Kamis, 23 Maret 2017

Serba Serbi Sosmed

*Baca
*Kemudian share di facebook
*Tanpa tau maksudnya apa
*Cari topik baru
*Share lagi
*PencetTombolLike
*Like
*Like



Dari sosmed kita bisa tau banyak hal. Mulai dari cari tau pasangan yang cocok, cara berteman sama mantan, hingga cara ngurus anak biar nggak bandel. Entah...pokoknya semakin moderen. Asal cerdas aja dalam share berita, itu beneran atau hoax. 

Kalau dilihat-lihat, sekarang facebook udah rame lagi. Facebook yang ramai lagi atau aku yang sempat vakum dari facebook sih. Nggak nyangka ya, selama kurang lebih satu setegah tahun ngga mainan facebook dan sekarang "agak" aktif lagi.

Bahkan, ganti profile picture aj sampe ngga sempet. Terakhir ganti tu tahun 2013. Daebak!!! Ternyata hampir 4 tahun ngga ganti poto. Betah ya. Antara ngga ada poto bagus sama males ganti. Kalau dilihat emang facebook cuma ramai share. 

Dari sharing berita penting hingga ngga penting. Dan, yang "like" juga beberapa teman dekat si posting. Hmm...kalau gini, jadi mikir deh, sebenarnya yang dishare beneran bagus atau hanya sekedar "like" ?

Kadang emang dunia maya penduduknya sama dengan "Negaranya", yaitu semu, maya, tidak nyata, hanya pura-pura. Pura-pura suka padal hanya terpaksa, nggak enak kalau ngga pencet tombol "like", namanya juga temen. Kalau aku pribadi make sosmed  cuma buatain-main aja. 

Kalau bebeneran suka ya aku "like". Menurutku, postingan sosmed yang bagus itu dilihat dari caption dan gambarnya. Soalnya suka banget baca-baca caption, apalagi yang gombalan. Kadang suka aneh aja kalau ada orang posting, cuma poto doang dan ngga ada caption. Ya mungkin karena parasnya yang bagus jadi ya sah-sah aja buat dishare.

Yah..namanya juga sosmed. Apa aja boleh diposting kok. Bahkan kemarin yang sempet heboh, orang gantung diri secara live. Buseet!! Walaupun ngga liat videonya, tapi aneh aja gitu. Pingin populer tapi caranya salah. 

Lagian, sekarang banyak anak anak kreatif yang bisa bikin konten bagus untuk dishare. Ya memang, bikin sesuatu menarik "pakai otak" emang ngga gampang. Tapi toh sekarang ada google yang siap ditanya apa aja, kecuali nanya jodoh. Jodoh mah, biar Tuhan aja yang nyariin. Percaya deh.

#MissAnt

Senin, 20 Maret 2017

Ini hanya soal Zona Waktu

Kalau memang sudah ada jalan masing-masing, kenapa musti khawatir?
Eh bukan ding. Sebenarnya kita nggak terlalu khawatir. Karna kita tau, akan ada waktu yang tepat. 

Hanya saja karna pertanyaan orang yang seenaknya saja. Memang, sekarang banyak tetangga masa kini yang demen banget menggunjing. Entah..mereka seolah tanpa beban ketika ngasih pertanyaan yang "mematikan". 

Mereka kadang lupa kalau setiap orang memiliki Zona waktu masing-masing.
Apa itu Zona waktu?

Kalau zona aman pasti semua orang sudah tau. Nah..pernahkah memahami makna Zona waktu? Jadi begini. Zona waktu itu semacam jalan masing-masing orang. Tiap orang selalu punya masa keberuntungan yang datangnya masih rahasia. 

Bahkan ada yang baru umur paruh baya menerima rejeki tak terduga. Misalnya saja kamu nikah umur 29 tahun dan setahun berikutnya sudah dikaruni seorang ini. Disisi lain, ada orang yang nikah umur 26 tahun dan baru dikaruniai anak diusia 30 tahun. 

