Jumat, 23 Juni 2017

Tunjangan atau Tunangan Hari Raya?

"THR belum turun nih"

"Ho oh...jadi kaga bisa belanja"

"Pinginnya dapet tunangan aja deh, Tunjangan sepertinya ngga dapet"


Boro-boro dapet THR, lebaran megang duit aja udah bahagia banget. Kalu buat orang yang punya pekerjaan tetap mah, pasti ngarepin ama yang namanya THR. Yekan...

Kalau ada yang nggak ngarepin, mending kasihin Aku aja. Dengan senang hati mau menerimanya kok. Tapi THR nggak melulu harus tunjangan hari raya, ada juga yang lebih spesial. Khususnya buat para single nih, apalagi kalau bukan TUNANGAN. Aseeek....


Moment lebaran kadang emang seringkali ditodong dengan pertanyaan "kapan". Belom juga lebaran, tapi udah kepikiran pertanyaan "wajib" yang terlontar dari orang-orang yang jarang bertemu. Huft.....enak ya? Tanya kayak gitu. Sesekali Aku juga mau donk, nanya kayak gitu. Pingin liat, seperti apa mimik mukanya ketika ditanya kayak gitu.

Daripada nanya kapan-kapan terus. Mendingan ngasih tunangan aja deh. Meski tunjangan juga penting, tapi adanya tunangan dihari raya juga penting, paling nggak ya mengurangi pertanyaan "kapan kawin".

Eh tapi jangan seneng dulu, karna tunangan belum tentu bisa naik ke pelaminan lho.

*DuhGawat..

Sekarang gini, menurut penelitian ( kesoktauan), pacaran lama aja belum tentu jodoh. Bisa jadi cuma jagain jodoh orang. Tapi ini tergantung komitmennya juga. Karna beberapa laki-laki masih takut berkomitmen, dan inilah yang bikin hubungan suka gitu-gitu aja dan ngga (bakal) melangkah ke jenjang yang lebih serius.

Ketika hati udah merasa "klik", mending jangan berlama-lama deh. Temui orang tuanya dan katakan kamu serius ingin menjadikannya pendamping hidup. #Aseeekk..

Jadi, tunangan saja belum pasti. Tapi setidaknya ada jalan untuk menuju "kesana", ASAL keduanya punya komitmen yang kuat dan saling percaya.

#MissAnt

Kamis, 22 Juni 2017

Yang Pernah (ada) Dihati

Masih pantas nggak kalau ngomongin cinta diusia yang sudah tidak ABG. Ya memang akan terkesan sedikit lebay sih, tapi apa boleh buat. Bukankah lebay itu nggak kenal umur. Apalagi kalau kaitannya dengan hati. Perasaan labil tak hanya dirasakan bagi mereka yang baru pertama kali mengenal yang namanya cinta. Karna ada rasa yang lebih menarik setelah mengalami masa-masa labil. Meski orang yang dititipi hati tidak peduli, bahkan tidak sedikitpun hatinya tersisa ruang.
Hati memang tak bisa dipaksa untuk memilih siapa. Jadi jangan heran jika merasa tersakiti karena pilhan seseorang. Karna orang yang seringkali kita pikirkan belum tentu hatinya menyisihkan ruangan kosong yang untuk menyediakan para pemuja rahasia. Biarpun ia tetap ada dalam lamunanmu, tapi ia tak pernah peduli. Yang ada hanyalah hati yang tercabik setiap harinya.

Seseorang yang sekilas tidak pernah terlintas dipikiran, bisa menjadi orang yang paling sering “nyamber” dalam lamunan. Lalu, rasa yang seperti ini disebut apa? Cinta? Pemuja rahasia? Hanya labil semata?. Mulut kadang tak bisa menjawab apa yang dirasakan hati. Jiwa hanyalah menjadi korban, yang salah adalah hati, karna ia yang mencoba masuk dikehidupan orang yang salah. 

Awalnya saling nge-LIKE, akhirnya....

