Dika sebelum menikah dan jadi papahnya Alinea. Apakah nantinya bang Dika bakalan bikin film dengan tema keluarga? Who Knows.




Ada beberapa alasan mengapa kamu harus nonton film single part 2. Meski kamu nggak ngikutin single part 1, nggak papalah nonton. Siapa tahu pas nonton single part 2 kamu dapet gandengan dan nggak single. #BisaaaaBisaaaaa

Untuk kamu yang masih jomlo, kasian deh lo  kamu wajib nonton film ini karena film ini membawa beberapa pesan yang membuatmu makin semangat menjalani ke-jomlo-anmu. Hahaha...puas banget keknya yak. Berikut beberapa hal yang harus kamu renungkan setelah nonton film single part 2;

1.Single bukan berarti kesepian.

Banyak sekali yang beranggapan kalau nggak punya pasangan itu kesepian, ke mana-mana sendirian, pokoknya menyediahkan banget. Tapi hal itu salah besar. Single bakalan bikin kamu lebih menghabiskan dengan teman maupun keluargamu. Saat kamu belum ada pasangan, jangan beranggapan kalau orang yang punya pasangan hidupnya lebih bahagia dari kamu. Semua pasti ada alasannya, termasuk mengapa kamu masih sendiri sampai saat ini. 

2. Jangan mencari pasangan hanya karena semata.

Buat yang udah nonton, pastinya inget donk sama percakapan ini "Aku kira aku sayang, ternyata kesepian”. Ini sih ngena banget. Banyak orang yang asal cari pasangan karena kesepian. Nah,,,anggapan itu sebaiknya dibuang jauh-jauh deh. Kamu mau kayak Angel di film ini? Yang keliatannya punya pasangan tapi sebenarnya bukan sayang maupun cinta, tetapi hanya kesepian aja. 

Di dunia ini sebenarnya nggak ada orang yang kesepian selama masih ada teman atau keluarga untuk berbagi. Kalau kamu mikirnya selalu kesepian lantaran nggak punya pasangan, itu namanya bukan kesepian tapi kamunya aja yang nggak punya temen atau keluarga yang peduli. Bedakan yak.

3. Dengarkan saran orang terdekat.

Semandiri apapun kita, sebaiknya jangan terlalu egois. Ada baiknya kita mendengarkan saran dari orang terdekat. Percayalah, orang terdekatmu adalah orang yang paling peduli denganmu. Sesekali dengarkan saran dan nasehatnya. Jangan anggap mereka ikut campur. 

4.Merayakan hari spesial tidak harus sama pacar.

Nih ya buat kamu yang masih galau pas ulang tahun tapi nggak punya pacar, jangan kek gitu lah. Merayakan pertambahan umur tak melulu harus punya pacar karena kamu bisa merayakan bareng temen-temen terdekatmu. Yang peduli dengan hari jadimu tidak selalu pacarmu tetapi justru orang tedekatmu. 

5.Jangan terburu-buru memilih pasangan.

Hanya kerena banyak orang yang bilang, "kapan kamu nikah, udah berumur lho", bukan berarti kamu harus berlomba-lomba nyari asal cepet aja. Ingat ya, pernikahan itu bukan perkara hidup dengan orang lain selama sehari dua hari tetapi kamu akan melangsungkan hidup selamanya. Jadi jangan terburu-buru dalam mengambil keputusan soal ini. 

Baca juga : 

Keputusan sebelum menikah

Pertimbangan sebelum menikah

Prosedur pernikahan paling sederhana

6. Jujurlah dengan apa yang kamu rasakan. 

Kalau emang sayang ya bilang aja sayang. 

Sebenarnya yang bikin gemes di film ini adalah soal kejujuran aja sih. Entah karena gengsi ditolak apa gimana ya? Ebi enggan mengungkapkan perasaannya ke Angel karena nggak mau patah hati. Sementara Angel juga tidak jujur sama perasaannya. 

Sebenarnya apa susahnya sih jujur dan bilang, "Aku sayang kamu". E tapi kalau aku ada di posisi Angel juga gengsi kalau bilang sayang. Ya masa cewek bilang duluan. Tapi nggak masalah sih, yang penting isi hati tersampaikan. Hahaha....#AsSimpleAsThat

7. Jangan terlalu menutup hati.

Suka sama seseorang yang nggak kesampaian atau malu untuk mengungkapkannya sih sah-sah aja, asal kamu jangan menutup diri. Mungkin saja masalah yang bikin kamu sampai sekarang masih sendiri adalah diri kamu sendiri, yaitu kamu terlalu menutup hati bahkan menguncinya sampai susah diketuk-ketuk. Kalau udah kayak gini kan kasian yang mau deketin kamu jadi nggak bisa masuk. Iya masuk ke hati kamu. #ElahDah....

Begitulah pesan yang aku ambil setelah nonton Film Single Part 2. Menurut kalian gimana? Sama kayak aku atau punya pandangan lain? 



~MissAnt~

Popular Posts