Bukankah ini adil? Cobalah untuk memahami bahwa semua bukan hanya tentang berlomba siapa yang paling cepat. Tapi ini hanya soal zona waktu yang terkadang orang melupakannya.


Hidup bukanlah perlombaan, bukan berarti yang tercepat adalah yang terbaik. Karna semua sudah diatur dengan rapi. Kadang beberapa orang menganggap hidup ini adalah perlombaan. 

Perlombaan nikah misalnya. Siapa yang nikah duluan berarti keren. Siapa yang punya anak cepet berarti keren banget. Bukan. Bukan seperti itu. Sejak kita lahir, kita sudah memiliki waktu yang berbeda untuk memiliki apa yang kita inginkan. 

Waktunya memang nggak akan pernah sama. Tapi percayalah, kamu sendiri akan memilikinya kok.


Mungkin akan lebih sering mendengar berbagai pertanyaan orang yang sama sekali ngga penting. Tapi, yang harus kita tau hanya percaya pada zona waktu. Iti saja. And everything will be okay ♥


#MissAnt

Jumat, 17 Maret 2017

Tatapan Kosong

Entah sudah berapa banyak kendaraan yang melintas didepan rumah. Waktu sekarang menunjukkan pukul 07.35. Beberapa orang mondar-mandir dengan kendaraan mereka. Ada yang mengantar anak ke sekolah, ada juga yang membawa bronjong untuk dibawa ke pasar. Dsari balik jendela dengan kaca yang gelap, membuat seoarng gadis lebih mudah mengintai apa yang terjadi pada dunia. Tatapan kosong dimatanya yang berarti, seolah menunjukkan kalau ia sedang putus ada. Iya. Anggapan itu memang benar adanya. Tatapan itu seharusnya tidak pantas untuk dimiliki gadis yang masih berusia belia tersebut. Bagaimana tidak, pemikiran hebat dapam dirinya terpendam begitu saja lantaran ada “hal” kecil yang seolah menjadi hantu baginya. Terlihat wajah yang lesu dan pakaian yang kusut, seolah ia tak punya harapan untuk melangkah.
 Dibalik tampilan kusutnya, ia sebenarnya adalah pemilik hati yang tangguh yang tidak dimiliki kebanyakan orang. Ia begitu memikirkan hal yang sepele sehingga membuatnya menjadi orangt yang angkuh dan tak peduli dengan sekitar. Bahkan apa yang membuat keluarganya tersakitipun ia tak pernah tinggal diam. Sungguh, perempuan bermental baja tersebut dalam sekejab tidak menemukan apapun yang ada didepannya. Walaupun sangat jelas. Lalu, iapun merasa haru ketika melihat seorang Ibu berusia senja yang masih terlihat tangguh dalam mencati nafkah.
 Dengan memakai caping, ia memandang Ibu paruh baya itu dengan tatapan kosong penuh makna.  Dilihatnya Ibu itu dari kejauhan. Ia melihat beberapa gorengan dan bungkusan nasi yang digulung dengan karet gelang berwarna kuning yang dilengkapi dengan sendok plastik. Sambil mengelap keringat dari kepalanya, ia meminum seteguk air teh dari botol aqua kecil yang lusuh. Perempuan itu mulai menghampiri Ibu itu dan berkata, “Ibu sudah tidak sepantasnya bekerja. Kenapa Ibu tudak istirahat saja di rumah?”. Kemudian si Ibu menjawab, “Nak, hidup ini keras. Kalau kamu bahkan tidak tau apa yang akan kamu lakukan. Nantinya kamu akan menyesal nak”. Kemudian gadis itu berfikir dan mencemaskan dirinya. Ia bahkan tak tau apa yang membuat tatapannya kosong tanpa arah.
 "Kadang seseorang yang hanya butuh dimengerti ketika sedang jatuh. Akan ada banyak teman saat kamu berada diatas. Akan tetapi, teman yang sebenarnya akan selalu ada saat kamu jatuh sekalipun. “