Semenjak banyaknya social media memang memudahkan orang untuk punya banyak teman. Ya...PUNYA BANYAK TEMAN. Sosmed bisa jdi ajang nyari temen sebanyak-banyaknya. Sekarang ini modelnya beda. Beda gimana coba? Ya beda aja. Kalau si A temenan sama si B harus selalu nge-like postingan yang ada di sosmed. Kalau enggak ya, timbal balik gitu lah. Kalau kamu LIKE, aku juga bakalan LIKE. Semudah itu kah?
Siklus pertemanan semakin lama semakin mudah ditebak. Salah satunya, nggak bertahan lama. Selagi udah nggak bersama, ya berarti udah berasa “nggak penting” lagi. Miris sih. Tapi apa boleh buat, kalau mereka menilai pertemanan hanya sebatas kenal dan saling melupakan, ya apa boleh buat. Nggak mungkin donk, kita memohon-mohon biar mereka tetep temenan sama kita.
Akhirnya semakin kita jarang LIKE, maka hubungan pertemanan semakin jauh. Sekarang lagi zaman begini, walaupun postingannya jelek, pokoknya harus tetep di LIKE. Dengan begitu pertemanan akan berlangsung di jagad dunia maya. Iya di jagad dunia maya doang. Nggak tau aslinya kayak gimana.
Kalau dipikir-pikir, sosmed emang asyik sih. Tapi nggak semua teman yang ditemukan disosmed bisa bertahan lama. Percaya deh, tar kalau udah bosen nge-LIKE postingan ujung-ujungnya juga lost contact, terus ilang entah kemana dan tergantikan sama temen sosmed yang baru. Siklusnya sudah bisa ditebak.

Nyari temen yang tulus emang nggak gampang. Begitu juga dengan mempertahankannya. Kalau kita niat mempertahankan teman sedangkan mereka enggak, ya sama saja. Yang perlu dilakukan adalah bertemanlah dengan siapa saja tanpa memikirkan apa yang akan terjadi berikutnya. Bisa saja pertemanan itu hanya waktu itu saja. Bisa saja pertemanan itu akan berlangsung selamanya. Who knows?

Sabtu, 17 Juni 2017

Still Available




“Sudah dipesan”
Apanya yang dipesan?orangnya? Bukan. Orangnya belum ada yang meminang kok (Eciee....jujur banget). Ini hanya soal memesan makanan. Tapi ada sedikit kaitannya dengan hati. Cieh....apa-apa dikaitkan dengan hati. Enggak sih, tapi lagi pas banget bahas pemilik hati. Seperti lagunya Armada Band yang selalu “ngena” banget sampai ke hati. Meskipun menurut orang lain biasa saja, tapi bagiku agak “mak jleb” aja. Misalnya saja yang judulnya, “pemilik hati”, “apa kabar sayang”, dan “asal kau bahagia”. Nah....itu paling ngena banget. Kadang emang suka muter lagu berulang-ulang kalau pas banget sama suasana hati. Ini pasti juga dilakukan banyak orang. Iya kan? Ngaku saja.
Oke baiklah, kenapa jadi bahas lagunya Armada? Balik lagi ke topik “sudah dipesan”. Pakai foto profil dengan tulisan “sudah dipesan” seringkali dinilai sudah ada yang punya. Nyatanya belum kok.
Jadi maksudnya begini,
Hati itu kadang ibarat tempat makan, siapa yang memesan duluan, pasti akan mendapatkan apa yang ia mau, dengan catatan, memesan tempat makan yang nyaman juga susah, apalagi kalau tempatnya ramai, menarik dan banyak yang menginginkan tempat itu.  Memiliki apa yang kita mau harus dengan pengorbanan, nggak bisa instan begitu saja. Karena segala hal yang instan juga bisa hilang dengan mudah.
Misalnya, saat kita mendapatkan apa yang kita mau dengan “merebut” tempat orang, kita juga akan diusir balik oleh security ditempat tersebut karena telah merebut apa yang bukan milik kita. Beda kalau kita memperjuangkan tempat tersebut dan memilih sendiri, hasilnya pasti lebih lega dan nyaman saat berada ditempat tersebut.
Berjuang untuk “memilih tempat” tak hanya berlaku pada pekerjaan yang kita inginkan, bisa juga berkaitan dengan hati lho (Cieh hati lagi hati lagi ). Ketika seseorang sedang memperjuangkan orang yang mereka sayangi, jangan terlalu lama dibiarkan. Ibaratnya, kalau udah “sreg” banget sama tempat itu, segera datangi saja. Pesan terlebih dahulu, sebelum ada orang lain yang mengambilnya. Yakin deh, kalau kita udah memesan tempat terlebih dahulu, maka orang lain juga akan mundur.
Hahahahaha.....begitu lah pokoknya. 


