Minggu, 12 November 2017

Everything is Easy, Humans Make it Difficult



Katakan semuanya mudah...
Maka akan dipermudah.
Katakan semuanya lancar...
Maka akan lancar.

Sesimple itukah? Iya. Pada dasarnya, segala sesuatu itu mudah. Hanya saja manusia yang mempersulit. Kalau kamu bilang ini rumit, hasilnya juga akan rumit. Tapi kenapa beberapa orang lebih suka menceritakan hal-hal yang rumit. Bukannya semakin dipikir maka akan semakin menguasai pikiran? Kalau dipikir-pikir, kekhawatiran dalam diri seseorang memang selalu ada. Namun semua itu tergantung bagaimana cara kita menyikapinya.


Tuhan menciptakan manusia dengan karakter yang berbeda-beda. Ada yang wajar-wajar aja dan ada yang rempong. Nah, yang rempong ini yang kadang bikin gedeg banget. Kenapa harus memperumit hal-hal yang nggak perlu dirumitkan? Ada lho orang yang mau posting di Instagram aja pakai bolak-balik mikir kayak mau tanda tangan minta surat pengantar ke Pak RT. Padahal kan tinggal posting, selesai. Udah kan? Apa yang dirumitkan coba? Ah...namanya juga rempong. Semuanya kudu PERFECT abezzz.


Dulu Saya pernah punya teman, dia orangnya mudah banget down. Hatinya kecil. Tapi bukan beneran hatinya bentuknya kecil lho. Kecil hati disini maksudnya gampang kepikiran gitu. Apa-apa dikit kepikiran, dikit-dikit tersingung. Yaelah, mainnya kurang jauh tuh. Sebenarnya simple aja sih, kalau Cuma becanda ngapain juga tersinggung trus kepikiran dan baper. Lagian becandanya juga wajar, nggak bawa-bawa fisik atau ada unsur merendahkan tapi ya gitu deh. Karakter manusia emang beda-beda.


Segalanya sebenarnya mudah, hanya saja manusia yang (sengaja) merumitkannya. Contohnya seperti ini, bisa beli ini itu yang terbilang tidak murah, sebut saja motor. Yap, punya banyak motor keluaran terbaru (maksudnya masa habis plat nomer motor masih 2022). Kalau habisnya tahun itu, berarti belinya baru kemarin. Harusnya bersyukur bisa beli cash lagi, (((((CASH))))) lho. Kenapa harus diperjelas? Karna belinya nggak usah kredit. Kalau Cash kan at least, ya mampu lah. Sayangnya dia ngeluh nggak punya duit buat ini lah itu lah. Bla...bla...bla....

*Sigh

Ada-ada aja sih. Mampu tapi kebanyakan ngeluh. What the......Kalau udah mampu ngapain ngeluh? Are you okay?!

Kadang orang mengajarkan anak dengan pola asuh yang salah. Loh...kok saya jadi sotoy soal ngurus anak? Emang udah pengalaman? Boro-boro deh. Nikah aja belom. Saya bisa bilang begini karna pernah mendengar obrolan Ibu-ibu zaman now yang juga pernah saya tulis disini. Mungkin begitulah hasil dari didikan sejak kecil. Mampu beli ini itu tapi nggak lupa juga untuk ngarep pemberian orang. Kurang bersyukur itu namanya, toh masih banyak orang yang kurang mampu yang lebih membutuhkan.


Nah, situ mampu kenapa masih ngarep belas kasihan orang lain. Kalau nggak cukup buat menuhin kebutuhan sehari-hari kenapa nggak jual motor aja buat makan? Simple kan? Bagian mana yang rumit? Humans. Yap. That humans that makes everything difficult. Kadang orang lebih menomorsatukan gengsi. Lebih baik kelaparan, yang penting motor baru zaman now.


Kadang masalah ada karna kita menyebutnya masalah. Kalau tidak menyebut masalah ya bukan masalah. Just enjoy your life and makes everything easy. Jangan dibuat rumit lah ya. You just need to enjoy it.

#MissAnt


0 komentar:

Popular Posts