When-Nothing-To-Do

Sesibuk sibuknya kamu pasti akan merasakan bosan
Dan sebosan-bosannya kamu pasti akan merasakan ada yang kurangm yaitu kesibukan. Terkadang kita memang nggak sengaja mengeluh karena terlalu sibuk. Dan pada akhirnya akan merasa bosan setelah tidak ada kesibukan sama sekali. Sebenarnya hal itu mengajarkan pada kita agar lebih bisa menghargai apa yang kita miliki. Semua yang kita miliki memang selalu saja belum ada yang lengkap karena kita selalau beranggapan kurang, kurang dan kurang.
Terkadang kita merasa bosan ketika rasa bosan itu sudah benar-benar melanda. Jika sudah begini, pastinya ada rasa sedikit ketika mengeluhkannya bukan? Hmm..nggak papa sih. Karena hal itu wajar kok. kalau tidak begitu, lain kali kita nggak akan bisa menghargai apa yang kita punya. Kita pastinya punya cara yang beda untuk “membunuh” rasa bosan. Ada yang berguna banget dan ada yang hanya sia-sia. Tapi its’ okay lah. Yang penting kita seneng. Karna sebete-betenya kita, sebosen-bosennya kita, hanya kita sendiri yang bisa bikin seneng. Betul apa betul?
Well….berhubung masih tanggal muda. Yah…anggap aja tanggal muda dan seperti biasa, masih sendiri aja. Ada yang bilang begini, “hal yang paling menyenangkan adalah buang-buang uang”. Nah…entah siapa yang bilag gitu. Aku juga lupa. Tapi pernah baca sekilas. Ya memang, buang-buang duit memamg hal yang paling menyanangkan asalkan kita nggak menyesal setelah duit mendadak abis. *Dyar. Kalau udah begitu cuma bisa gigit jari. Ada kalanya kita harus egois sedikit terhadar diri sendiri, yaitu dengan menuruti apa keinginan hati yang konyol, salah satunya adalah nebeng makan di Mall walaupun nggak belanja barang. Alasannya apa coba? ya cuma pingin buang duit karena bosan aja. #DuhKenapaJadiSokBanyakDuitYa
Bosan merupakan salah satu ujian yang akan membuatmu lebih kreatif. Bagaimana tidak, terlebih jika koneksi internetnya super cepat. Pastinya bakal lari ke sosmed bukan? Ya…memang sosmed sekarang sudah menjadi  pelarian orang-orang ketika bete. Bagaimana tidak? sosmed memang lebh menghibur karena kita banyak menemukan “sesuatu” yang membuat kita lupa kalau sedang bosan. Tapi lain kalau koneksi internetnya kacau, bisa-bisa kita tambah bete.
Kalau dipikir-pikir, sosialisasi sebenarnya sangat mudah.  Hanya saja kita yang terlalu mempersulit. Kita bisa saja ngobrol dengan orang yang ada disebelah kita, apalagi jika kenal. Tapi nyatanya, kita lebih suka mainan sosmed  daripada harus ngobrol. Seenak-enaknya temen pas diajak ngobrol, tapi lebih suka mainan sosmed daripada ngobrol langsung. Hal itu sampai sekarang masih menjaid misteri. Entah kenapa.