~MissANT~

Senin, 12 Juni 2017

Tak segampang itu....

Tidak semua yang dilontarkan orang lain bisa dengan mudah kita terima. Ya, memang lebih mudah “menyuruh” daripada harus bertindak sebagai pelaku. Bisa saja ia berkata padamu, “kenapa nggak kesana saja? Kenapa nggak mencoba kayak dia” kenapa dan kenapa?”. Andai saja bisa tukar posisi, belum tentu mereka bisa sekuat kita. Sesabar kita. Karna tak segampang itu. . . .

Disatu sisi, kita tak bisa memilih mau bernasib seperti apa? Kalau boleh memilih, sepertinya banyak orang yang lebih milih banyak uang tanpa harus repot-repot banting tulang buat dapetin uang. Orang tak perlu repot lagi berfikir kreatif bagaimana supaya karyanya terjual dan lebih cepat menghasilkan uang. Nyatanya, tak segampang itu. . . .

Mencari seorang teman yang bisa “ngertiin banget” itu nggak mudah. Adakalanya mereka justru khawatir dengan apa yang akan membuat kita maju. Adakalanya kita nggak harus “terlalu” percaya sama temen. Jangan terlalu banyak mencurahkan apa yang kita mau sama temen, walaupun beberapa ada yang mendukung, namun sebagian juga ada yang justru menjegal. Tidak semua orang bisa “mengerti” apa yang kita mau. Emang sih, tak segampang itu. . . .

Orang bisa saja dengan mudah berkata, “Mereka bisa berada di tempat itu, kenapa kamu tidak bisa?”. Menjawab pertanyaan seperti ini tidaklah sulit, hanya saja utuh waktu untuk menata hati. Karna hati yang sedang kacau tak mampu menjawab dengan baik. Sekilas sih, merupakan pertanyaan paling simple, tapi jawabannya butuh kesabaran supaya tidak emosi dan tak segampang itu. . . .


Jangan remehkan seseorang dengan pertanyaan yang seolah menyamakan dengan orang lain. Karna setiap orang sudah dianugerahi kemampuan yang berbeda-beda. Untuk itu jangan beri mereka pertanyaan yang menyudutkan, karna menjawabnya tak semudah itu....


~MissANT~

Si Semut Merah

Awalnya hanya ingin jadi orang yang nggak ribet, masa bodo sama perkataan orang yang suka nyakitin. Sampai pada akhirnya ia berubah menjadi orang yang benar-benar masa bodoh, cuek dan nggak peduli dengan orang sekitar. Hatinya sudah membatu. Ia hanya peduli dengan orang yang paling ia sayang, yang tak lain adalah keluarganya sendiri.


Sejak kecil Meta sudah diajarkan bagaimana bersikap yang baik pada orang lain. Tak heran jika Ia tumbuh jadi anak yang punya respect tinggi terhadap orang lain. Rasa pedulinya pada teman-temannya seringkali membuat banyak orang selalu ingin berteman baik dengan Meta. Ia juga punya banyak teman dari suku yang berbeda-beda sehingga membuatnya lebih mudah mengetahui karakter masing-masing orang.