Tentang W A T A K

Tak Ada Yang Bisa Mengubah Watak Seseorang
Di dunia ini tak ada orang yang memiliki watak yang sama. Ada yang keras kepala, keras kepala banget, sabar dan sabar banget. Tapi yang paling parah adalah orang yang memiliki watak keras kepala tapi pura-pura sabar. Begitu juga sebaliknya, orang sabar yang pura-pura keras kepala. Eh…tapi apakah ada orang yang sabar tapi pura-pura keras kepala? Sepertinya ngga ada deh. Kalaupun ada juga pasti kurang kerjaan banget. Ngapain juga orang sabar pura-pura seperti itu. Tak ada yang dapat mengubah watak seseorang kecuali orang itu sendiri. Kalau kata orang jawa begini, “Watuk isoh diobati, nek Watak ora iso diobati” yang artinya adalah “Batuk bisa diobati, tapi kalau Watak atau sifat tidak bisa diobati”. Terkadang kita dihadapkan dengan karakter orang yang berbeda-beda. Beberapa menyenangkan dan sebagian lagi menyebalkan.
Jangan Salahkan Orang Yang Menggerutu
Tipe orang yang menggerutu sebenarnya adalah cari penyakit. Bagaimana tidak? Beberapa penyakit dikarenakan oleh pikiran yang tak sempat diluapkan. Hmm…bukanlah ini berbahaya untuk kesehatan? Jika kamu termasuk orang yang suka menggerutu terhadap hal-hal yang salah, ati-ati saja. Barangkali kamu sedang menanam bibit penyakit yang justru merugikan kamu sendiri. Kita tak pernah tau apa yang sebenarnya ada dalam hati seseorang. Tiap orang juga tidak berhak untuk meminta orang lain tau apa yang sedang mereka pikirkan. Tidak semua gerak gerik, mimik wajah yang kita tunjukan dapat dimengerti orang lain, begitu juga sebaliknya. Aku pribadi adalah orang yang paling malas jika melihat orang lain menggerutu atau “rempong”. Tapi ya, kembali ke watak tadi, ada benarnya juga kalau watak tidak pernah bisa diobati. Begitulah….
Antara Pentingnya Merantau dan Hubungannya Dengan Watak
Apakah ada yang bisa mengubah watak seseorang? Ada. Iya ada. Watak atau karakter seseorang dapat sedikit berubah dengan cara merantau. Lantas apa hubungannya merantau dengan perubahan watak? Ada. Jelas ada. Merantau tidak harus pergi ke tempat yang sangat jauh sekali. Beberapa orang pasti berfikir, merantau akan menuju ketempat yang sangat jauh sekali. Tapi tidak. Merantau bisa dilakuakn dnegan cara “kabur” sejenak dari rumah. Syukur-syukur pernah benar-benar ngekostyang membuat kita  mau tidak mau harus tetanggaan dnegan orang asing. Siang malam kita ketemu orang asing. Bahkan setiap hari tinggal di gedung yang sama. Ini akan membuat kita tau banyak hal. Tentang bagaimana cara memahami karakter orang yang berbeda-beda. Tentang bagaimana menghargai orang lain. Nah..inilah yang paling penting. Merantau mengajarkan pada kita untuk tidak egois dan mau menghargai orang lain. Mau menghargai pekerjaan orang lain karena setiap orang punya gaya masing-masing dalam bekerja. Pemikiran orang tidak selalu sama karena memiliki cara tersendiri yang juga baik dimata orang lain.
Bukannya aku ingin menganggap remeh orang yang belum pernah merantau. Tetapi, orang yang pernah merantau jauh sangatlah berbeda dengan orang yang hanya ada dirumah. Walaupun berkumpul dengan keluarga sangatlah penting, tapi ada kalanya kamu harus keluar dari zona aman agar tau indahnya dunia luar dan bertemu dengan karakter orang yang berbeda-beda. Dengan begitu, kamu akan lebih TAU bahwa menghargai sesama itu penting. Sayang banget kalau selama hidup tidak punya kesempatan untuk merantau. Itu artinya hidupnya belum lengkap karena kamu tidak bisa tau bagaimana asyiknya mengenal karakter orang lain dan akhirnya menjadi teman. Sesimple itu. Aku pikir, kamu perlu merantau agar hidupmu tidak lagi menggerutu untuk hal-hal sepele.

Popular Posts