Yang selalu dijadikan pedoman dalam hidupnya adalah selalu berbuat baik. Walau kadang berbuat baik itu menyakitkan, mengecewakan bahkan membahayakan diri sendiri. Akan tetapi, meta begitu cuek dengan hal itu. Prinsipnya ialah, yang penting dia baik sama orang, urusan sakit hati dan segala macam, itu belakangan.


Sekarang nyari orang baik yang beneran tulus emang ngga gampang. Kalau kebanyakan ngarep sama orang, jatuhnya kita sendiri yang sakit hati. Karna apa yang kita anggap baik belum tentu baik. Meta pun juga kerap mengalami hal itu, hanya saja ia terlalu cuek. Ia pernah punya teman baik. Bahkan sudah dianggap seperti saudara.


Ia tak segan memberi bantuan pada teman yang selalu membutuhkan. Segala keluhan kesah teman selalu ia layani. Walau kadang ia sendiri punya masalah yang seharusnya butuh teman curhat. Tapi hal itu sudah biasa. Meta memang pandai menyembunyikan sesuatu.  Sampai pada suatu hari ia merasa down dan ingin curhat. 

Tapi temannya selalu menolak punya waktu. Yah...manusia memang begitu. Saat butuh saja merangkak-rangkak. Giliran udah seneng aja kabur. Ini juga tak hanya sekali dua kali ia dikecewain temennya. Akhirnya kesabarannya pun habis. 

Meta berubah menjadi orang yang berbeda. Ia tak lagi peduli dengan orang sekitar. Bagai seekor semut merah, kini ia bisa sangat menyakitkan jika diinjak. Bahkan bisa menyakiti siapapun yang mengganggunya.


~MissANT~

Jumat, 09 Juni 2017

Ada apa dengan Facebook

Facebook yang sekarang emang beda. Bukan beda warnanya. Klo soal warna masih sama kok, biru tua. Hanya saja penghuninya yang nggak kayak dulu. Seingatku saat pertama maian facebook hanya untuk lucu-lucuan. Update status alay. Main wall to wall sama temen satu kosan. Padahal sih, klo ngobrol juga masih sebelahan gitu. Eee...lha kok ini mainan wall to wall dan komen-komenan. 

Duh....parahnya. Tapi itu justru yang bikin kangen. Kenapa? Penghuni facebook sekarang berubah. Jadi makin gaol. Jadi makin "pinter". Ya..pinter ngomentarin orang.

Facebook tak hanya sosmed yang biasa dipakai buat seneng-seneng. Kamu bisa jualan online, share info menarik, dan.....nyinyir. Yap, nyinyir soal apa? Klo yang paling ramai itu menjelang pilpres, cagub, pokoknya pemilihan pemimpin gitu deh. Emang sih, pilihan tiap orang beda-beda. Dan itu nggak papa. Hak asasi. Asal tidak saling nyinyir menyinyir aja sih.

Tapi kadang heran, beda pilihan kemudian dikait-kaitkan dengan kehidupan sehari-hari. Misalnya gini, "eh kok kamu pakai baju itu sih, pendukungnya si anu ya". Pernah denger kayak gin kan? Suka dikait-kaitkan gitu. Padahal emang suka motif kayak gitu dari dulu.

Kalau udah kayak gitu emang susah. Mainam facebook jadi nggak seru. Temen yang dulu asik jadi nggak asik. Masalahnya apa? Sepele. Cuma masalah beda pilihan. Ngerasa pilihannya yang paling bener. Si anu tersinggung dengan apa yang di share si itu. Kemudian terjadi perang sengit. Hello...segitukah ujian pertemanan? Kesannya jadi lebay banget.

Kalau udah begini, yang salah bukan facebook nya. Hanya saja penggunanya lagi labil. Kalau facebook udah nggak asik, maka"depak" saja orang yang bikin nggak asik. Alasan orang main facebook kan buat seneng-seneng, klo ada "penghalang" dan bikin nggak seneng, "depak" saja. It's okay.

Ada apa dengan facebook?

Dia nggak kenapa-napa.


Penggunanya yang kini sedang kenapa-napa.


~MissANT~

Sayangi Para Mulut Golok

Jangan Cuma sayang sama mantan aja. Sesekali kau boleh kok sayang sama si mulut golok. Sebelumnya, udah pada ngerti kan? Apa itu mulut golok? Mulut pisau ataupun mulut silet? Nah...kalau belum, sini tak jelaskan dulu.

Mulut golok itu ibarat mulut tetangga yang enak banget kalau ngomong dan hasilnya pedes banget. Bahkan lebih pedes dari bon cabe level 30. Kedengarannya sih tidak berdarah, tapi bisa sangat menyakiti telinga. Begitulah kira-kira penjelasannya.

Jadi, apakah kamu pernah mengalami sakit yang diakibatkan oleh mulut golok? Mustahil kalau belum. Setiap apa yang kita lakukan pasti selalu saja ada kejelekan dimata orang lain. Terlebih yang nggak suka sama kita. Saat kita punya kesalahan masa lalu, akan selalu diungkit-ungkit hingga sekarang. Tiap manusia pasti punya kesalahan kecil dimasa lalu. Tapi nggak ada salahnya jika ia berusaha memperbaiki kesalahannya.

Saat seseorang mencoba untuk memperbaiki kesalahan dimasa lalu, pasti ada saja komentar pedas yang akan dihadapinya, Seperti dari perkumpulan mulut golok misalnya. Mereka akan selalu muncul saat seseorang berusaha menjadi orang yang lebih baik. Yah,,,namanya juga hidup. Akan selalu ada orang yang nggak suka dengan apa yang kita lakukan. Mencari kesalahan emang gampang, tapi yang sulit adalah berkaca pada diri sendiri.

Hidup emang keras, tapi nggak kejam. Hidup yang kejam kebanyakan hanya dirasakan oleh orang yang cengeng dan lemah. Hal yang paling ampuh untuk melawan kerasnya hidup adalah dengan melawan, terutama melawan kaum mulut golok. Kalau kita hanya diem saja dalam menghadapi kaum ini, maka kita akan semakin diinjek-injek.

Tapi seringkali ada pengecualian akan hal ini. Bagi orang yang banyak uang mungkin tidak akan banyak penyerangan dari mulut golok. Karena kaum mulut golok hanya takut sama orang yang banyak duit, tapi sekalinya bangkrut juga akan diserang habis-habisan. Heran sama orang model kayak gitu. Pas lagi diatas dipuja bagai dewa elang, giliran jatuh dicaci maki.

Sudahlah....yang paling penting kita harus punya telinga yang kuat. Jangan lemah untuk mendengarkan “gonggongan hewan”. Karna setiap orang sama saja, akan selalu membuat telinga kita terasa sakit. Pokoknya, stay strong. This is life. Sayangi para mulut golok. Setajem-tajemnya, jangan benci mereka. Kamu masih butuh dia saat berada diatas. 



~MissANT~
                                                                      


Selasa, 06 Juni 2017

Darurat Nyinyir

Ngelakuin hal yang bener, dikira pencitraan....

Tak sengaja melakukan kesalahan, dibully habis-habisan....

Lha terus maunya apa?

*GelengGelengMpePusingPalanya

Kalau baca-baca komentar sosmed, kadang suka merinding. Kadang orang yang suka nyinyir itu ibarat nonton film horor Indonesia, Cuma backsound nya aja yang serem, setannya mah nggak serem sama sekali. Sama seperti orang nyinyir, beraninya Cuma ngandelin “jari”, giliran ditanggepin ujung-ujungnya minta maaf. Yah...begitulah. 

Sekarang ini zamannya sudah semakin aneh moderen. Salah dikit aja bisa dihujat berhari-hari. Misalnya aja, kasus yang lagi anget banget. TOP Bigbang yang lagi wamil tiba-tiba ketauan ngisep ganja. Kemudian komentar pun berdatangan disalah satu media yang mempublikasikannya. Kalau baca komennya kadang mikir, kenapa mereka bisa melontarkan kata-kata semacam itu tanpa mikir panjang. Bukankah hujatan akan semakin membuat si TOP terpuruk. Ceilee....ini Aku sok bijak banget sih nulisnya.

Emang orang kalau lagi nyinyir suka gitu, kadang menyakitkan walau mereka sendiri tak merasakannya. Kalau emang ngetik seenak jidat mah enak, tapi apa nggak mikir perasaan orang yang dihujat. Udah setres, dihujat dan akhirnya malah tambah stres stres stres dan setres. Tuh kan, stres nya jadi berlipat. Tapi darurat nyinyir tenyata tidak hanya dialami oleh kalangan artis. 

Orang biasa saja banyak yang kena nyinyir karna hal sepele. Tapi mau gimana lagi. Manusia emang nggak bisa hidup sendiri tanpa bantuan orang lain (Kata Emak), jadi kalau ada orang yang nyinyir sama kamu, cuekin aja, jangan kemudian membenci semua manusia. Beberapa manusia memang diciptakan peduli dan sebagian lagi merupakan golongan nyinyir yang selalu ingin menjatuhkan.

Tak hanya kasus buruk saja yang selalu di nyinyirin, pakai baju nggak bener atau alis nggak simetris aja bisa jadi bahan nyinyiran. Meskipun nggak secara langsung ke orangnya, tapi kini ada sosmed yang memudahkan seseorang untuk “menyerang” orang yang nggak mereka suka.

Untuk menjadi pemain sosmed yang cerdas, sebaiknya kita musti hati-hati ngasih komen. Kalau sekiranya ada akun temen yang nggak suka posting hal-hal yang bikin “geger” mendingan buru-buru unfollow aja deh. Bahaya. Takutnya malah ikutan kebawa emosi.


Pokoknya jangan biarkan jempolmu menari sembarangan. Sosial media bisa saja membuatmu populer, tapi juga bisa “membunuh” karirmu selamanya jika melakukan kesalahan sedikit saja dan dihujat banyak orang. 


#MissAnt

Jumat, 02 Juni 2017

5 Jenis PHP

Ada yang pernah di-PHP-in? Pemberi harapan palsu hingga saat ini masih breedar dan meresahkan masyarakat sekitarnya. Pemberi harapan palsu ternyata bukan tentang cinta saja lho. Ternyata ada jenis lain yang kadang banyak orang yang nggak sadar. Harapan palsu tak hanya menyakitkan tapi juga bikin kesel banget. Gimana enggak? Kalau udah merasa harapannya palsu, seolah kita nggak bisa berbuat apa-apa lagi karena emang nggak berhak. Kira-kira apa aja sih, jenis-jenis PHP yang kadang orang nggak sadar telah mengalaminya.

Jenis-jenis PHP

1.PHP Cinta.
Nah...kalau yang ini udah populer banget. Sering banget dialami sama anak-anak yang masih labil. Sebenarnya bukan di PHP in sih, Cuma berharap terlalu lebih jadinya ngerasa di PHP in. Bukankah begitu? Jangan labil soal cinta lah. Kalau jodoh nggak kemana kok. #Ceileee...

2.PHP Kontrak Kerja.
Kadang emang kesel kalau kerja di suatu tempat tapi nggak tau ada perpanjangan kontrak atau enggak. Kalau yang punya kerjaan sampingan mah enak, kontrak habis nggak masalah. Makanya biar ngga di PHP-in banget sama yang namanya kerja kontrak, mendingan mulai sekarang kerja sambil berkarya. Buat jaga-jaga.

3.PHP Seorang Freelancer / Parttimer / Pekerja paruh waktu.
Walau hanya seorang pekerja paruh waktu, kadang malah disepelekan. Kenapa? Karena kerjaan yang masuk ternyata nggak rutin (yaiyalah namanya pekerja paruh waktu). Tapi kasian juga kalau hasil uangnya Cuma dari kerjaan parttime, kalau kerjaan tak kunjung datang justru malah bikin kantong bolong. Kalau mau nyari kerjaan lain takutnya kerjaan datang. Kalau Cuma nungguin dikirim kerjaan ya nggak tau datangnya kapan. Pehape banget kan?

4.PHP Makanan.
Sekarang ini tempat makan udah banyak banget. Apalagi banyak menu-menu yang semakin menarik untuk dicicipi. Tapi saking penasarannya, kita kadang nggak mikir bagaiamana rasa makanan. Pokoknya asal pesan makanan yang namanya unyu dan dipoto keliatan bagus. Dan, setelah pesanan datang, ternyata rasanya &^%$#*()_)((( gitu deh. Sadar nggak kalau di PHP sama gambar makanan yang keliatan menggiurkan doang?

5.PHP Pertemanan.
Emang ada juga ya? PHP pertemanan? Ada dong. Hanya saja kita seringkali nggak sadar pas mengalaminya. Kita seringkali menganggap teman yang deket banget dengan kita adalah teman paling baik. Tapi nyatanya, mereka bakalan ninggalin juga. Makanya kalau nggak mau terkena PHP, jangan terlalu menganggap semua yang baik sama kita benar-benar baik. Catet ya catet. Demi menghindari PHP pertemanan.


Yang namanya tukang PHP emang ngeselin ya. Entah yang bener yang mana, Kita yang ke-Ge-er-an atau mereka yang emang beneran ngasih harapan abal-abal alias palsu. Hmm...entahlah. Ada jenis PHP lainnya nggak? Selain yang disebutkan diatas. 

6 Tipe Pengguna Sosmed


Sosial media sekarang seakan menjadi kebutuhan wajib yang digunakan sebagai ajang “pamer”. Yah..orang bebas posting apapun yang mereka mau disosmed. Orang boleh posting makanan, baju, uang, tempat yang mereka kunjungi atau apapun itu. Mau posting apa aja bebas pokoknya. Adapun jenis-jenis pengguna sosmed yang biasa kita temui, antara lain,

1.Asal posting.
Tipe orang asal posting emang sering banget kita temui. Kenapa? Mungkin karena mereka tidak pandai untuk membuat kata-kata. Semenarik apapun foto yang diposting, kalau nggak ada caption nya rasanya ada yang kurang deh. It’s just my opinion aja lho ya. Kalau emang sukanya posting tanpa caption sih nggak masalah.

2.Posting selfie setiap saat.
Posting selfie nggak ada salahnya sih. Tapi kalau semuanya diisi dengan selfie dengan wajah yang deket banget sama kemera rasanya menganggu banget. Iya sih cantik, ganteng, tapi kalau keterusan posting selfie jarak deket jadinya malah aneh bikin ilfeel.

3.Posting dengan caption menarik.
Postingan akan terlihat lebih bagus jika disertai dengan caption yang menarik. Kalau postingan model begini, mau muncul berkali-kali juga ngga bikin bosen.

4.Posting makanan enak.
Entah punya alasan apa orang-orang gemar sekali foto makanan yang kemudian diposting ke sosmed (termasuk Saya J ). Yah..mungkin buat mengabadikan aja sih, soalnya jarang-jarang makan ditempat itu.

5.Posting duit gajian.
Mungkin setelahnya, itu duit buat bayar utang atau gimana kali ya. Musti dipoto dulu buat kenang-kenangan. Mungkin alasannya seperti itu.

6.Posting foto-foto liburan.
Ini penting juga. Asaaaaal, jangan lupa ngasih caption ya. Selain bisa buat rekomendasi, foto akan terlihat lebih menarik.

Kira-kira seperti apa lagi jenis orang yang hobi posting di sosmed? Tambahin lagi ya kalau nemu?





Popular Posts